14

22 1 1
                                    

_____

✨🌟 Selamat Membaca! 🌟✨
📖 Ini hanya fiksi, yah! 📖
📚 Nikmati perjalanan penuh imajinasi! 📚
______

















Setelah beberapa hari mempersiapkan diri, suatu malam suasana desa tiba-tiba berubah mencekam. Angin yang semula tenang mendadak berhembus kencang, dan kabut gelap mulai menyelimuti seluruh desa. Dari kejauhan, terdengar langkah kaki berat dan suara tawa mengerikan, membuat semua penduduk desa keluar dari rumah dengan penuh kewaspadaan.

Di tengah alun-alun desa, sosok yang asing muncul—seorang pelayan Hades berpakaian hitam dengan simbol mengerikan di pakaiannya. Dari auranya yang lemah, Zean dan Fen bisa menebak bahwa ia bukanlah pelayan utama Hades, melainkan seorang pelayan tingkat rendah yang dikirim untuk menguji mereka.

Tanpa basa-basi, pelayan itu mulai melantunkan mantra dalam bahasa kuno, membuat angin di sekitarnya berputar kencang. Dari tangannya, muncul cahaya gelap yang membentuk simbol aneh di udara, dan perlahan-lahan, kabut hitam itu semakin menebal, menciptakan penghalang besar di sekitar desa. Setiap jalan keluar desa kini tertutup oleh kabut tebal yang tak bisa ditembus, seperti penjara tanpa jalan keluar.

“Zean, kita terkurung!” seru Fen, menyadari bahwa setiap arah sudah tertutup rapat.

Pelayan itu tertawa seraya menatap Zean dengan tatapan dingin. “Hades ingin melihat apakah kau benar-benar kuat, Zean. Sekarang kau dan teman-temanmu tidak bisa pergi ke mana-mana. Mari kita lihat apakah kau bisa bertahan tanpa ada bantuan dari luar.”

Zean mengerutkan kening, mencoba merasakan energi di sekitar penghalang. Ia merasakan ada kekuatan gelap yang menyelimuti kabut tersebut, namun ia tahu itu hanyalah sihir tingkat rendah. Dengan ketenangan, ia menyusun rencana cepat dalam benaknya.

“Kita harus bekerja sama untuk melemahkan penghalang ini,” ujar Zean kepada Fen dan Chika yang berdiri di sampingnya.

Chika mengangguk. “Apa rencanamu, Zean? Mungkinkah kita menghancurkan sihir ini dengan serangan bersama?”

Zean mengangguk. “Benar. Tapi kita harus menyerang pada titik yang sama, di mana energinya paling kuat. Itu akan melemahkan pelindungnya.”

Fen dan Chika mempersiapkan diri, sementara Zean mengumpulkan kekuatan air dan angin yang ia kuasai. Mereka bertiga menargetkan titik pusat dari penghalang, dan dengan kekuatan penuh, Zean menciptakan tornado air yang menggabungkan kekuatan elemen-elemen tersebut, sementara Chika dan Fen menyumbangkan energi mereka untuk menambah daya hancur serangan.

Dengan suara bergemuruh, tornado air itu menghantam penghalang kabut, membuat lapisan luar mulai retak. Pelayan Hades menyadari apa yang terjadi dan berusaha memperkuat mantra, tetapi ia sudah terlambat. Dengan satu serangan terakhir, Zean berhasil menghancurkan penghalang tersebut, membuat kabut perlahan-lahan hilang.

Pelayan Hades tampak terkejut, lalu marah. “Kau pikir bisa melawan Hades dengan kekuatan itu? Ini baru permulaan!” teriaknya sebelum menghilang ke dalam bayangan.

Zean menatap langit yang kini bersih dari kabut, merasa lega, tetapi juga waspada. Ini baru permulaan dari ujian yang akan dihadapinya. Dia tahu bahwa Hades tak akan berhenti hanya dengan penghalang sederhana ini, dan pertarungan berikutnya akan semakin berat.

Dengan persiapan matang, Zean, Fen, Chika, dan seluruh desa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang, bersatu untuk melindungi rumah mereka dari ancaman kegelapan.

________

Malam itu, Zean tertidur dengan kelelahan setelah pertempuran melawan penghalang sihir pelayan Hades. Di tengah kedamaian tidurnya, ia merasakan dirinya ditarik ke dalam dunia yang aneh dan misterius. Zean mendapati dirinya berdiri di sebuah ruangan megah, penuh dengan ornamen kerajaan dan cahaya lembut yang menyelimuti sekelilingnya.

Di hadapannya, berdiri seorang pria paruh baya dengan penampilan berwibawa dan mata yang penuh kebijaksanaan. Pria itu mengenakan jubah kerajaan dan mahkota emas dengan hiasan berlian di atasnya. Zean langsung mengenali sosok tersebut dari cerita-cerita rakyat yang pernah didengarnya: Raja Gracio, penguasa yang baik hati yang telah menghilang sejak kegelapan menyelimuti kerajaan.

Raja Gracio tersenyum hangat melihat Zean. "Kau akhirnya datang, Zean," ujarnya dengan suara yang tenang namun penuh keagungan.

Zean terkejut, tapi segera menundukkan kepala sebagai tanda hormat. "Yang Mulia… apakah ini benar-benar Anda?"

Raja Gracio mengangguk. “Ini adalah dunia antara, di mana aku dapat berkomunikasi denganmu melalui mimpi. Sudah lama sekali aku menunggu seseorang dengan kekuatan dan hati yang murni sepertimu, Zean.”

Zean terdiam sejenak, memikirkan semua yang telah terjadi. "Mengapa aku, Yang Mulia? Apa yang sebenarnya terjadi dengan kerajaan ini, dan bagaimana saya bisa menghentikan kekuatan gelap Hades?"

Raja Gracio menatap Zean dengan penuh kebijaksanaan. "Kau dipilih bukan hanya karena kekuatanmu, tapi karena keberanian dan tekadmu untuk melindungi orang lain, bahkan ketika kau tahu risikonya. Kekuatan Hades telah lama menyelimuti kerajaan ini sejak aku menghilang, tetapi ada satu cara untuk menghentikannya."

Zean menatap Raja Gracio dengan penuh perhatian. "Apa yang harus kulakukan, Yang Mulia?"

Raja Gracio berjalan mendekati Zean dan menepuk bahunya. "Di dalam dirimu, Zean, mengalir kekuatan yang tidak dimiliki siapa pun. Kekuatan untuk memanipulasi energi alam. Namun, kekuatanmu baru akan sempurna jika kau dapat menguasai semua elemen. Api, air, angin, tanah dan......cahaya"

Zean terkejut. “Cahaya? Apakah itu benar-benar ada?”

Raja Gracio mengangguk. “Kekuatan cahaya adalah kekuatan paling murni yang mampu melawan kegelapan Hades. Tapi ini bukan kekuatan yang mudah diperoleh. Kau harus mencarinya di Tempat Cahaya Abadi, sebuah lokasi yang tersembunyi jauh di dalam hutan mistis. Hanya mereka yang berhati tulus dan penuh keyakinan yang dapat menembus tempat itu.”

Zean mendengar dengan penuh perhatian, menyadari tantangan besar yang ada di depannya. “Aku akan melakukannya, Yang Mulia. Apapun risikonya, aku siap belajar kekuatan cahaya demi menyelamatkan kerajaan ini.”

Raja Gracio meletakkan tangannya di bahu Zean dan menatapnya dengan penuh harapan. “Kau adalah harapan terakhir kerajaan ini, Zean. Ingatlah, kekuatan cahaya hanya akan bersatu dengan mereka yang memahami makna dari pengorbanan.”

Zean mengangguk. “Aku akan menjaga kepercayaan ini, Yang Mulia.”

Dengan petunjuk baru ini, Zean tahu tujuan berikutnya. Hutan mistis dan Tempat Cahaya Abadi akan menjadi tantangan yang harus ia hadapi untuk menyempurnakan kekuatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cahaya Dalam Kegelapan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang