Masa lalu (Name) part2 (Chap 16)

101 18 3
                                    

Air mata mulai mengalir menuju pipi gadis kecil itu, air mata yang bercampur dengan darah nya sendiri

_____________

Kriett..

"Ayah pulang" Ucap sang ayah dengan senyuman indah terukir pada wajahnya, senyum indah itu luntur begitu melihat anak dan istrinya yang terkena noda darah

Mata anak nya yang terluka serta pisau dengan cipratan kecil darah disana membuatnya menjadi panik. Ia melangkah cepat mendekati anaknya dan langsung memeluk tubuh kecil itu "Apa apaan ini Aya!"

"Dia yang duluan memintanya Shuo" Jawab Aya-ibu (Name)

Shuo menoleh dengan cepat ke arah (Name) "Apa itu benar, (Name)?" Tanyanya, (Name) menganggukkan kepalanya dan berbicara pelan "I.. Ya.. (Name).. Ya.. Ng.. Min.. Ta.."

Ha.. Shuo menghela nafas lelah, ia mengangkat (Name) dan membawanya ke sofa, pergi mengambil kotak P3K dan kembali untuk membersihkan darah serta mengobati mata kiri (Name)

Aya hanya diam dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan cipratan darah di tangan serta pisau, sesudah membersihkan cipratan darah Aya kembali ke ruang tamu, memegang kepala anaknya dan berkata "Teruslah ikuti ucapan ibu (Name)" Angguk (Name) mendengarnya

Shuo menghela nafas dan tersenyum tipis, ia harap istrinya tidak melakukan apapun pada (Name) setelah ini. Hari hari terus berlanjut, hari yang dipenuhi senyum namun terasa seperti sebaliknya memenuhi masa kecil (Name)

Dua tahun kemudian, saat (Name) berusia tujuh tahun, saat sedang menduduki kelas 2 sekolah dasar

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Langkah kaki terdengar mendekat ke arah sebuah rumah, pintu terbuka perlahan menampilkan seorang gadis kecil dengan rambut panjang nya yang berbeda warna

Gadis kecil itu yang membuka pintu berkata "Ayah ibu aku pulang! Lihatt aku dapat nilai bagus saat ulangan" Katanya dengan senyum yang terukir lebar di wajahnya

Namun siapa sangka saat pintu sepenuhnya terbuka bukan senyuman sang ayah yang menanti nya melainkan tubuh sang ayah yang dilumuri dengan darah

Melihat itu gadis kecil itu sangat syok. Kertas ulangannya terjatuh ke lantai, tubuhnya lemas dan genangan air mata mulai berjatuhan ke lantai

"I-ibu.. Kenapa ibu melukai ayah?.." Tanya gadis kecil tersebut dengan suara gemetar

Sekali lihat pun gadis kecil itu langsung tahu keadaan saat ini, melihat tubuh ayah nya yang berlumuran darah serta ibunya yang memegang pisau berlumur darah

Bagaimana mungkin gadis kecil itu tidak sadar kalau ibunya pelakunya

"Karena ayahmu sudah tidak berguna" Balas sang ibu datar tanpa rasa bersalah

"A-apa.. Maksud ibu?" Tanya gadis kecil itu lagi

Gadis kecil itu sedang syok saat ini, nafasnya tercekat, pandangannya memburam akibat air mata yang menumpuk

"Hah.. Karena hak waris sudah padaku, jadi aku tak butuh sampah seperti nya"

"Tapi.. Ayah kan bukan sampah.." Ucap gadis kecil itu sembari mendekati tubuh ayahnya yang berlumuran darah

Lagi dan lagi jawaban ibunya membuat hati kecil gadis itu terluka, padahal ayahnya selalu baik pada ibunya tapi kenapa? Kenapa ibunya malah membunuh ayahnya?

Terlempar Ke Dimensi Lain || Wind BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang