Love is complicated

BAGIAN 1

~moga vote and suka~
...............

"Kau datang dari mana?" tanya pria bersurai hitam berantakan kepada Cathline yang duduk seraya mencengkram gaunnya dengan tubuh yang masih gemetar. Rasanya seakan jantungnya hampir copot sehabis melawan Keylova kini ia harus menghadapi seorang pria yang tak dikenal.

Pria itu memakai kemeja putih yang dia kancing atasnya terbuka padahal niat awalnya untuk menutupi dada bidangnya, jas hitam polos juga ikut terpasang rapih di tubuhnya. Rambut hitam legamnya yang halus dan berkilau itu sedikit berantakan namun, tetap terlihat tampan.

Disaat Cathline terpesona dengan ketampanannya, pria itu juga memandang Cathline dengan mata berbinar. Wajah kecil yang tertutup debu dan lumpur gadis itu tidak membuatnya kehilangan kecantikannya, gaun yang dikenakannya juga sedikit robek seperti terkena ranting pohon.

Ia semakin kalut dalam imajinasinya yang membayangkan Cathline memakai pakaian rapih dengan gaun biru muda dihiasi sebuah pita dikedua sisi kepalanya. Terlebih jika gadis secantiknya ditemani oleh pria setampan Mattew Sayersz Luiz, itu adalah nama dari pria yang sedang menatap lekat pada Cathline Lucia.

"Dia cantik sekali... Eh tidak boleh begini, dasar bego." Umpatnya dalam hati seraya berdehem membuyarkan lamunan Cathline dan dirinya sendiri.

Mattew beranjak untuk duduk di kursi sofa panjang dengan satu kaki yang mengangkat bertumpu dikaki satunya dan tangan yang terlipat di dada. Kepalanya menunduk dengan tajam pada Cathline, kali ini ia serius menelisik gadis itu dengan penuh curiga.

Tidak ada yang tahu gadis itu adalah mata-mata dari musuhnya atau tidak. "Dari mana kau datang?" Tanyanya kembali dengan nada yang diberatkan.

Cathline menoleh padanya, matanya membesar, ketakutan. "A—aku dari Lowsiets, kota kecil yang ada benua tengah." Jawabnya kaku lalu mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan, sorotan matanya berhenti pada gorden yang menutup celah untuk melihat keluar jendela.

"Lowsiets? Aku tidak pernah mendengar nama kota itu, terlebih lagi bagaimana kau bisa masuk kedalam ruangan ku?" Mattew menaikkan dagunya lebih tinggi meminta penjelasan dengan sejujur-jujurnya. Bagaimana pun tidak masuk akal, secara tiba-tiba ruangannya bergoyang seperti gempa dan gadis itu muncul dari langit-langit ruangan itu.

Kepalanya seakan ingin meledak dengan segala hal memuakkan yang terus terjadi padanya. Penyelidikan di SMA Panca Negara saja belum rampung, sekarang seorang gadis yang tidak jelas asal-usulnya ikut mengganggunya.

"Aku memasuki sebuah portal saat dikejar Keylova dan terjatuh di sini, hanya itu yang aku ketahui."

"Portal? Bukankah kau terlalu banyak menghalu, mana mungkin di dunia ini ada portal yang menghubungkan ruang." Mattew tertawa tidak habis pikir dengan jawaban yang diberi. Lagi pula ini bukan dunia fantasi yang ada dalam novel. "Siapa Keylova itu? Apakah dia yang menyuruh mu kemari?"

Cathline mencengkram tangannya lebih kencang, mana mungkin ia sudi menjadi budak Keylova. Lebih baik ia mati dari pada menjadi budak dari iblis berhati dingin sepertinya, sangat tidak mau. "Mana mungkin aku rela disuruhnya!" Ujarnya tanpa sadar berteriak.

"Sepertinya kau juga tidak berbohong, aku Mattew Sayersz Luiz. Ketua bos mafia dari Red Tiger, jangan macam-macam denganku atau leher mu akan terputus." Ancamnya seraya menumpu tubuhnya pada paha.

Terdiam kaku, Cathline merasa seakan bahaya semakin mendekat padanya. "Cathline Lucia, putri tunggal dari Viscount Lucia. Meski memiliki gelar bangsawan sekarang aku hanya seorang gadis biasa." Balasnya memamerkan dirinya sendiri yang sudah tidak berarti.

Dahi berkerut Mattew semakin menampak jelas, terutama ketika mendengar kata bangsawan. Seharusnya di Indonesia tidak menggunakan sistem bangsawan seperti itu, ada yang aneh dengan gadis bernama Cathline. "Ucapan mu tidak masuk akal," sindirnya lalu menopang dagunya dengan tangan.