• OPEN TRIP : 97 LINE [Rosé's Focus]•

Pagi di Cikepuh : Matahari Sukabumi 🌞

Kalian itu tipe yang lebih suka liburan ke pantai atau ke gunung nih?
◇◇

P.s : semua dokumentasi di sini adalah dokumentasi asli aku dan tim selama trip

•
•

✨️🪸🪼🦋✨️

•
•

04:55 WIB, Pantai Cikepuh

Anne tengah meregangkan otot-otot badannya setelah beberapa menit lalu terbangun karena suara azan yang berasal dari aplikasi Al-Qur'an Indonesia miliknya. Ia menoleh pada Aruna dan Icha yang menghuni satu tenda dengannya, yang kini masih tertidur lelap tanpa terganggu. Dengan perlahan dan hati-hati, Anne mencoba keluar dari tenda. Dan sepertinya Ia adalah orang pertama yang bangun pagi itu, karena tidak Ia temukan tanda-tanda adanya peserta maupun panitia yang sudah bangun. Bahkan tenda mereka masih tertutup rapat.

Api unggun sudah padam, suasana masih sangat gelap. Satu-satunya penerangan yang ada di sana hanya lampu tumblr yang merambat di sekitar tiang tengah tenda. Untungnya Anne selalu membawa lentera miliknya sebagai penerangan tambahan. Gadis yang penuh ke-aesthetic- an satu ini memang lebih mempedulikan estetika dibandingkan fungsi. Sehingga daripada menenteng senter yang jangkauan cahayanya lebih lebar dan jauh, Ia lebih memilih lentera aesthetic nya yang jelas memiliki jangkauan cahaya yang terbatas.

Mengingat kalau tujuannya keluar tenda adalah untuk berwudhu, Anne yang di tangan kanannya memegang lentera pun berusaha keras menyeret galon kecil bermerek Le Minerale itu dengan tangan kirinya. Mengambil jarak tak dekat namun juga tidak terlalu jauh dari tenda untuk buang air kecil, cuci muka, sikat gigi, kemudian berwudhu. Semua Anne lakukan sendiri di tengah kegelapan dan hanya dibantu cahaya terbatas dari lenteranya. Setelah selesai melakukan itu semua, Anne yang berniat balik ke tenda dikejutkan dengan sosok Jeffar yang entah sejak kapan berada di dekatnya.

" ASTAGHFIRULLAH! Kang Jeffar? Sejak kapan di situ? "

Anne yang terkejut hampir menjatuhkan lagi lenteranya. Untungnya Jeffar dengan cekatan menangkap lentera tersebut. Dalam hati, Anne merasa was-was memikirkan apakah Jeffar sudah berada di sana sejak Ia buang air kecil atau tidak.

" Kalem Teh. Ini saya baru dateng, tadi saya sama Kang Elang keliling-keliling. Pas mau balik tenda, saya ngeliat cahaya gerak-gerak taunya mah Teh Anne lagi wudhu " jawab Jeffar tak lupa memamerkan lesung pipi andalannya.

Sementara Anne yang mendengar nama Elang disebut-sebut sedikit celingukan dan berusaha menajamkan matanya ke arah tenda guna menangkap sosok lelaki tersebut. Sayangnya, sosok Elang tidak terlihat. Anne sedikit kecewa, tapi setidaknya gadis itu bisa lega karena Jeffar menghampirinya saat Ia sudah selesai buang air dan sedang berwudhu.

" Ini Teh Anne mau solat subuh kan? " tanya Jeffar yang direspon anggukan kecil Anne.

" Kalau gitu jamaah aja "

Usulan Jeffar kontan membuat Anne mengernyit.

" Kalau berdua bukannya ga boleh ya? Kan bukan muhrim, Kang " tanya Anne disusul kekehan Jeffar.

" Ya tidak berdua atuh, Teh! Kan ada Kang Elang juga "

Jeffar mengisyaratkan arah dengan dagunya. Membuat Anne sontak menoleh dan menemukan sosok Elang yang tadinya tidak ada, kini terlihat sedang berjalan mendekat. Tanpa bisa gadis itu cegah, senyum lebar terbit di bibirnya. Padahal hari masih gelap, tapi matahari seakan sudah terbit karena kehadiran Erlangga di hadapannya.

Benar-benar sosok yang bersinar! Begitu pikir Anne.

Namun buru-buru Anne menggelengkan kepalanya. Berusaha menyadarkan diri dari pemandangan yang seakan menghipnotis itu.