Pagi di Cikepuh : Rentetan Kesialan Anne

417 89 27
                                    

Menjelang akhir tahun, holiday season. Tapi setelan akhir tahun pasti hujan~ jadi dilema deh mau galau atau mau liburan ahahaha



✨️🪸🪼🦋✨️

09:25 WIB, Pantai Cikepuh

Anne menjadi orang ketiga yang berhasil sampai kembali ke area camp setelah Dika dan Jaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anne menjadi orang ketiga yang berhasil sampai kembali ke area camp setelah Dika dan Jaka. Banyak peserta lain termasuk ketiga akang panitia yang tertinggal jauh di jalur trek. Mengapa? Tanyakan saja pada kaki mereka yang lambat itu. Buru-buru gadis itu masuk ke dalam tenda guna menghindari sengatan sinar matahari yang seakan menembus hingga ke lapisan terdalam kulitnya. Namun bukannya merasa baikan, berada di dalam tenda justru membuat gadis itu merasakan sensasi terpanggang hidup-hidup.

" Astaghfirullah! Panas banget ini Ya Allah " keluh Anne yang keluar lagi dari tendanya. Gadis itu sedikit terkejut ketika netranya disambut pemandangan Jaka dan Dika yang kini sudah bertelanjang dada.

" Real cuy! Di luar panas, di dalem tenda gerah. Apakah ini gambaran neraka? " sahut Dika yang langsung dilempar pasir oleh Jaka karena celetukan asalnya.

" Ngomong yang bener! "

Matahari begitu terik, menusuk hingga ke kulit. Angin yang berhembus terasa sama sekali tidak berguna untuk meredakan rasa gerah yang mereka rasakan. Malah hanya menerbangkan pepasiran yang membuat badan mereka terkotori pasir.

" Gue ga nyangka bakal sepanas ini "

Anne melepaskan kardigan hitam yang Ia kenakan, membiarkan dress tanpa lengan itu menjadi satu-satunya pakaian luar yang membungkus tubuhnya. Ekstrimnya sinar matahari membuat Anne rasanya ingin menangis saja. Sudah gerah, panas, debu, ditambah lagi badannya terasa lengket karena air laut dan tidak ada air bersih yang cukup untuk membilas seluruh tubuhnya. Hampir saja Anne memaki keadaan, hingga dirinya melihat lambaian tangan Jaka yang kini sudah duduk di atas terpal yang tergelar di dekat gubug nelayan. Pas sekali terpal itu berada di bawah pohon kelapa dan vegetasi pantai lainnya, yang setidaknya lebih rindang dibandingkan area camp.

" Sini guys! Lebih adem. " ajak Jaka.

Tanpa buang waktu, Anne membawa dirinya ke sana. Ternyata benar apa yang dikatakan pemuda itu, setidaknya di sana sedikit lebih sejuk dan manusiawi. Tapi baru satu masalah terselesaikan, masalah lain muncul. Bunyi aneh yang Ia yakini berasal dari perutnya pun mengudara. Menandakan dengan jelas kalau saat ini Ia sangat membutuhkan sesuatu untuk dimakan.

" Laper ya Ne? Gue juga sih " kata Dika sambil memegangi perutnya.

Melihat bungkusan basreng dan frozen food lainnya di tengah camp, Anne segera berdiri untuk mengambilnya. Tak lupa Ia juga membawa kompor portable panitia yang tergeletak asal dan memutuskan untuk memasak di dekat terpal tempatnya duduk.

• OPEN TRIP : 97 LINE [Rosé's Focus]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang