Dengan napas yang masih terengah-engah, Vale melangkah maju, siap menghadapi makhluk yang mengintai di balik bayangan. Jubah hitamnya berkibar, seolah-olah memberikan keberanian di saat-saat genting. Ketika dia berusaha melihat lebih jelas, makhluk itu melangkah keluar dari bayang-bayang, menampakkan dirinya.
Siluet makhluk itu mengingatkannya pada monster dari cerita-cerita rakyat yang diceritakan oleh orang tuanya. Tubuhnya besar dan kekar, dengan mata merah menyala yang bersinar dalam gelap. Namun, saat makhluk itu mendekat, Vale menyadari bahwa itu bukanlah monster biasa. Ada sesuatu yang lebih manusiawi di dalamnya-keputusasaan, kesedihan, dan kebingungan.
"Siapa kau?" Vale bertanya, suaranya lebih tegas dari yang dia harapkan. "Kenapa kau mengikutiku?"
Makhluk itu berhenti dan menatap Vale dengan tajam. "Aku bukan musuhmu, pemuda. Namaku Kaelan Nyx," jawabnya, suaranya dalam dan bergetar. "Aku adalah setengah monster, setengah manusia, terjebak di antara dua dunia."
Vale terkejut. "Setengah monster? Apa maksudmu?"
Kaelan mengangguk perlahan, memperlihatkan ekspresi lelah di wajahnya. "Aku terlahir dari kegelapan, tetapi aku tidak ingin menjadi bagian darinya. Aku mencari jalan untuk menemukan jati diriku, seperti dirimu."
Vale merasakan simpati untuk makhluk itu. Dia tidak sendirian dalam perjuangannya. "Aku juga mencari kebenaran tentang diriku. Warisan yang mengikatku pada kegelapan."
Kaelan mengernyit. "Kau merasa ada sesuatu yang lebih besar di luar sana, bukan? Sebuah kekuatan yang mengalir dalam dirimu?"
Vale mengangguk. "Ya, Kristal Abyssal. Aku merasakannya, tetapi aku tidak tahu cara mengendalikannya."
Kaelan mendekat, menatap Vale dengan mata penuh harapan. "Jika kita bergabung, mungkin kita bisa menemukan jalan keluar dari kegelapan ini. Kita bisa saling membantu."
Vale merasa keraguan merayap di dalam hatinya. Apakah dia benar-benar siap untuk mempercayai seorang setengah monster? Namun, di balik rasa takut itu, dia merasakan kedalaman persahabatan yang mungkin lahir dari perjalanan ini. "Baiklah, Kaelan. Mari kita bekerja sama."
Mereka mulai berjalan menyusuri hutan, berbagi cerita tentang hidup masing-masing. Kaelan menceritakan tentang masa lalu yang kelam, saat dia terpaksa melarikan diri dari tempat yang dianggapnya rumah. Vale mendengarkan dengan penuh perhatian, merasakan ikatan yang terjalin di antara mereka.
Saat malam tiba, Vale dan Kaelan menemukan tempat yang aman untuk beristirahat. Di bawah langit berbintang, mereka duduk di dekat api unggun, membahas rencana mereka untuk ke depan.
"Aku mendengar desas-desus tentang Sekte Abyss," kata Kaelan. "Mereka mencari kekuatan Kristal Abyssal untuk membangkitkan Raja Abyss. Kita harus menghentikan mereka sebelum terlambat."
Vale mengangguk, hatinya berdebar. "Tapi bagaimana kita bisa melakukannya? Kita belum tahu di mana mereka berada."
Kaelan tersenyum. "Kita harus mencari informasi. Mungkin kita bisa menemukan sekutu yang bisa membantu kita."
Vale merasa semangat baru mengalir dalam dirinya. Mungkin perjalanan ini tidak hanya tentang menemukan jati dirinya, tetapi juga tentang membangun hubungan yang dapat mengubah segalanya. "Mari kita mulai pencarian kita esok hari."
Mereka beristirahat di bawah bintang-bintang, dan Vale merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu bahwa perjalanannya baru saja dimulai, dan meskipun ada banyak rintangan di depan, dia tidak lagi sendirian. Bersama Kaelan, mereka akan menghadapi kegelapan yang mengintai, mencari kebenaran dan harapan di dunia yang dikuasai oleh ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Abyss: Warisan Kegelapan
FantasyDi tengah hutan Gelap yang penuh misteri, Vale Ryker, seorang pemuda yang terlahir dengan warisan kekuatan dari Kristal Abyssal, berjuang untuk menemukan jati dirinya. Setelah kehilangan orang tuanya dalam serangan misterius, Vale dikejar oleh kegel...