Bab 6: Tarian Bayangan

1 1 0
                                    

Pertarungan sengit terjadi di dalam gua yang gelap. Vale dan Kaelan, meskipun baru saja menjadi sekutu, harus menyatukan kekuatan mereka untuk menghadapi pemimpin Sekte Abyss yang kuat. Serangan demi serangan dari pemimpin itu mengguncang gua, membuat batu-batu berjatuhan di sekeliling mereka.

Vale memfokuskan energinya pada Kristal Abyssal yang tersemat di jubahnya. Kristal tersebut memancarkan cahaya hijau zamrud yang melindungi Vale dari serangan energi gelap musuh. Meskipun pemuda itu belum sepenuhnya memahami kekuatan kristal tersebut, ia mulai merasakan bahwa benda itu memiliki kekuatan khusus yang dapat menangkis kegelapan.

Di sisi lain, Kaelan bergerak lincah, menggunakan kekuatan setengah monsternya. Cakar-cakar tajam dan gerakan cepatnya membuatnya mampu menghindari serangan musuh, sekaligus memberi Vale waktu untuk mengendalikan kekuatannya. Di tengah pertarungan, kedua pemuda itu saling memberi sinyal, menandakan rencana untuk menyerang bersama.

Pemimpin Sekte Abyss tertawa meremehkan. "Kalian pikir kekuatan kalian cukup untuk mengalahkanku?" katanya, lalu menciptakan bayangan besar yang membentuk sosok menakutkan di belakangnya. Bayangan itu menyerang mereka dengan kecepatan tinggi.

Vale dan Kaelan, dengan penuh tekad, melompat ke arah bayangan itu. Vale mengarahkan cahaya kristalnya langsung ke arah bayangan, dan Kaelan menyerang dengan cakar tajam. Bentrokan energi mereka menciptakan kilatan yang membutakan, membuat gua bergemuruh dengan suara keras.

Akhirnya, dengan serangan terakhir yang terkoordinasi, mereka berhasil memukul mundur bayangan besar itu. Pemimpin Sekte Abyss terjatuh dan terdiam, perlahan menghilang dalam kegelapan, sementara gua mulai runtuh karena pertempuran yang intens.

"Harus cepat keluar dari sini!" teriak Vale. Mereka segera berlari, mencoba melarikan diri dari gua yang mulai hancur. Batu-batu besar berjatuhan, dan suara retakan terdengar dari segala arah.

Ketika akhirnya mereka berhasil keluar, keduanya berdiri terengah-engah di bawah langit malam yang penuh bintang. Mereka baru saja lolos dari ancaman besar, namun Vale tahu bahwa ini baru permulaan.

Kaelan menatapnya dengan ekspresi penuh rasa hormat. "Kamu cukup tangguh, Vale. Mungkin kita benar-benar bisa menghentikan Sekte Abyss."

Vale tersenyum samar, matanya masih memandang ke arah gua yang runtuh. "Ini baru langkah pertama. Masih banyak misteri yang belum kita pecahkan."

Black Abyss: Warisan KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang