Black Abyss: Warisan Kegelapan

Bab 3: Ikatan yang Terbentuk

Setelah pertemuan tak terduga itu, Vale dan Kaelan memutuskan untuk beristirahat sejenak di tengah hutan. Meski masih saling curiga, mereka menyadari bahwa nasib mereka mungkin lebih berkaitan dari yang mereka kira. Keduanya duduk di dekat api unggun kecil yang Kaelan buat, cahayanya memantulkan bayangan samar di wajah mereka.

"Jadi... kenapa kau ada di sini?" tanya Vale, memecah keheningan. Sementara dia menatap api, Vale tetap siaga, tangannya masih di dekat senjata.

Kaelan menghela napas, seolah enggan mengungkapkan lebih banyak dari yang perlu. "Aku mencari sesuatu-atau mungkin seseorang," jawabnya dengan nada penuh misteri. "Dan kamu? Aura di jubahmu bukanlah sesuatu yang biasa."

Vale tersenyum tipis, menyembunyikan keraguannya. "Aku juga punya urusan dengan Sekte Abyss," jawabnya, meski tak banyak memberi penjelasan. Mereka saling bertukar pandang-sebuah pengertian sunyi mulai terbentuk.

Ketika malam semakin larut, suara langkah kaki terdengar mendekat dari arah hutan. Mereka saling memberi isyarat untuk berjaga-jaga. Bayangan besar muncul, disertai tawa menggelegar yang terdengar mengerikan. Seekor makhluk Abyss-berwujud manusia dengan tubuh hitam berkilauan dan mata merah tajam-muncul dari kegelapan, siap menerkam.

Vale dan Kaelan bersiap. Tanpa kata-kata, mereka tahu bahwa ini adalah pertempuran pertama mereka sebagai sekutu. Vale merapal mantra, membuat aura hijau di jubahnya bersinar terang, sementara Kaelan berubah wujud sebagian, kuku dan taringnya memanjang. Dengan gerakan cepat, mereka melawan makhluk tersebut, bekerja sama dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa.

Pertarungan berlangsung sengit, namun akhirnya mereka berhasil mengalahkan makhluk itu. Sambil terengah-engah, Kaelan menepuk bahu Vale. "Kau lumayan juga," katanya dengan nada bercanda. Vale hanya tersenyum kecil.

Malam itu, sebuah ikatan terjalin di antara mereka. Tanpa disadari, perjalanan mereka untuk menghadapi kegelapan baru saja dimulai.