11. H-8

257 46 2
                                    

"Kamu mau sampai kapan sembunyi - sembunyi terus, sayangku?" tanya seorang pria dewasa seraya memeluk seorang gadis dewasa dari belakang. Back hug.

Gadis dewasa itu tersenyum tipis, ia tidak menjawab ucapan pria yang sedang memeluknya ini. "Aku ke Apart Kael, ya."

Pria dewasa itu melepaskan pelukannya kemudian menghembuskan nafasnya secara perlahan, "Iyaa. Kamu disana hati - hati ya, tetep wajib datangin rumah ini kaya biasa. Jangan sampai Grace ngamuk lagi kaya kemarin ini," ujarnya panjang lebar.

Gadis dewasa itu terkekeh pelan, "Iya, sayang." lalu, netranya beralih kepada balita berusia tiga tahun, "Grace, baik - baik ya sama Papa." ujarnya seraya mengusap kepala balita tersebut yang sedang tertidur pulas.

"Aku berangkat, ya."

"Iya. Kabarin aku terus, okay?" Gadis dewasa itu mengangguk, lalu setelahnya ia berjalan keluar meninggalkan area perumahannya.

Dihari yang santai dengan suasana damai ini, ada saja yang merecokinya.

Hari ini, hari sabtu. Tepat dimana anak negeri libur sekolah. Dihari libur ini, Fanisha lebih memilih menghabiskan waktunya dikamar dengan tayangan drakornya. Sedangkan, Kael memilih belajar diruang tamu ditemani oleh suara musik yang begitu menggema.

Fanisha yang memang kebetulan sedang kedapur untuk mengambil air minum. Tiba - tiba bel berbunyi, ia menatap Kael yang ternyata sedang menatapnya juga.

"Lo ngapain nyuruh temen - temen lo kesini lagi?" tanya Kael seraya menatap Fanisha dengan wajah yang ditekuk kesal.

Fanisha menatap Kael dengan begitu sinis, "Dih, kocak. Mana ada. Orang temen - temen gue lagi pada sibuk." sahutnya dengan sewot. "Temen - temen lo kali," ujarnya setelah meneguk sampai habis air yang berada digelasnya.

"Buka," titah Kael seraya menatap Fanisha dengan tajam, setelahnya ia kembali pokus pada laptopnya.

Fanisha mendengus kasar, ia berjalan kearah pintu dengan sengaja di hentak - hentakkan. Lalu setelah pintunya terbuka, ia mengerjap kaget, "Astagfirullah," latahnya seraya mengusap pelan dadanya yang berdegup kencang.

Bagaimana tidak kaget, saat membuka pintu. Tiba - tiba disuguhi wanita cantikkk

"Siapa, Fan?" merasa tak ada jawaban, Kael bangkit dari duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa, Fan?" merasa tak ada jawaban, Kael bangkit dari duduknya. "Lho, Kak Indah?" ujarnya saat melihat siapa tamu yang datang.

Indah - Kakak Sepupunya yang tinggal di Jambi.

"Hallo, dearr!" sapa Indah seraya memeluk Adek sepupunya itu lumayan erat.

Fanisha yang merasa disituasi canggung pun, memilih beranjak dari tempat dan berniat kembali ke kamarnya. Namun, niatnya urung saat lengan Kael mencekal lengannya.

12 Hari Hidup BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang