aku baru sadar, ternyata temen-temennya Kael disini sangat terlihat figuran sekali alias munculnya seabad sekali. mohon maaf yo🙏
●●●"AZALEA FANISHA!"
Dibawah sana terlihat dua orang berjenis kelamin sedang bermisah - misuh, sedangkan sosok yang sedang berulah malah dengan santainya memakan makanan yang sengaja ia bawa keatas pohon. "Oii, lagi santai kawan." serunya seraya tersenyum mengejek kepada anggota osis yang sedang berkacak pinggang dibawah sana.
"Sha. Plis, turun deh. Gue lagi ga mood marah - marah," dumel Brianna.
Fanisha memutar bola matanya malas, ia dengan sengaja melemparkan bekas minumannya kearah bawah yang sangat tepat mendarat diwajah Brianna.
Brianna memejamkan matanya menahan kesal, saat sisa minuman itu membasahi baju atasnya. "FANISIALAN!" umpatnya dengan berteriak kencang, bahkan suaranya sampai menggema karena kondisi taman belakang yang begitu hening.
Baik Fanisha maupun sosok yangsedari tadi menyimak dan berdiri disamping Brianna - Kenneth. Keduanya sama - sama meringis pelan saat mendengar teriakan membahana dari seorang Nona Amberlynn.
"Katanya gamau marah - marah," ujar Fanisha seraya tersenyum mengejek mearah Brianna.
"Lo yang buat gue marah ya, anjing!"
Fanisha mengnyerengit pelan, "Ihh. Anggota osis ko ngomong kasar," ucapnya seraya menutup mulutnya berpura - pura terkejut.
Brianna mendengus pelan, ia menatap sengit kearah Fanisha yang sedang menatapnya dengan penuh ejekan.
Kenneth menghela nafas pelan, "Biarin, Bri. Ayo balik kelas!" ajaknya seraya menarik lengan temannya itu.
Brianna menepis lengan Kenneth, lalu menunjuk kearah Fanisha. "Terus dia dibiarin aja gitu?" tanyanya dengan raut wajah yang sudah ditekuk kesal.
Fanisha memutar bola matanya malas, "Heh, pembalap! Kemarin waktu kita balap, gue yang menang ya anjir. Jadi, suka - suka gue dong mau bolos atau enggak?!" serunya sedikit kesal, ia mengingatkan barangkali manusia - manusia dibawahnya ini pada lupa ingatan.
Brianna tak terima, "Tapi 'kan lo kalah waktu lawan Adriella!" ia menyaut dengan nada yang cukup sinis.
"Heh, kodok! Ta'ati kesepakatan dong. Karena gue menang satu pihak, ya berati gue bebas bolos sampai dua bulan kedepan. Nanti dua bulan menuju kelulusan baru gue tobat!" jelasnya panjang lebar, lalu setelahnya ia melompat dari atas pohon mangga dan mendarat tepat disamping Kenneth.
Ia merapihkan seragamnya lalu tersenyum lebar kearah Kenneth dan Brianna. "Semangat bertugasnya kakak - kakak osis!" ujarnya lalu setelahnya ia sedikit berlari menuju rooftof.
"Sialan tu bocah gembel!"
●
●
"El. Chat Bri, tu bocah baru nyampe mana sih. Sumpah, lapar banget," dumel Adriella.
"Lah? Chat gimana, ege. Tu handphonenya aja lagi dicharger," sahut Reynand seraya menunjuk handphone kekasihnya yang sedang dicharger dicolokan yang tersedia diatas kulkas.
"Bri bawa handphone Riel. Chatnya di line," ujar Kenneth tanpa mengalihkan pandangannya matanya dari sang kekasih.
Kael mendengus pelan, "Bucin aja terus!" serunya sedikit kesal. Namun, tak urung ia tetap mengirim pesan kepada Brianna melalui line Adriella.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Hari Hidup Bersama
Novela Juvenilsi ketos Kael & si berandalan Fanisha. Bagaimana jika keduanya dipaksa harus tinggal satu atap selama dua belas hari? peringkat paling mengesankan : 🥈 amanda, 11/2024