👑👑👑
VOTE sebelum baca!
Keesokan harinya. Zerubabel berjalan menuju ruang kerja Daniel. Di depan pintu terdapat dua orang prajurit sedang berjaga di sisi kanan dan kiri pintu. Mereka berdua adalah tangan kanan Daniel, Wilbert dan Tiers.
“Apa Daddy ada di dalam?” tanya Zerubabel saat tiba. “Sampaikan, aku ingin bertemu.”
“Baik, Tuan Muda. Mohon tunggu sebentar.” jawab Wilbert lalu masuk ke dalam.
Beberapa saat menunggu, Wilbert mempersilahkan Zerubabel masuk.
“Silahkan masuk, Tuan Muda.”
Zerubabel masuk ke dalam ruang kerja yang lumayan luas. Ia melihat Daniel sedang duduk di kursi kerjanya sambil memperhatikan sosok Zerubabel yang baru saja tiba.
“Terimakasih sudah mau meluangkan waktu.” ucap Zerubabel.
“Apa kamu sudah memutuskannya?” tanya Daniel mengarah pada pesta debutante.
“Keputusan ku tidak akan berubah. Aku akan tetap mengikuti pesta debutante umum.” jawab Zerubabel meraih kursi di pojok ruangan dan meletakkannya di depan meja kerja Daniel. Setelah itu ia duduk di kursi. “Lagipula tidak ada salahnya mengikuti pesta umum itu.” lanjut nya setelah duduk.
“Apa akan ada hal yang menarik di sana?” tanya Daniel.
Zerubabel melirik ke samping dan Daniel pun paham. Daniel memasang array pelindung agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka berdua. Setelah array terpasang, Zerubabel menjawab pertanyaan Daniel.
“Tidak ada hal yang menarik selain putra kaisar yang juga akan mengikuti pesta debutante umum.” jawab Zerubabel.
“Putra kaisar?” ulang Daniel bingung. Pasalnya putra sulung kaisar telah melakukan pesta debutante tahun lalu. Lalu, siapa yang Zerubabel maksud? “Jangan bilang, dia anak diluar nikah Kaisar?” tanya Daniel terkejut.
“Benar, dan Kaisar menaruh perhatian lebih padanya.” jawab Zerubabel apa adanya.
“Bagaimana bisa informasi sebesar itu tersimpan rapih selama ini?” kata Daniel tidak habis pikir.
Zerubabel diam tidak menjawab karena pertanyaan Daniel bukanlah sebuah pertanyaan.
“Apa ada lagi yang ingin kamu sampaikan?” tanya Daniel.
Zerubabel terlihat ragu beberapa saat sebelum mengeluarkan sebuah perkamen dan meletakkannya di atas meja. “Aku menemukan ini.”
Daniel meraih perkamen lalu membacanya.
“Niat Daddy terlihat jelas.” kata Zerubabel menghembuskan napas pelan.
“Jadi, apa tanggapan mu?” tanya Daniel meletakkan kembali perkamen tersebut di atas meja.
“Aku hanya terkejut.” jawab Zerubabel. “Tidak ada salahnya memanfaatkan kesempatan di depan mata. Aku hanya terkejut Daddy memberitahukan hal ini padaku. Dan cara Daddy memberitahukan nya tergolong unik.” lanjut Zerubabel sambil tersenyum lembut.
Alih-alih menyimpan sebuah rahasia di tempat rahasia, Daniel malah menyelipkan nya di antara buku yang sering Zerubabel baca.
“Daddy menemukannya setelah menjabat sebagai Grand Duke selama satu tahun di ruang rahasia keluarga. Kala itu Daddy tidak percaya ada manusia bermata merah jadi Daddy tidak terlalu memikirkan nya dan berakhir melupakan nya.
Seiring berjalannya waktu, pernikahan Daddy dan Mommy tidak kunjung dikarunia anak hingga tujuh tahun. Tiba-tiba Daddy terpikirkan tulisan pada perkamen. Tulisan tersebut menjadi harapan bagi Daddy.
Daddy mencari tahu keberadaan manusia bermata merah, tapi hasilnya nihil. Tidak ada manusia bermata merah.
Saat Daddy sedang berkunjung ke salah satu desa, Daddy mendengar ada seorang budak bermata merah yang muncul di pelelangan, tapi karena budak tersebut sakit-sakitan dan tubuhnya dipenuhi bintik-bintik aneh, budak tersebut tidak laku terjual.”
Zerubabel mendengarkan cerita Daniel dengan khidmat. Ia tidak berniat menyela cerita tersebut.
“Dan budak itu adalah kamu. Daddy selalu mencari keberadaan mu, tapi penjual budak itu sangat licin sehingga Daddy kesulitan dalam pencarian. Beberapa bulan kemudian, Daddy menerima perintah untuk menyelamatkan para budak di bukit karena salah satu dari mereka merupakan putri seorang bangsawan.
Hingga takdir mempertemukan kita berdua. Daddy sangat senang. Daddy berharap lebih padamu. Sampai beberapa bulan tak kunjung menerima kabar membahagiakan, Daddy sadar, Daddy tidak melakukan semuanya setulus hati.
Akhirnya Daddy melupakan soal keberuntungan mata merah. Padahal, mengangkat mu sebagai putra Daddy dan Mommy adalah sebuah anugrah.”
Tatapan teduh Zerubabel layangkan pada Daniel. Ia sangat bersyukur bisa bertemu dengan Daniel dan Nuri. Terlepas dari mereka memanfaatkannya atau tidak, anggap saja itu sebagai bayaran untuk mereka berdua yang mau menampungnya dengan tangan terbuka dan tak membiarkan nya mengalami kesulitan sekecil pun selama tinggal di mansion.
“Aku mengerti.” ucap Zerubabel. “Daddy tidak perlu menjelaskan nya lagi padaku. Lagipula,”
“Pria tidak bermain kata-kata.”
“Pria tidak bermain kata-kata.”
Zerubabel dan Daniel mengucapkan hal serupa secara bersamaan. Mereka berdua tersenyum seakan setuju atas apa yang mereka berdua katakan.
“Aku akan keluar. Sekali lagi terimakasih sudah mau meluangkan waktu.” Zerubabel berdiri lalu membungkuk hormat pada Daniel.
Daniel menggeleng pelan, “Tidak masalah. Jarang-jarang kamu meminta sedikit waktu seperti ini pada Daddy.”
Zerubabel mengangguk lalu pergi meninggalkan ruang kerja Daniel. Diluar, ia melihat Graciel yang sedang berdiri di depan pintu menatapnya dengan tatapan datar. Ia melirik Wilbert dan bertanya.
“Apa sekarang aku boleh masuk?” tanya Graciel.
“Saya akan menyampaikan nya terlebih dahulu pada Grand Duke.”
“Cepatlah.”
Wilbert bergegas masuk ke dalam ruang kerja Daniel untuk melaporkan kedatangan Graciel.
“Apa kamu sengaja melakukan nya, Kak?” tanya Graciel ketus pada Zerubabel.
“Melakukan apa?” tanya Zerubabel bingung.
“Hari ini jelas jadwal latihan ku dengan Daddy, tapi kamu malah menemui Daddy sehingga Daddy melupakan jadwalnya untuk melatihku.” kata Graciel kesal. Wajahnya memerah menahan amarah.
Zerubabel menanggapi kekesalan Graciel dengan santai. Tanpa rasa bersalah, ia mengacak rambut Graciel sambil melontarkan kata-kata pedas.
“Cerewet.” ucapnya kemudian pergi begitu saja tidak memperdulikan reaksi Graciel.
Bersambung...
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Prince
FantasíaWelcome to Lux imagination... 👑👑👑 Bagaimana jadinya jika kamu bertransmigrasi ke dunia pedang dan sihir, tetapi hidupmu dipenuhi dengan kesialan? Hal semacam itu tengah di alami Naufal Pratama dimana saat pertama kali bangun di dunia antah bera...