"Lo G-" Hampir saja Judith mengumpat, namun selalu saja ada yang memotongnya.
"Hah?! Ini pacar Shannon??" Teriak salah satu teman Shannon yang sukses menarik perhatian semakin banyak orang.
Judith tak lagi bisa berkata-kata. Dia mengatur emosinya dengan menarik nafas. Okay tenang Judith... Tenang....
Judith mendekatkan dirinya pada Shannon, niat hati hanya berbisik. Namun sepertinya malah membuat semua orang makin salah paham.
"Lo, lepas tangan gue sekarang" Bisik Judith dengan sedikit mengancam.
Shannon langsung melepas pelukannya. Begitu dilepas, Judith segera pergi tanpa menghiraukan reaksi-reaksi teman-teman Shannon.
Untung saja lantai ini khusus kelas anak kelas satu, setidaknya tidak ada teman basket atau teman sekelas Judith yang melihat hal memalukan tadi.
Namun ternyata perkiraan Judith salah.
"Anjir Jude, ini cewek yang dulu lo bawa kan?" heboh Johan. Teman klub basketnya yang juga sekelas dengannya sejak SMP dulu, begitu melihat Judith memasuki ruang kelas.
Judith segera merebut handphone Johan. Ya, di situ ada video Shannon yang sedang memeluk erat lengannya. "Ah sialan" gumam Judith.
"Lo dapet dari mana?" tanya Judith tanpa basa basi.
Johan mengendikkan bahunya, "Ada di grup basket"
Sial. sial. sial. kekesalan Judith semakin bertambah, dia segera membuka grup basket di handphonenya. Dan benar saja, Romi si ketua basket yang saat ini sudah pensiun itu mengirimkan video dengan emoticon syok.
Judith segera mengirimkan pesan pribadi pada Romi.
______________________________________________________
Romi
Online______________________________________________________
Lo dapet dr mn videony ajg
Wkwkwk akhirnya muncul uga
Jawab!
Iya iyaa. Lo lupa ya, adek gue kan baru masuk SMA.
Adik? Ah, Judith benar-benar lupa 100% tentang adik Romi. Karena sudah lama Romi pensiun semenjak masuk perguruan tinggi, mereka jadi jarang kumpul sampai-sampai Judith lupa fakta bahwa adik kandung Romi se-umuran dengan Shannon.
Dia di kelas berapa?
Tanya Judith, takut kalau ternyata adik Romi dan Shannon juga sekelas.
Berapa ya, X IPA 1 kayaknya
BTW ini lo udah gk marah?Judith hanya membaca pesan itu lalu menutupnya. Kemudian dia menghapus video di grup basketnya. Judith adalah admin di grup itu, jadi tentu dia punya kuasa untuk menghapus pesan di dalamnya.
***
"Belum ada sehari sudah balik lagi" Sindir gurau Pak Toni saat melihat Judith dan Shannon memasuki ruang guru secara bersamaan.
"Kan Bapak yang manggil kami" jelas Judith, dia masih kesal dengan semua hal yang terjadi hari ini.
Sementara Shannon hanya diam dan berdiri sedikit membelakangi Judith.
Pak Toni menghentikan aktivitas mengetiknya. Dia beralih menatap Judith dan Shannon. "Iya, memang saya yang manggil kalian." Ucap Pak Toni dengan santai.
"Saya mendapat sekitar 3 keluhan dari murid di sini terkait hubungan sesama jenis." Ucap Pak Toni dengan serius.
Kesabaran Judith sudah di ujung tanduk rasanya "Ya tuhan Pak, saya ini masih normal!"
Pak Toni menyandarkan dirinya di kursi, dengan enteng menjawab "Yang bilang kamu enggak normal siapa?"
Judith jadi tak bisa berkata-kata lagi. Dia memutuskan untuk diam sambil memandang kesal pada Pak Toni.
Namun arah mata Pak Toni kembali sama seperti pagi tadi, menatap lurus pada Shannon. Dengan menelisik dari atas hingga ke bawah. Membuat Judith semakin geram rasanya.
"Pak. Sekalipun saya bukan pacar Shannon, tapi menurut saya kurang pantas seorang guru menatap muridnya dengan tatapan seperti itu." komentar Judith dengan tegasnya.
Sementara di belakang Judith, Shannon sudah senyum-senyum sendiri. Dia senang rasanya di lindungi oleh Judith.
Pak Toni tak merasa tersinggung, dia hanya melirik sebentar ke arah Judith dan justru membahas hal lain. "Kamu yakin enggak pacaran sama dia" tunjuknya pada Shannon.
"Eng. gak. Pak!" Jawab Judith dengan penuh penekanan pada setiap suku katanya.
"Yasudah kalau enggak pacaran" Pak Toni kembali memposisikan diri ke depan laptopnya.
"Lagian sejak awal memang tidak ada alasan spesifik saya manggil kamu, cuma biar murid-murid merasa di dengar saja" lanjut Pak Toni.
"Sudah sana keluar. Saya lagi banyak kerjaan nih" Pak toni mengibas-ngibaskan tangannya ke arah Judith.
Judith segera memutar balikkan tubuhnya dan keluar dari ruangan itu. Saat Shannon hendak ikut keluar juga, Pak Toni menyempatkan diri untuk bertanya.
"Dia masih belum tahu soal kamu?" Tanya Pak Toni dengan sedikit lirikan ke arah Shannon.
Shannon menghentikan langkahnya, dia melirik Pak Toni. Menjawabnya dengan senyuman, lalu meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. "Shht" kodenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyamar : Cowok Feminim X Cewek Tomboy
RomanceShannon, adalah cowok yang berpenampilan seperti cewek. Tapi jangan salah faham! Dia terpaksa berpakaian seperti perempuan demi menjaga kejiwaan ibunya. Sejak kecil Shannon sudah didandani seperti perempuan, dia bahkan baru menyadari bahwa dirinya...