[Bagian 6]

19 4 0
                                    

(Y/n) mengusap-usap matanya, ia baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia melepas sprei kasurnya dan melemparkannya ke dalam timba dipojok kamar. "Pantesan gw jerawatan, spreinya udah gak dicuci hampir 2 tahun" oceh (Y/n). Dia sedang dalam masa pubertas, kemarin dia baru sadar saat selesai bermain dengan saudara-saudara angkatnya itu ternyata dia harum semerbak yang pekat dan dapat membuat orang pingsan.

"Disisni kagak ada deodoran lagi" (Y/n) mencoba untuk merasakan harum-harum yang berasal dari himpitan lengannya, harumnya sungguh menyakitkan bagi hidung (Y/n) "Woy partner bantuin lah" (Y/n) sudah terbiasa meminta bantuan kepada partnernya. 

[Oke]

Dengan begitu sebuah layar muncul dihadapan (Y/n),

Nama misi: Aku bau...

Deskripsi

Buatlah deodoran secara alami

Imbalan: +6 stamina

Penalti: Bau seumur hidup

"Partner sialan!" Omel (Y/n), ia mengepal erat tangannya. 

[Sama-sama]

(Y/n) sangat ingin memberikan partnernya sebuah hadiah secara fisik tetapi sayangnya parnernya ini tidak memiliki wujud fisik. kriekk "Estella ngapain teriak-teriak pagi-pagi begini?" tanya Genah yang tiba-tiba muncul karena terbangun setelah mendengar suara dari kamar (Y/n). "Oh, GPP kok cuma mimpi buruk" jawa (Y/n) dengan santai, walaupun wajahnya masih terlihat kesal. "Papa boleh masuk?" Genah bertanya, (Y/n) pun dengan panik cepat-cepat merapikan kasurnya "GPP".

"Coba ceritain mimpinya ke papa" (Y/n) berusaha untuk mencari alasan tetapi ia memilih untuk berkata jujur "Di mimpinya ada makhluk jelek yang bersuara gitu pa, apapun yang aku lakuin makhluk jelek itu selalu ngejek-ngejek aku" Jelas (Y/n) dengan nada yang jelas-jelas sebal.

[Terima kasih]

"Kalau ada yang begituan, gak usah didengerin. Ya?" Genah berusaha untuk menenangkan (Y/n), "Oke pa, dah aku mau beres-beres kamar dulu" ujar (Y/n). Genah mengangguk dan pergi berjalan keluar dari kamar (Y/n). "Oke mulai sekarang gw gak usah dengerin lu partner sialan" cibir (Y/n), dia hanya merapikan kasurnya seperti biasa dan datang ke dapur untuk makan bersama yang lain.

"Aku mau yang itu"

"Gak aku duluan"

Sepertinya rumah yang (Y/n) tinggali tidak akan pernah damai selama Peppey dan Samsul juga berada didalamnya. Marvel dan Azre hanya makan tanpa memperdulikan pertengkaran antara saudara yang didepannya itu. Genah yang baru datang frustrasi melihat keadaan didepannya "Sudah-sudah jangan rebuatan, toh bisa dibagi dua" Genah memberikan solusi yang bagus tetapi sepertinya Samsul dan Peppey tidak menginginkan itu dan tetap bertengkar. 

Lama-kelamaan (Y/n) menjadi risih dan tidak selera makan, dia mengambil makanan yang diperebutkan Samsul dan Peppey lalu membaginya dua secara paksa "Dah, masalah selesai" omel (Y/n). Azre hanya tertawa kecil melihat anak-anak itu. (Y/n) kembali ke kursinya dan lanjut makan.

Setelah makan (Y/n) langsung berjalan menuju pintu keluar "Kak Es mau kemana?" tanya Marvel yang masih mengunyah makanannya. "Mau olahraga sebentar" (Y/n) meyakinkan, ia memiliki beberapa rutinitas salah satunya adalah olahraga dipagi hari. "Ikut" Marvel dengan antusias ingin ikut, ia mulai mengunyah lebih cepat. "Gak usah kali ini kamu dirumah aja" (Y/n) kali ini ingin sendiri, ia sudah lelah dengan cibiran dari partnernya itu. Saat dihalaman rumah (Y/n) sudah siap untuk berolahraga, tiba-tiba terdapat notifikasi layar.

[Misi telah diperbarui]

Nama misi: Menciptakan deodoran

Deskripsi

Membuat deodaran secara alami dari tawas

Imbalan: Skill [Transcendence: Baleful Omen]

Penalti: -200 HP

Durasi: 6 jam

"Haha..... partner gila...." nada (Y/n) sedikit tidak yakin karena jika ia kehilangan 200 HP dia akan lebih gampang untuk mati. "Baiklah" (Y/n) menyerah dan memutuskan untuk menurut dan imbalannya adalah skill, (Y/n) udah kebelet ingin punya skill yang tidak terkunci. Walaupun nama skillnya tidak meyakinkan dia pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini.

"Untung Marvel gak ikut" (Y/n) agak lega, ia pun berusaha untuk mengingat cara untuk mendapatkan tawas. "Akhirnya pelajaran sekolah bisa diandalkan" Ia berjalan lebih jauh dari rumahnya dan berkeliling dipulau tetapi sama sekali tidak menemuka goa. "Masa beneran kagak ada sih" untuk mempermudah pencarian goa dia mulai bertanya ke orang-orang yang ditemuinya,

"Goa? Kurang tau"

"Kalo goa, kayaknya gapernah liat sih"

"Belum pernah ketemu goa disini"

tetapi tetap saja tidak ada orang yang tahu keberadaan goa dipulau ini.

(Y/n) meremas kepalanya, kelelahan ia bersandar dibawah naungan pohon sembari memandang ke langit "Gimana ceritanya mau cari tawas kalo kagak ada goa, sial" rasa pusing mulai memburuk menyebabkan (Y/n) untuk memijat pelipisnya. Tiba-tiba ada suara dari semak-semak tapi (Y/n) tidak memperdulikannya karena dia sangat lelah dan staminanya juga sedikit.

Saat melirik ke arah semak-semak itu muncullah seseorang "Loh kak Azre?" (Y/n) sedikit panik ketika melihat Azre "Ini dewa ngapain nyasar kesini" pikir (Y/n) yang masih bersandar kelelahan dibawah pohon. "Aku dengar dari beberapa orang kamu mencari goa" Hal yang dikatakan Azre langsung menarik perhatian (Y/n) "OH iya dia kan dewa, harusnya gw dah nanya dia daritadi" 

[Mainnya Hebat]

"Sial" (Y/n) langsung beranjak dari posisi duduknya dan membersihkan celananya yang terkena debu "Iya, apa kak Azre tau ada goa disekitar sini?" tanyanya. "Untuk apa kamu mencari goa?" Azre menjawab pertanyaan (Y/n) dengan pertanyaan lain, "Aku butuh sesuatu dari goa kak, batu. tawas yang berasal dari mineral kalium alum dan warnanya kayak putih gitu juga biasanya ditemukan di daerah vulkanik" Jawab (Y/n). "Gaperlu, ini" Azre mengeluarkan batu sesuai dengan deskripsi yang diberikan oleh (Y/n). 

(Y/n) hanya melotot ke batu yang diulurkan oleh Azre "Dapet darimane lu" lalu (Y/n) menyingkirkan pemikirannya "kak Azre dapat darimana?" tanyanya sambil menerima batu tawas yang sudah ditawarkan oleh Azre "Kebetulan tadi ada pedagang keliling, dah balik pulang". Mereka berdua jalan bersama untuk kembali kerumah.

"Ngapa gak bilang daritadi, dewa biru neon" sekali lagi (Y/n) mengurungkan niatnya untuk mengutarakan pendapat pribadinya. Setelah mendapatkan batu Tawas notifikasi layar muncul,

[Misi selesai]

[Skill Transcendence: Baleful Omen berhasil didapatkan]

[Transcendence: Baleful Omen]

Pengguna mengeluarkan pecahan Euthymia, mengakibatkan Electro DMG ke lawan di sekitar, dan memberikan Eye of Stormy Judgment kepada anggota party terdekat.

Saat karakter dengan buff ini menyerang dan menimbulkan DMG ke lawan, Mata akan melancarkan serangan terkoordinasi, menimbulkan AoE Electro DMG ke posisi lawan.

(Y/n) merasa seperti dirinya menjadi lebih ringan "Wait, ini skill kok familliar ya" pikir (Y/n). Sementara Azre yang merasakan peningkatan sihir secara drastis dari (Y/n) mulai mencurigainya.


[Ke Dunia Viva Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang