[Bagian 11]

12 3 0
                                    

(Y/n) teringat bahwa pada pagi hari raja dari Vermillion akan berpidato, saat Ia ingin masuk ke kerajaan tersebut terdapat beberapa penjaga yang menanyakan alasannya datang ke kerajaan Vermillion.

"Saya datang untuk menikmati festival"

"Baiklah silahkan masuk" Jawab penjaga tersebut, [Terlalu mudah] cibir Leon yang terheran-heran. (Y/n) melangkahkan kakinya kedalam kerajaan Vermillion, terdapat banyak kios-kios yang berjejeran disepanjang jalan.

[Aku pengen rasa] Leon yang baru saja merasakan rasanya memiliki tubuh, Ia langsung meminta (Y/n) untuk membiarkannya menikmati makanan dan minuman.

Gadis bersurai putih itu membaurkan dirinya bersama dengan rakya-rakyat Vermillion yang sedang mendengarkan pidato dari sang Raja.

" . . .Seperti yang ada di dongeng palsu itu, Tapi Ayahku adalah penyelamat dari semuanya. Karena dialah yang membuat kerajaan ini tetap bisa berdiri. Ketiga ksatria lainnya lah yang telah merusak dan bahkan membunuh anggota keluarga kalian di masa lalu. Kita kerajaan Vermillion, menjadi korban atas apa yang mereka lakukan. Kekuatan sihir terkutuk mereka lah yang menjadikan kerajaan ini menjadi lautan api. Disini, aku sebagai penerus tahta. Aku akan membuat kerajaan ini jauh lebih maju dari sebelumnya. Tidak ada hal terkutuk semacam sihir, yang sudah merusak dan menjadikan sihir untuk menghancurkan kerajaan kita. Aku juga menegaskan disini. Siapapun yang mempelajari sihir, dan mempunyai hubungan keluarga dengan orang terkutuk ini. Akan kuhukum mati, karena dia sudah menyalahi peraturan yang sangat fatas di kerajaan ini. Baiklah, ini saja yang dapat disampaikan . . .  " Ucap Malik yang sedang berpidato.

"Berasa kek tirani jir, setuju gak?" Canda (Y/n) kepada Leon, Gadis bersurai putih itu menunggu jawaban dari partnernya [ . . . ]. Tidak mendengar jawaban, (Y/n) hanya melewatkan pertanyaan tersebut.

Dengan satu-satunya orang yang berambut ungu, Marvel lebih mencolok dari yang Ia kira. "Ketemu tuh si Marvel" (Y/n) beseri-seri.

[Makan yok] Entah darimana, Leon mulai bersuara.

"Kau lupa tujuan kita disini?" Tanya (Y/n) dengan sarkas, [Adik-adikmu untuk sementara aman, nikmati saja festival ini] Leon yang sekarang transparan, Matanya teralihkan ke berbagai kios-kios makanan, minuman, hingga permainan.

(Y/n) tidak menghiraukan omelan Leon, Ia berjalan pelan-pelan sembari mengamati keindahan Kerajaan Vermillion. Tanpa gadis Itu sadari, Ia telah berada didepan salah satu kios makanan.

[🗿]

"Kayaknya makanannya enak . . . hehe" Ucap (Y/n) yang sedang menatap kios makanan didepannya itu.

Mereka berdua menghabiskan waktu dengan bermain dikios-kios. (Y/n) dan Leon bergantian saat mencoba makanan, mereka sempat bertengkar mengenai makanan yang paling enak.

Hari mulai tampak gelap, dibawah langit yang gelap seorang gadis bersurai putih dan mata seperti lautan sedang menatap langit "Sebentar lagi" (Y/n) menghembuskan nafasnya [Mau terbang?].

Alis (Y/n) berkerut "Lah emang bisa?" Ia memasang topeng dan membiarkan Leon mengambil alih, Leon sedang berada di tubuh (Y/n). Ia mengambil aba-aba jongkok lalu melompat tinggi dan mendarat di salah satu atap bangunan tinggi.

"Scam, itu lompat bukan terbang" ejek (Y/n). [Yang penting sampe lah] Leon mengirimkan jempol kepada (Y/n) yang berterbangan di udara.

Kresekk kressekk

Leon merasakan tatapan mematikan [Cuma minta doang yaelah] Leon memyemili kripik kesukaan (Y/n) yang dibeli dengan tujuan dimakan dirumah.

"Jangan banyak-banyak" desis (Y/n), Ia memandang kesekitarnya, belum ada hal yang terjadi. Tiba-tiba Ia merasakan dirinya terserap kembali kedalam tubuhnya "bilang dulu kalo mau gantian" (Y/n) menggerutu.

[Ke Dunia Viva Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang