[Bagian 9]

11 3 0
                                    

Seperti biasa (Y/n) membantu Genah menyiapkan makan malam sedangkan Marvel, Peppey, dan Samsul masih bermain diluar, Genah terlihat tenang saat membersihkan sisik ikan. Berbeda dengan (Y/n) yang masih ketar ketir keringatan karena dipelototi Azre dari depan pintu, "Keknya ide kabur dari Marvel beberapa tahun yang lalu bagus deh" Pikir (Y/n) yang sedang berusaha untuk menenangkan diri saat memotong ikan.

[Langsung tanyain aja] Saran Leon, "Lu pengen gw mati?" omel (Y/n) yang hanya bisa menangis didalam hatinya saja. [Dia sudah rawat lu dari kecil, percaya dah dia gak akan nyakitin lu], (Y/n) lalu memasukkan Ikan yang telah dipotong kedalam panci sambil memikirkan perkataan Leon. 

[Katalu dia dewa kan, dia didunia manusia untuk apa] mendengar pernyataan Leon, (Y/n) berhenti sejenak "Dia mau memperbaiki . . . peradaban manusia . . ." 

"Stella awas nanti tanganmu kena pisau" Suara Genah membangunkan (Y/n) yang tidak sadar bahwa ia hampir memotong tangannya sendiri "Oh . . . iya" Ia langsung memindah posisi pisau yang ia pegang.

[Dah, setelah ini lu langsung tanyain biar jelas] (Y/n) mencuci tangannya dan menghampiri Azre, malam ini adalah giliran Genah untuk memasak . "Kak Azre, bisa ngomong bentar?" (Y/n) sebenarnya juga ingin tahu mengapa Azre akhir-akhir ini sering melototinya "Oke" Jawab Azre, (Y/n) mengajak Azre ke ruang tamu. [To the point aja, jangan basa basi] saran Leon, "Kenapa kakak akhir-akhir ini sering menatapku" Tanya (Y/n) yang berusaha untuk menahan kontak mata dengan lawan bicaranya "Oh, enggak kok" Azre dengan santai menepis tuduhan (Y/n).

"Lah, tapi-"

"Perasaanmu doang kali"

"Aku berasal dari dunia lain"

(Y/n) mulai terdiam sejenak "Kok aku gabisa ngasih tau" Ia bingung. Leon kaget dengan pernyataan (Y/n) [Lu dari dunia lain!?] Tanyanya, tetapi (Y/n) tidak menjawabnya "Aku tau kak Azre adalah seorang dewa dan nama Azrealon itu adalah nama dari teman lama" Jelas (Y/n), raut wajah Azre yang awalnya santai berubah "Apalagi yang kau ketahui" Tanya orang berambut biru itu "Tolong bantu Marvel" Jawab (Y/n).

"Hmm, apa yang membuat anak kecil sepertimu yakin bahwa aku adalah seorang dewa?" Senyuman menyeringai Azre membuat (Y/n) merasa tidak nyaman. "Jawab dulu, pertanyaan awalku" (Y/n) mengalihkan topik pembicaraan. 

"Eh, tadi pertanyaanmu apa?" Canda Azre.

[Pfft, sengaja tuh keknya] Leon menertawakan (Y/n) yang sedang berusaha untuk serius tetapi tidak bisa.

Wajah (Y/n) terlihat sudah tidak sabar, Azre tertawa kecil "Aku merasakan sihir yang kuat darimu, kau bukan anak kecil biasa kan?"  (Y/n) telah berusaha berkali-kali untuk menyatakan bahwa Ia berasal dari dunia lain tetapi entah kenapa saat Ia membuka mulutnya, tidak ada suara yang keluar. 

Karena tidak berhasil (Y/n) mulai tegang, tatapan Azre tidak membantu melainkan sangat memberi tekanan padanya. Azre mengambil beberapa langkah mendekat, secara otomatis (Y/n) mengambil langkah mundur. "santai, aku tidak akan memaksa" Ucap Azre dengan santai. "Aku berasal dari tempat yang jauh, jauh dari semesta ini" Jelas (Y/n), Ia mengambil nafas dalam-dalam "Apakah kau akan menyinkirkanku?" Tanya (Y/n) dengan serius

[Wah pede banget, padahal lu sendiri gemeteran]

"Diem lu"

Sejenak Azre memiringkan kepalanya dan alisnya berkerut, kemudian Ia tertawa kecil "Untuk apa? Kau dengan berani menyatakan identitasku dan memberitahu bahwa kau berasal dari semesta lain, sudah menjadi jawaban bahwa kau mempercayaiku" Jawabnya. (Y/n) meghembuskan nafasnya dengan lega. 

"Jadi namamu siapa?" Azre mengulurkan tangannya sembari memperbaiki suasana. (Y/n) menerimanya dan mereka berjabat tangan.

"Kan namaku Estella"

"Bukan, nama aslimu"   

"(Y/n)"

Kriekk, tiba-tiba terlihat seorang Peppey membuka pintu "Kak makan malam dah jadi ya?" tanyanya. "Iya, ayo makan. Kak Azre ayo yang lain udah dateng tuh" (Y/n) langsung mengembalikan suasana dan mengajak mereka untuk makan malam.

Sesudahnya makan malam, Leon terus menanyai (Y/n) mengenai dirinya yang berasal dari dunia lain [Perasaan di memori lu gak ada fakta begituan]. "Oh jadi yang bikin gw pusing hampir mati itu lu" (Y/n) mengingat kembali hal yang dirasakan kepalanya saat progres pembacaan memori.

"Sakit banget woy" Ia teringat dunianya terasa terbalik dan berputar-putar [Kan itu udah ada dikontraknya] jawab Leon. "Hah? Kontrak apaan?" (Y/n) bingung, seingatnya layarnya tidak menunjukkan kontrak.

[Itu pas lu dapet notifikasi, ada terms of servicenya. Males baca lu] Jelas Leon. "Gw gatau kalo ada, trus lu ini sebenernya apa sih" Tanyanya, (Y/n) mengira bahwa partnernya ini merupakan bagian dari bansos. [Gw gak terlalu inget nama dan asal gw dari mana].

"Huh? Trus Leon sapa?"

[Gw baca di ingatan lu]

"jelasin ke gw tentang terms of service nya"

[Ada di layar riwayat notifikasi]

(Y/n) terburu-buru mencari fitur riwayat, di dunianya yang lama ia pernah tertipu karena ia telah menyetujui terms of service dari kontrak pihak lain, ternyata didalam terms of servicenya tertulis bahwa (Y/n) tidak dapat menuntut jika terjadi kerugian dipihak (Y/n). 

"Haha . . . Ini lu sengaja ya bikinnya panjang, siapa yang mau baca 24 halaman woy" (Y/n) merasa tertipu selama beberapa tahun ini semenjak Leon datang, (Y/n) telah menganggapnya sebagai teman dekat hampir seperti saudara. (Y/n) mencoba untinuk menghentikan kontraknya tetapi ternyata kontrak tersebut adalah kontrak seumur hidup.

"Jelasin dengan singkat, di halaman kedua ada tertulis bahwa pengguna dapat meminta penjelasan mengenai Terms of Service" (Y/n) kecewa, Leon ternyata juga tidak dapat dipercaya [Oke-oke tenang] Leon mencoba untuk menenangkan (Y/n).

"Tolong jelaskan inti ToS menggunakan bahasa yang baku" 

[Akan diberikannya sebagian dari kekuatan bagi pengguna, memiliki hak untuk menyesuaikan abilitas pengguna, setelah menyetujui kontrak tidak dapat dihentikan, jika pemilik tubuh asli meninggal maka tubuh milik pemilik asli akan berganti kepemilikan, pemilik tubuh asli berhak mendapatkan perlindungian, memiliki hak untuk membaca ingatan pemilik tubuh asli]

". . ."

[seingetku itu sih, sisanya cuma supaya gw gk kena imbas]

"Oh . . ."

[Itu salah lu sendiri gk baca]

"Parasit diem" Y/n) menggerutu, tetapi ia lega karena kontrak tersebut sebenarnya menguntungkan bagi mereka berdua. Walaupun Leon adalah pihak yang paling diuntungkan, setidaknya (Y/n) tidak akan dirugikan.




[Ke Dunia Viva Fantasy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang