BISING 3

55 15 0
                                    

Nadlyne telah sampai diunivnya. Ia menatap hpnya lamat-lamat, WA yang ia kirim ke Janice masih centang 1.

Janisssu

Niss
Sesuai janji kemaren yaa
Aku tunggu depan univ

Ia ingin mengembalikan buku ke kating. Jika bersama Janice mungkin ia akan merasa dilindungi. Tapi lihat, bahkan 10 menit lagi ada kelas yang menantinya. Apa Janice tak masuk ya?

Akhirnya, Nadlyne berhasil menabrak orang.

Nadlyne mendongak,"Eh maaf mas."

Namun lelaki itu menggubrisnya. Ia melanjutkan langkah seakan tak terjadi apa-apa.

Harusnya Nadlyne merasa senang karna lelaki itu orang yang tak memperpanjang masalah. Nyatanya Nadlyne kesal karna ucapannya tak disahuti, tak diperhatikan.

Lelaki bermuka balok. Lelaki ini se univ dengan Carvin. Its. Lelaki ini memiliki ciri khas yang berbanding terbalik dengan Carvin.

Nadlyne pun memasuki kelasnya.

"Janice udah dateng belum?" tanya Nadlyne menatap Yiska dan Reyna.

Mereka serentak menjawab belum.

Nadlyne pun bingung. Ia menelfon Janice. Sepertinya Janice memasang mode jangan ganggu.

Disisi lain,

•••

Janice mematung melihat papanya menikah kembali. Sudah 3 kali papanya menikah kembali setelah bercerai dengan mamanya. Akankah papanya tak menyadari jika ia sudah berumur?

Janice hanya menghela napas ketika melihat papanya terlihat sangat bahagia dengan istri barunya. Diatas pelaminan kembali tak membuat papanya merasakan malu.

Jika ditanya ketiga istri yang lain kemana? Sudah menggungat cerai papanya. Mana ada wanita yang sanggup bertahan lama dengan papanya yang bermata keranjang, bermata seribu seratus keranjang. Tukang selingkuh handal.

Sehingga Janice selalu menyanggah perdebatan online, jika sikap suami sama dengan ayahnya. Amit-amit. Ia begitu anti dengan selingkuh. Hingga Janice sering menasehati Yiska, agar tak sembarang mempermainkan seseorang. Yiska sendiri juga tak suka dipermainkan bukan?

Padahal mama Janice sendiri dulu seorang model ternama. Tak mengobati rasa kepuasaan papanya sedikitpun.

Janice merenung menatap foto ia bersama mamanya. Setelah dipikir kembali, memang ia tak pernah foto bersama keluarga, waktu keluarganya masih utuh. Janice menghabiskan banyak makanan jamuan yang tersedia, berharap papanya bangkrut meski tak mungkin. Pesona papanya memang tak terbendung hingga mampu mendapatkan model ternama yaitu mamanya. Singkatnya papa Janice 11 12 sugar dady.

Benar, obrolan paling mahal adalah obrolan ayah dan anak perempuannya. Janice jarang bercakap yang tak ada gunanya pada papa.

Janice memang tak pernah mendapatkan kasih sayang papanya. Papa orang yang mudah bosan itu yang disimpulkan Janice dari kecil sampai sekarang. Mamanya mencoba dan berusaha menyayanginya, mereka sama-sama muda saat menikah. Sehingga tak ada persiapan parenting. Janice selalu mendapat pelajaran di pernikahan orang tuanya. Membuat ia terdorong ingin mengusahakan anaknya nanti tak mendapatkan perlakuan yang sama sepertinya.

•••

Kembali ke Nadlyne,

Terdengar suara ketokan pintu, Nadlyne beranjak dari duduknya.

"Habis dari mana? Tadi ga ada kabar, liat hpmu, aku nelfon berulang kali." cecar Nadlyne kepada Janice.

"Ehehehehehe, hpnya mode jangan ganggu."

Kan.

"Habis main, bosen kuliah. Jadinya bolang." dusta Janice.

"Gaya banget bolang, orang jalan kaki dari parkiran ke kampus aja udah bacotannya selangit. Masuk."

Mereka duduk dilantai. Selonjoran. Besok hari minggu, tak heran Nadlyne menerima tamu.

"Lyn, nobar drakor yukk."

"Ih emang anaknya Sandy, main cuma numpang laptop."

"Suka banget dehh, lihat cogan-cogan kek gini. Lihat nih para aktor korea pake baju rombeng masih cakep. Ini kalo kita yang make beda cerita jangan sampe ada berita."

"Nah, jokes bapak-bapak mau keluar." jengah Nadlyne.

Hp Nadlyne berbunyi, ternyata panggilan dari Reynald. "Syutt, papa nelpon." arah Nadlyne pada Janice.

"Halo pa." sapa Nadlyne mendengar sapaan terucap dari papanya.

Kita mau berkunjung minggu depan, pumpung papa ada sisaan oleh-oleh dari Australia.

"Oh gitu, cuma sisa, cukup tau."

Tawa terdengar dari seberang sana. Iya cuma sisa, kasian, disuruh kuliah disini ga mau.

Nadlyne mengeluarkan suara manjanya. "Papa."

Panggilan suara akhirnya diakhiri. Meninggalkan Janice yang rumit akan pikirannya sendiri. Tenang koo, Janice juga vc dengan lelakinya.

Nadlyne mengintip, "Loh, pacaran sama Carvin."

"Kenal Carvin?" tanya Janice dengan tatapan menyelidik.

Plot twist. Nadlyne yang kaget pacar Janice ternyata Carvin dan Janice juga kaget karna Nadlyne mengetahui Carvin.

"Sorry Janice, tapi saranku jangan terlalu serius sama Carvin." saran Nadlyne sungguh-sungguh.

"Kenapa?" raut Janice berubah masam. Ingat Janice sangat tak senang dengan perselingkuhan.

"Dia friendly nice, aku mau yang terbaik untukmu." Nadlyne sembari menunjukkan dm Carvin padanya.

Friendly. Jika tidak pacarnya dimana-mana, pasti htsnya dimana-mana.

19 Oktober, Carvin mendm Nadlyne. Janice mencoba mengingat-ingat, apa yang ia lakukan dengan Carvin tepat hari itu.

"Tapi dia habis bawa aku main ke pasar malem, makan bareng, tapi ko bisa Waktu pulang dm-an sama yang lain. Ga waras." jelas Janice.

"Ko bisa si sama Carvin?" Nadlyne penasaran. Untungnya waktu ia memberi tahu dm-an ini Janice langsung percaya padanya. Sepertinya Janice tipe mendahulukan teman dibanding pacar, bukti yang ia dahulukan. 

"Aku kayaknya melihat sikap kebapak an dari Carvin. Pergi selalu digandeng na, ditanyain udah makan apa belum, kadang-kadang juga tiba-tiba tf kalo aku bilang uang habis. Padahal aku ga pernah minta." Emang dasarnya cewek gampang luluh kalo masalah duit, meski cowoknya awur-awuran.

"Bagus-bagus. Emang kalo ga bener harus diselesein. Buat apa adu bacot? Kelamaan, takut brubah pikiran." kompor Nadlyne.

Kalo punya pacar jangan sekali-kali cerita ke temen tentang permasalahan yang terjadi. Karna yang menjalani bodoh, tapi temennya masih waras. Dijamin sekali cerita pasti didukung final sampe putus!




•••


nama-nama tokoh yang bercetak tebal, menjadi penanda agar tak terlewat.

kamsiaa😋





Terpaan RenungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang