"Serius kaka berani sendirian? kosannya angker serius dah." ucap Relga seraya benar-benar cosplay orang pea.
Toleh Nadlyne,"Apaan sih, ga percaya banget tau."
"Kaka, inget pesan mama. Udah jauh dari keluarga jangan suka lupa sama mama, papa, terakhir adek. Sering-sering telphone, jaraknya ga deket kak, jauh banget. Mama ga bisa mantau kaka. Jajan pedesnya dikurangin. Terus pokoknya jangan aneh-aneh. Apalagi ngedukun amit-amit." tawa Safa di ucapan terakhirnya.
"Iyaaa mamaku sayangg, paling kaka mentok-mentok ikut kandang bubrah."
Mata Reynald meneliti kos-kosan yang akan ditinggali Nadlyne dalam waktu yang lama. Isi pikirannya dapat ditebak apa bisa anaknya berkembang disini? nyaman tidak ya? Lalu mata Reynald berhenti pada istri dan anak perempuannya, tampak sibuk sekali mereka. Safa dan Nadlyne, tengah merapikan baju-baju Nadlyne ke dalam almari.
Reynald menghela napas,"Kakak, inget kata mama jangan aneh-aneh. Kamu itu suka bikin repot kak. Kakak pokoknya harus bisa bedain mana yang salah dan bener. Kalo papa denger ada apa-apa, papa pulangin ke Depok!"
"Amann papa."
•••
11 jam berlalu.
"Udah mulai malam. Ayo ma pulang." ajak Reynald melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 19.26.
"Kaa." ujar Safa mulai menangis lagi.
"Udah ma. Anaknya mau ngejar pendidikan, bukan mau minggat. Makanya papa mau pulang sekarang, biar mama ga nangis terlalu lama. Nanti anaknya minta pulang lagi gimana?" tegur Reynald.
Nadlyne tak melepaskan pelukan Safa,"Mama do'ain kaka yaa, do'ain kaka ketemu hal-hal baik."
"Tanpa kamu suruh juga mama udah do'ain kaka." ujar Safa.
Akhirnya dengan beberapa kerusuhan. Reynald berhasil membujuk Safa untuk pulang.
Tepat sekali mereka akan membuka pintu mobil. Nadlyne berucap sambil tertawa, menyembunyikan kepalan kedua tangan dibelakang."pah, mah, adek, ada yang kelupaan."
"Apa?" tanya Relga diiringi kekesalan.
"Ih suudzon amat. Sini gak." paksa Nadlyne.
"Ini yang kelupaan." Nadlyne mencium pipi mama dan papa, serta Relga.
Mobil Reynald pun meninggalkan halaman kos-kosan Nadlyne.
Sepi. batin Nadlyne.
Nadlyne mendengar ada notif dihpnya,
"Nah kan si sirik." ujar Nadlyne melihat notif WA dari 'Rambut Kencur'.
Rambut Kencur
|Denger-denger kuliah di Unair
|Kasian banget, kepental top 1 yaa🥴bnerin dlu tu typing|
Rambut kencur. Pertama, bentuk rambut Shelia. Kedua, bau Shelia persis kencur. Inilah ucapan Nadlyne sewaktu menggibah Shelia bersama temannya dikelas, sebelum foto ijazah waktu itu.
Apa masalah mereka awalnya? Nanti juga tau sendiri.
"IH NGESELIN BANGET SIJAMET. AWAS LU YA! KETEMU GUA ABIS LU. GUA BEJEK-BEJEK SAMPEK JADI MENDOAN. AWAS LU TAI KAMBING." teriak Nadlyne kesetanan.
Nadlyne melihat dinding kosnya, yang menjadi pembatas ia dan orang yang disana."huh kata mama, mesti kenalan mulai hari ini sama yang samping. Biar besok aku ada temen jalan-jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaan Renung
Novela JuvenilTerpaan Renung Renung kendala? Renung dahulu? Renung segalanya? Atas kendali yang tak diberi Dijalani ditelusuri Mama, harusnya aku lewat jalur kiri! ••• ISENG! -GA JELAS -FIKSI (TIDAK ADA UNSUR MENYINGGUNG)