Nadlyne sudah resmi menjadi mahasiswa. Ia berhasil melewati masa ospek dengan tentram? Tentu tidak, kating sok iya, ngatur ini itu, yang ramah pasti ada tapi ya dikit.
Namanya masih jadi maba tentu garis pikirnya tak jauh kating onar, ini itu, sok iya, berkuasa. Nanti juga waktu jadi kating, ia akan berlaku sama saja.
Nadlyne berangkat ke kampus dengan mengendarai vespa maticnya. Ia sudah pd.
Di lampu merah, ia berjumpa kembali dengan Carvin. Nadlyne tak akan sadar, jika tak disapa terlebih dahulu.
Carvin memasang wajah jenaka,"Nadlyne hai."
"Sial." umpat Nadlyne.
Situasinya berbeda, bukan dipentolan penjual martabak. Namun mereka yang sama-sama akan berangkat ke kampus. Serasi mengenakan almet biru dongker, kampusnya saja yang membedakan tempatnya. Carvin anak its, dan Nadlyne anak unair.
Carvin manis tampan. Tapi muka-muka friendly. Gimana ya?
"Nad, katanya kalo ketemu terus itu-"
Nadlyne memotong ucapan Carvin,"Ih norak tau."
Entahlah mengapa lampu merah disini begitu lama. Untuk co Shopee sudah bisa ini mestinya.
"Eh nad, sukses itu harus ya?"
"Kalo nanya gitu, jawabannya ya iya. Tapi ya sukses tu tergantung patokanmu sendiri."
Lampu hijau menyala. Mereka terpisah dengan tujuan masing-masing.
•••
Nadlyne tentunya harus mulai bersosialisasi setiap waktu. Nyatanya teman diuniv tak mungkin hanya satu kan?
Tak dapat ditepis, teman satu saja kadang topeng monyet, apalagi banyak. Yang penting pikir positifnya.
"Udah pada denger ga? Tapi ya intinya tergantung pribadi kita mikirnya gimana." ucap Yiska. Kalo awalannya gini, udah pasti tau kan mo ngapain? Ngeriview dosa versi dikit.
"Apa-apa?" Reyna tak sabaran.
Nadlyne dan Janice menyimak begitu serius. Padahal waktu dikelas mereka tak seserius ini.
"Katanya sionoh, Bang Dika deket sama Keyla, udah sampe gitu-gitu." jelas Yiska dengan memperagakan goyang 2 jari.
Dika dulu, merupakan salah satu banyaknya panitia ospek yang membuat masa-masa ospek mereka secerah cahaya matahari dikelilingi hujan lebat. Ribet! Anak hukum angkatan 22. Sedangkan Keyla, anak sastra angkatan yang sama dengan mereka, menor, mont*ok, alis clurit, komplit. Keyla menjadi sorotan banyak warga univ, karna sempat membalas sindiran kating mengenai alisnya, di ece alis clurit karo mbak mbak sing raiso ngalis.
*diceng-cengin alis clurit sama mbak-mbak yang ga bisa ngalis.
Alhamdulillah, Keyla sekarang jadi bahan irian banyak orang.
"Ah masih katanya, ga valid ini. Liat Bang Dika alimnya kek pak Haji gitu, ga mungkin banget. Lebih percaya dia dugem di sholawatan. Masa pacaran sama siBagong." ucap Janice.
"Sorry ya valid ko ini, cuma ya kasih embel-embel gitu. Biar ga bahaya-bahaya banget." tawa Yiska.
Banyak yang mengenal Yiska. Jiwa penasarannya berhasil membuatnya mempunyai banyak kenalan terutama pada kating. Banyak caranya, salah satunya dengan menggaet mereka. Jika yang memberi info Yiska, kalian harus percaya. Di jamin pake valid+fakta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaan Renung
Teen FictionTerpaan Renung Renung kendala? Renung dahulu? Renung segalanya? Atas kendali yang tak diberi Dijalani ditelusuri Mama, harusnya aku lewat jalur kiri! ••• ISENG! -GA JELAS -FIKSI (TIDAK ADA UNSUR MENYINGGUNG) -ga suka? jgn hujat pliss, mental miri...