Our Love Journey (ZeeSha)

♡9♡

CERITA INI HANYALAH FIKSI
MOHON UNTUK JANGAN MEMBAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA

Maaf jikalau ada kesalahan dalam penulisan kata/nama/pangkat/tempat

☆SELAMAT MEMBACA☆

Hari kedua di Zermatt, Zean dan Marsha bangun kesiangan. Keduanya benar-benar melewati malam panjang dengan sangaaat bahagia.

Kala membuka mata, pandangan Marsha langsung tertuju pada lelaki tampan yang masih tampak tertidur nyenyak.

Marsha tersenyum, mengingat apa yang telah mereka perbuat semalam. Kini ia benar-benar telah menjadi milik Zean seutuhnya.

"Hhhhhmmm sayaaaang" gumam Zean mulai terusik saat Marsha memainkan jemarinya di wajah tampan suaminya itu.

"Hihihihihi"

Zean perlahan membuka matanya, menetralkan pandangannya ketika menatap bidadari cantik yang kini tengah menatapnya.

"Morning istrinya aku, dunianya aku, semestanya aku, cintanya akuuuu"

Cup

"Morning sayangnya aku"

Zean menatap Marsha penuh arti dan penuh cinta.

"Jangan ngeliatin gitu iiihhh" ucap Marsha tersipu.

"Cantiknya bertambah beribu kali lipat deh pagi ini"

"Apasiiiiihh"

"Cieeeeee"

"Mas Zean iiihhhhh" Marsha menenggelamkan diri ke dada bidang Zean.

"Hahahahahahahaha"

"Jangan gitu iihh, aku maluuu"

"Makasih ya sayang" ucap Zean.

Marsha kembali mendongak dan menatap Zean.

"Makasih udah jaga kehormatan kamu demi aku, suami kamu. Makasih udah mau ngerelaiin itu ke aku. Makasih untuk semuanya. Aku janji, aku akan selalu cinta kamu, sampai kapan pun"

"Semoga Allah cepet kasih malaikat kecil untuk menyempurnakan kebahagiaan keluarga kecil kita ya, semoga cepet ada disini" Zean menepuk lembut perut rata istrinya.

"Aku sayang kamu, lebih dari apapun, bahkan aku lebih sayang kamu daripada diri aku sendiri. Kamu bener-bener berhasil bikin aku jatuh cinta segila ini Sha"

"I love you, my Macha"

"Love you more, my husband"

●°●°●°●

SKIP, UDAHAN YA, KITA PULANG...........

Setelah 1 minggu bersenang-senang dan benar-benar menikmati moment berdua. Kini, pasutri baru kembali menginjakkan kaki ke Tanah Air. Siap kembali beraktivitas ditengah kepadatan dan keriuhan Jakarta.

"Yang jemput kita siapa mas ?" Tanya Marsha berjalan sambil menggandeng lengan suaminya.

"Kamarin sih mas udah nelpon ke Randi, katanya yang jemput supir baru kita" jawab Zean yang sibuk mendorong troli berisikan 3 koper besar miliknya dan Marsha.