𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐝𝐮𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐬

47 8 3
                                    


Pagi harinya [name] terbangun di kamar asramanya "ugh, sakit sekali punggung ku"
"Eh? Kenapa aku disini? Seingatku aku berada di bawah tanah.. "
Tersadar "ah iya bener kemarin kan gue pingsan terus... Gender gue ketahuan :( "
"Gimana kalo rayne tau kalo selama ini dia tidur sekamar sama cewek?!"
"Gimana gue bisa nanggepin mash dan yang lain kalo mereka tanya"
"Uuuh tau gitu gue ngak usah ngikutin hidup yang punya badan"
"Meskipun mash sama yang lain udah tau apa itu menjamin gue baik baik aja? Gue udah bohongin semua orang dan seluruh dunia masalah gender gue"

[Name] bangun dari ranjangnya "pertanyaannya apa gue masih bisa masuk kelas hari ini? Gue yakin pasti udah ada rumor nih tentang gue"
[Name] berdiri didepan dan cermin dan melihat penampilan nya "rambut panjang, buku mata panjang, ukuran dada yang berubah bener bener mirip cewek banget, apa kabur aja ya? Toh kan ngak ada satupun yang tau penampilan cewek gue"
"Fix harus kabur, kalo sampe senpai rayne nemuin gue mati gue"
Membuka lemari "anjir gue lupa, lemari gue kan barengan sama rayne, mana kebanyakan bajunya die yang motif kelinci lagi, ya dibandingkan bajuku.. cuma ada seragam sama 4 baju bebas.. "
"Aduh gue belum ada duit buat beli apa apa tapi kalo ngak kabur hidup terancam"
"Coba lihat, kayaknya gue ngak punya baju cewek, apa gue gunting aja nih baju biar mirip gaun?"

Di luar kamarnya terdengar suara orang yang sedang gibah, [name] yang penasaran mencoba menguping
"Hei katanya [name] itu perempuan loh" pemuda 1
"Benarkah?! Pantas saja badannya kecil seperti perempuan" pemuda 2
"Pantas juga rayne yang terkenal dingin bisa berbicara dengan lembut dengan nya, apa menurut mu rayne memang sudah tau?" pemuda 1
"Tunggu sebentar mereka kan satu kamar, apa jangan jangan mereka.. " pemuda 2
"Wah wah ini akan menjadi berita hangat, pemuda dan pemudi yang tinggal satu kamar, bukankah itu kamarnya?" ucap pemuda 1 sambil menunjuk kamar [name]
"Mumpung rayne belum datang, ayo bersenang-senang!" pemuda 1

Kedua pemuda itu masuk ke dalam kamar tersebut, saat kedua pemuda itu berhasil membuka pintu terkejut nya mereka melihat jendela kamar sudah terbuka padahal kamarnya ada di lantai atas
"Hei dia sudah kabur! Dia mendengar percakapan kita tadi" pemuda 1
"Ayo laporkan ke biro sihir" pemuda 2

Dihutan luar akademi
"Hosh hosh capek lari mulu"
"Gara gara tuh orang berdua gue kepaksa kabur tanpa persiapan"
"Baju belum ganti, duit ngak ada, bahkan barang juga ngak gue bawa!!"
"Bgst lah"
[Name] berjalan cukup lama dari luar akademi tanpa membawa apapun, [name] tidak menyerah sampai akhirnya berhenti, terlihat ada seorang pria tinggi berambut hitam dan kuning
"Senpai rayne?" gumam [name]
"Aku harus pergi sebelum ketahuan" [name]
"Siapa disana?!" rayne
[Name] terkejut mendengar rayne memanggilnya, [name] hanya berharap tidak terjadi hal buruk

"Kau, siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?" ucap rayne dengan nada dingin
"Syukurlah aku tidak dikenali" batin [name]
"Aku hanya tersesat disini sungguh, kalau begitu aku akan pergi" [name]
"Tunggu sebentar, kau familiar bagiku" rayne
"A-apa? Kita saja baru bertemu" (bohong) jelas [name] berbohong, meskipun rambut [name] panjang tapi tetap saja mirip dengan penampilan nya yang laki-laki, terutama mata ruby nya
"Oh begitu? Tapi tetap saja kau mirip seseorang" rayne
"Mungkin karena kau sudah sering bertemu dengan ribuan orang didunia ini" [name]
"Memang benar, tapi aku hanya mengenal detail 1 orang saja, seseorang yang berhasil meluluhkan hatiku dengan tatapannya" rayne

(Nih ye kalo gue bisa transmigrasi ke dunia ini udah gue kolop nih rayne  (p′︵‵。))

"Maaf ya, kita baru saja bertemu dan tiba tiba kau berbicara tentang kekasih mu yang tidak kukenal" [name]
"Memang aku bilang dia kekasihku?" rayne
"Eh bukan ya?" [name]
"Masih pendekatan, masih jadi calon, jadi belum" ucap rayne sambil mengedipkan mata
"Orang ini bicara apa sih? Sebenarnya siapa gadis yang berhasil mengambil hatinya? Kenapa ngak sekalian organ lainnya aja" batin [name]

Rayne mendekat hingga akhirnya menyudutkan [name] di pohon, tangan kanannya berada di sebelah kepala [name] menyentuh pohon
(Kyaa romantis!!!)
"Apa kau tidak penasaran siapa dia?" rayne
"Tidak" jawab [name] tanpa pikir panjang
"Ugh, kau benar benar tidak ingin tau?" tanya rayne
"Tuh kan si rayne ini bikin penasaran, ya jelaslah gue kepo siapa dia" batin [name]
"Siapa dia?" [name]
"Dia adalah teman sekamar ku" rayne
"Apa? Itukan gue!! Rayne lo harus tanggungjawab kalo jantung gue meledak" batin [name]

"Tunggu sebentar, kau seorang gay?" [name]
"Tidak" rayne
"Jadi dia seorang gadis?" [name]
"Hmm.. Tebakan mu benar!" ucap rayne sambil tersenyum
"Oh, kalau begitu aku pergi ya" [name]
"Mau pie susu?" rayne
"Ah mau!! Eh? Kauuuuu" [name]
"Hahaha, daridulu kau tidak pernah menolak pie susu ya [name] chan" rayne
"Jadi senpai sudah tau, kenapa senpai bermain main?!" ucap [name] ngambek
"Sangat menyenangkan jika bisa melihat mu marah, sangat mengemaskan" rayne

*sudah sudah ya hari ini chapter nya seperti itu ngak mau gelut dulu, rayne sudah mau siapa selanjutnya?
Oh ya sekarang genrenya sudah ganti ya jadi chapter kedepannya bakal banyak adegan romantisnya name dengan beberapa karakter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐊𝐞 𝐃𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐒𝐢𝐡𝐢𝐫 (𝐌𝐚𝐬𝐡𝐥𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang