💚Simbol Rahasia Peninggalan Raja Deshert II

16 1 0
                                    

"Kau terlihat tidak tidur nyenyak." Tighnari melihat lingkaran hitam dibawah mata Kaveh.

"Abaikan aku."

Collei mengintip dari balik Tighnari, "Ada apa, Kaveh? Apakah tetanggamu mengganggumu lagi?"

Kaveh sebelumnya mengatakan bahwa ia memiliki tetangga usil yang suka mengganggunya. Yang dimaksud Kaveh tidak lain adalah Alhaitham yang menegurnya untuk tidak berisik di tengah malam dan meminta pembayaran setiap bulannya.

Sudah setengah tahun sejak keduanya tinggal bersama dan Kaveh selalu melakukan 'pembayaran' tepat waktu. Namun Alhaitham masih saja tidak puas.

Apa-apaan perlakuan ambigunya semalam? Ia melihat Cyno dengan ragu. Apakah boleh melaporkan ini pada mahamatra? Tindakan ini sama saja memeras, kan? Walaupun bukan memeras uang.

Cyno yang baru datang berbicara dengan Tighnari sebentar sebelum melihat Kaveh, "Ada apa denganmu? Bahkan kepiting rebus kalah merah."

Tighnari dan Collei melihat secara bersamaan. Ditatap tiga pasang mata membuat Kaveh sangat gugup, "A-aku akan pergi dulu."

Melihat Kaveh yang semakin menjauh, Cyno bertanya pada Tighnari, "Ada apa dengannya?"

Tighnari yang lelah menjadi saksi hidup drama rumah tangga Kaveh, "..."

Saat Kaveh kembali, ia melirik kanan kiri, memastikan Alhaitham belum pulang dan masuk ke rumah dengan sangat waspada. Rumah Alhaitham hanya memiliki satu kamar, setelah Kaveh pindah gudang disebelah kamar Alhaitham dibersihkan untuk Kaveh tinggal.

Fiuh, sepertinya Alhaitham belum kemba-

"Apa yang kau lakukan?"

"Aaahhh!"

Kaveh terkejut, menabrak pintu dan jatuh ke lantai.

"K-kenapa kau ada di sini?" Kaveh menyentuh kepalanya yang sakit.

"Pertanyaan apa itu? Ini rumahku. Kenapa aku tidak boleh ada di sini?" Dan, mengapa kau mengendap-endap seperti pencuri?

Alhaitham menarik Kaveh dari lantai dan membawanya ke sofa ruang tamu, mengobati kepalanya yang memerah.

Saat Kaveh sadar, kepalanya sudah diolesi obat.

"Alhaitham."

"Mn?"

"Pembayaran..."

Kaveh tidak menyadari tangan Alhaitham berhenti sejenak.

"Ada apa dengan pembayaran?"

"I-itu belum jatuh tempo. Kau tidak boleh melakukannya jika belum waktunya."

"Oh?"

Kaveh berkeringat mendengar 'oh' singkat itu. Apakah ia akan diusir?

Namun kehangatan basah dan lembut jatuh di keningnya. Kaveh terkejut dan menatap Alhaitham sambil menutup bekas ciuman.

"Ini cicilan, pada hari kau melakukan pembayaran, aku tidak akan menyentuh lagi tempat yang telah ku sentuh."
.
.
.

Setelah itu, seminggu berjalan damai seperti tidak ada apa-apa. Membuat Kaveh lega. Saat ia pulang malam harinya, ia membawa satu botol Alkohol dan masuk ke kamar Alhaitham untuk melakukan 'Pembayaran' seperti biasa.

Di dalam, Alhaitham duduk di atas meja belajarnya dengan sebuah buku. Melihat Kaveh masuk, ia meletakkan bukunya, berjalan ke lemari dan mengeluarkan sepasang pakaian.

Daripada pakaian, itu lebih terlihat seperti set perhiasan. Karena kain tipis itu hanya menutupi bagian depan dan belakang serta sedikit dadanya.

Kaveh tidak bisa tidak berpikir, Apakah seminggu yang Alhaitham habiskan di padang pasir hanya untuk mencari pakaian mesum seperti ini? Bahkan Nilou yang seorang penari lebih tertutup! Apa bedanya memakai baju ini dengan hanya memakai perhiasan tanpa busana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] GENSHIN AND HSR OTPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang