Terungkap
♩♪♫♬
Piano Sonata No.8, Pathetique Sonata
—Ludwig Van Beethoven
♩♪♫♬
Baru saja Aurel akan masuk ke dalam rumah ketika seseorang menariknya untuk menuju ke sebelah mobil Jeep Rubicon berwarna abu-abu.
Aurel mengerjap mendapati Angga yang sukses menguntitnya hingga depan rumah. Perempuan itu membulatkan matanya. "Lo udah gila ya?!"
Tak menghiraukan teriakan Aurel—teriakannya memancing perhatian orang-orang di sekitaran kompleksnya yang kebetulan sedang berada di luar rumah atau sekadar lewat, Angga justru membukakan pintu mobil untuknya. "Masuk," perintahnya. "Gue mau ngomong sama lo."
Aurel menyilangkan kedua tangannya. "Nggak bakal, gue nggak mau."
"Aurella Ancara." Angga mendorong pintu mobil yang terbuka secara perlahan menggunakan tubuhnya dan berakhir laki-laki itu yang bersandar di sana dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya. Dua kata yang terlontar dari mulutnya sukses membuat Aurel melayangkan tatapan sinis.
Aurel yang sewaktu-waktu bisa kabur dari Angga dan berteriak lebih kencang bahwa laki-laki di depannya adalah seorang penjahat mendesis, "Psikopat. Sejauh mana lo tau tentang gue?"
"Masuk, sekarang," tekan Angga sekali lagi. "Mau gue cuma itu."
"Enggak. Kalau ada yang perlu diomongin, bisa di sini," jelas Aurel menunjukkan sikap kewaspadaannya.
"Sekalian temenin gue makan."
"Apa yang bisa gue percaya dari lo? Gue juga nggak bakal tau kalo ternyata lo ada niat jahat ke gue."
Angga mendecak.
"Vio," sahutnya tiba-tiba, hanya itu yang terlintas di benaknya. "Gue sepupunya Viola. Gue mempertaruhkan nama itu."
Aurel menatap Angga secara intens. Sebenarnya dari pertanyaannya itu, tidak ada jawaban yang bisa membuatnya seratus persen yakin, kalau dipikir-pikir. Bagaimanapun mereka masih sama-sama orang asing yang baru bertemu beberapa hari yang lalu dan sempat mengobrol santai di kafe pada sore hari ini.
Setelah agak lama Aurel mempertimbangkan ajakan Angga, akhirnya ia memutuskan untuk menerimanya.
"Gue bisa sendiri," tegas Aurel saat Angga akan membukakan kembali pintu mobil untuknya.
Tetapi sebelum masuk, Aurel mengirimkan iMessage untuk Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cage of Love (Who Causes a Broken Heart?)
Ficção Adolescente#7 teenfic - 17 Januari 2016 Raka dan Aurel adalah dua orang yang hidup di dalam piano. Keduanya berbicara melalui instrumen, yang tidak semua orang pahami. Barangkali itu penyebab keduanya merasa saling membutuhkan sebab suatu kesamaan, walaupun pa...