Jalur tanah tidak akan selalu mulus.
Langit tidak selalu cerah dan biru.
Bunga tidak akan mekar selamanya.
Air tidak selalu jernih dan bisa di minum.Air susu akan basi.
Buah akan membusuk.
Langit akan menjadi gelap,
dan awan putih pun berubah menjadi abu-abu.
Petanda bahwa badai akan datang.Gairah Masa Lalu
Tidak terasa sudah 2 bulan semenjak kematian Diana terjadi, istri Peter. Kemarin minggu ketika aku berkumpul bersama keluarga besar di rumah nenek, Paman bercerita banyak tentang Peter dan Diana. Reaksi keluarga sangat prihatin serta takut akan cerita kecelakaan mereka. Nenek berulang kali mengingatkanku akan sabuk pengaman ketika aku dan Paman hendak pulang.Kehidupan kuliahku juga semakin tentram semenjak aku telah putus dengan Julia. Dari kabar yang kudengar: ketiga pria, pacar dari teman-teman Julia telah di keluarkan dari universitas. Sedangkan Julia memutuskan untuk pindah ke kampus lain yang masih merupakan cabang dari universitas yang sama. Bisa kutebak Julia memutuskan untuk pindah karena hubungannya dengan teman-teman perempuannya memburuk setelah kejadian itu. Mungkin dia di salahkan atas pengeluaran yang terjadi terhadap pacar-pacar temannya.
Aneh, pedahal mereka semua sama saja. Bukannya aku membela Julia, tapi peristiwa perudungan kemarin di lakukan oleh mereka semua bersama secara bersama. Mengapa harus mengkambing hitamkan seseorang atas imbas yang terjadi dari kesalahan mereka?
Malam kemarin, ketika aku baru saja tiba dari perjalanan pulang dari rumah nenek. Aku mendapatkan pesan dari Julia. Sebuah pesan permintaan maaf, sebuah paragraf tentang betapa dia menyesali perbuatannya dan sadar akan kesalahannya. Dia juga mengaku bahwa selama ini aku benar tentang teman-temannya, mereka bukan teman yang baik. Pada akhir pesan Julia menanyakan dua pertanyaan.
Pertanyaan pertama: Tentang bagaimana kabarku.
Pertanyan kedua: Tentang apakah ada kemungkinan bagi kami berdua untuk kembali menjalin hubungan seperti semula?Jawaban untuk pertanyaan kedua tentu saja sudah sangat jelas. Seseorang telah mengisi hatiku, orang itu telah membuatku terlena. Demi dirinya aku rela di perlakukan sebagai samsak pelampiasan gairahnya yang terbendung oleh duka dari dalam hatinya. Orang itu juga adalah orang yang sudah melindungiku dari kebusukan Julia dan teman-temannya... jadi kesimpulannya adalah: "Tidak, aku tidak bisa." Jawabku terhadap pertanyaan kedua. Dan pesan itu menjadi pesan terakhir di antara kami.
Hari-hariku berlalu semakin liar bersama Peter. Hampir setiap hari, ketika kami hanya berdua. Baik itu ketika aku berada di rumah Peter atau sebaliknya ketika Peter sedang bertamu di rumahku. Pasti Peter akan memelukku, meremas seluruh tubuhku, lalu mencumbuku. Kemudian tidak cukup puas dengan itu, maka Peter akan menggunakan mulutku sebagai tempat untuk memanjakan tongkat kelaki-lakiannya.
Siang dan sore aku pun pasrah demi melayani Peter yang tak bisa lagi bercinta dengan istrinya yang sudah meninggal. Mulutku bahkan sudah mulai terbiasa untuk membuka lebar dalam jangka waktu yang lama. Kontol besar milik Peter tidak lagi membuat rahangku terasa pegal. Rasa asin dari sosis urat miliknya bahkan malah mendatangkan candu bagiku. Masturbasi selagi mencicipi kejantanan Peter menjadi hobby baruku.
Aku merasa sangat terangsang ketika Peter menghujamkan kontolnya pada mulutku. Dengan kasar dan geragasan, pemuda putih dengan tubuh atletis itu menyodok wajahku dengan sesuka hati. Tenggelam di dalam selangkangannya yang bau amis, aku pun semakin bergairah. Merasa senang dan merasa mendapatkan sebuah penghargaan karena aku begitu memuja Peter.
Posisi mulutku melayani batang kontol Peter juga sangat bervariasi. Kadang aku tidur terlentang di atas sofa dengan mulut terbuka, dari arah mataku Peter pun akan mengangkang rendah sampai kontolnya tenggelam di dalam lumatan bibirku. Selain tidur terlentang, aku juga sering tidur merebah di atas pangkuan Peter sembari menghisap-hisap batang zakar Peter ketika dia sedang bersantai di atas sofa. Ntah itu ketika dirinya sedang menikmati pertunjukan sepak bola atau sedang mager bermain HP. Berjongkok dan berlutut di lantai juga merupakan posisi favoritku, rasanya menyenangkan sekali berada di bawah Peter. Aku mereasa sangat kecil dan mungil pada posisi tunduk seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/369528740-288-k420525.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Sangar
Romance(Untuk dewasa, 18+ 🔞) Pria itu tidak pernah tersenyum. Pria itu selalu menatapku tajam. Pria itu mengingatkanku akan kedalaman laut. Semakin lama aku berada di dekatnya, semakin dalam diriku tenggelam. Tubuh kuatnya seolah-olah menyeretku, hingga k...