Pengalaman Pertama

332 42 2
                                    

Manis bagaikan gula
Segar bagaikan kelapa

Kental bagaikan madu
Pekat bagaikan susu

Aku begitu cinta
Cinta kepada kamu

Pengalaman Pertama
Seperti biasa, jangkrik-jangkrik mulai bernyanyi nyaring ketika sore telah tiba. Setelah tugas-tugas kuliahku selesai kukerjakan, aku lanjut mengerjakan tugas dari pekerjaan sampinganku. Yaitu mengelola sosial media perguruan gulat Pamanku. Karena sudah banyak foto dan rekaman yang telah terkumpul, yang perlu kulakukan setelah membuat akun adalah tinggal mengunggah saja.

Selain foto dan video, aku juga harus mempersiapkan paragraf yang menarik dan sesuai dengan konten. Ketika unggahan di maksudkan untuk promosi, maka aku menulis tulisan berupa informasi tentang pendaftaran serta alamat. Bila unggahan bertujuan untuk menarik perhatian saja, maka paragraf yang kutulis tidak begitu formal.

Sejauh ini unggahan yang paling banyak di tonton dan di sukai oleh orang-orang adalah unggahan yang menampilkan sosok Peter. Kebanyakan yang menyukai pria... ada juga wanita tapi lebih jarang. Bisa kumengerti, apalagi Peter latihan tanpa mengenakan baju. Sepertinya kaum pria lebih tertarik dengan otot ketimbang kaum perempuan.

Selain Peter, unggahan video di saat Timo bergulat juga menarik banyak perhatian. Dari video Timo banyak yang bertanya tentang pendaftaran. Harus kuakui, keahlian Timo dalam bergulat memang terlihat begitu profesional.

Memikirkan sosok Timo masih membuat darahku mendidih. Selama aku tidak berada di antara dirinya dan Peter, aku benar-benar gelisah. Apakah mereka melakukannya sekarang? Apakah Peter tergiur dan tergoda? Apa sebaiknya aku langsung menyusul ke gymnasium? Tapi hari sudah gelap, mereka akan segera pulang jadi percuma saja.

Tadi bila tadi tidak ada tugas kuliah yang menumpuk, aku pasti mampir lagi untuk memastikan tidak ada yang terjadi. Namun mau bagaimana pun bagiku edukasi masih menjadi prioritas utamaku, jadi... tadi ketika jam kuliah habis, aku hanya bisa menarik nafasku dalam-dalam dan pulang.

Setidaknya pengorbananku membuahkan hasil, tugasku telah selesai dengan baik dan sudah kukirimkan kepada dosen melalui surel.

Jadi karena tidak ada lagi kewajiban yang harus kuselesaikan. Aku pun memanfaat waktu luang ini untuk belajar tentang sodomi atau bisa juga di sebut dengan anal seks.Yaitu sebuah persetubuhan yang di lakukan melalui lubang dubur.

Malam ini aku pun menyusun rencana, sampai akhirnya aku tertidur karena lelah berpikir.

(***)

Selagi menunggu Peter, aku duduk di tepi jalan depan halaman rumahku sambil menikmati pemandangan padang rumput yang tergenang oleh air. Karena musim hujan telah tiba, rawa-rawa pun terbentuk pada lahan kosong yang di tumbuhi rumput-rumput liar itu.

Capung-capung beterbangan dengan damai, angin sejuk menerpa wajahku membuat rambutku terkulai mengikuti arah angin. Rasanya indah sekali, tapi sayangnya hatiku sedang membara. Aku tidak bisa tenang karena aku sedang merencanakan sesuatu.

Tadi pagi ketika sedang sarapan, aku meminta ijin kepada Paman untuk mengunjungi gymnasium saat tutup atau ketika kosong untuk mengambil foto ruangan, sebagai bahan promosi. Karena kebetulan hari ini tanggal merah, dengan perasaan senang Paman pun menyerahkan kunci gedung latihan/gymnasium kepadaku.

Lalu, karena aku tahu Anissa akan datang karena mereka libur. Maka Pamanku pasti malas untuk ikut sebab dia pasti lebih memilih untuk bersantai di rumah dengan pacarnya, Anissa. Pada kesempatan ini aku pun meminta Peter untuk menemaniku, dengan begitu aku akan berduaan saja dengan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga SangarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang