♣️ 43. Unveiled Curtain

171 27 28
                                    

Suasana ballroom hotel di salah satu sudut kota Roma tampak sibuk dengan banyaknya tamu yang hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ballroom hotel di salah satu sudut kota Roma tampak sibuk dengan banyaknya tamu yang hadir. Lampu-lampu menggantung di langit, karpet merah membentang dari luar ballroom menuju pintu masuk, musik jazz mengalun lembut di setiap sisi ruangan, meja bundar dengan taplak meja putih dan hiasan bunga, serta panggung di depan dengan podium dan mikrofon untuk pidato. Tak hanya itu, para pelayan juga terlihat menyajikan hidangan pembuka dan minuman kepada tamu yang hadir.

Di meja bundar bagian depan dekat panggung, Ji Changwook tengah berbicara dengan para diplomat dari beberapa negara di Eropa dan Asia. Disana juga ada Giovanni Rossi-Perdana Menteri Italia, selaku tuan rumah dalam acara resmi tersebut.

"Ku dengar sempat terjadi insiden penembakan pekan lalu di Napoli." Perdana Menteri Italia itu berbicara di hadapan Changwook yang tengah menyesap champagne nya. Kini, tidak ada siapapun di meja bundar itu selain mereka berdua.

Changwook menyimpan gelas flute di samping piring hors d'oeuvre dengan pelan. Kemudian ia menatap sang perdana menteri itu dengan senyuman kecil. "Begitulah, hanya tembakan kecil. Setelah kami selidiki, itu hanya orang tidak penting saja yang melakukannya."

Perdana Menteri Rossi mengangkat alis, merasa tidak yakin bahwa itu hanyalah tembakan kecil. "Saya menyesal Anda harus menghadapi ancaman seperti ini saat datang ke Italia. Kami berusaha untuk menangkap penjahat itu."

Changwook memperhatikan pria paruh baya di hadapannya tanpa ekspresi. Ia tau bahwa pemerintah Italia menyadari keberadaan mafia di tengah-tengah mereka. Tapi ia juga tau beberapa pejabat di negara tersebut mungkin berhubungan langsung dengan organisasi kriminal.

Meskipun Italia memiliki penegakan hukum yang kuat terhadap kejahatan terorganisir, tapi ada beberapa alasan kenapa Changwook menyimpan harta kekayaannya di Italia-alih-alih menyimpannya di negara lain yang lebih bebas. Negara ini memiliki jaringan korupsi yang dalam, termasuk di kalangan pejabat pemerintah, penegak hukum dan sektor bisnis karena sejarah panjangnya dalam menangani mafia. Keahlian dalam mencuci uang membuat mafia internasional tertarik untuk memanfaatkan investasi lebih dalam, membuatnya lebih sulit dilacak oleh pihak berwenang.

Tak hanya itu, kekerasan yang terkait dengan aktivitas mafia, seperti penembakan, serangan bom, dan pembunuhan terbuka masih terjadi di Italia, meskipun intensitasnya telah menurun. Bahkan masyarakat cenderung diam dibandingkan harus melapor atau sejenisnya. Maka tak heran saat serangan tembakan yang dilakukan Junho tempo hari di Napoli, rancangan pengeboman markasnya Changwook di Amalfi ataupun pertarungan mobil antara Junho dan Changwook di Ravello tidak sampai di perpanjang oleh media Italia dan bahkan tidak terdengar lagi beritanya, itu dikarenakan hal-hal seperti ini masih cukup terjadi-dengan catatan tidak membahayakan warga sipil.

"Sepertinya hal-hal seperti ini masih cukup sering terjadi." Changwook menanggapi sambil lalu.

Perdana Menteri Rossi terdiam. Ia merasa itu bukan hanya tanggapan biasa, melainkan ada sesuatu yang tersirat dibalik ucapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNVEILED CURTAIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang