♣️ 34. The Devil

271 42 59
                                    

Ruangan itu cukup lengang dengan pencahayaan minim di ruangan VIP Vortex Vault

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan itu cukup lengang dengan pencahayaan minim di ruangan VIP Vortex Vault. Disana cukup sepi, meski dentuman suara musik yang sedang berpesta samar-samar terdengar hingga ke ruangan tersebut. Minuman keras yang tidak tertata memenuhi meja dengan beberapa kudapan mewah khas untuk tamu VIP.

Sang tamu VIP—Lee Jinwoo, tengah membaca beberapa berkas di samping sofa sambil menyesap pelan vodka yang tengah diminumnya. Di hadapan Jinwoo, ada Kim Seongjae yang tengah menyandarkan punggung di kursi. Pria paruh baya itu menghisap rokok yang tinggal separuh, lalu menghembuskan asapnya ke udara. Tidak ada orang lain selain keduanya, karena memang ini pertemuan yang sangat rahasia.

“Bagaimana? Anda setuju dengan semua penawaran tersebut, bukan?” Kim Seongjae meyakinkan sekali lagi agar Jinwoo tidak ragu menandatangani berkasnya.

Jinwoo menatap sekali lagi berkas yang dipegangnya. “Tidak buruk.” kemudian mengambil pulpen dan menandatangani semua dokumen yang diberikan Kim Seongjae.

Kim Seongjae tersenyum tipis, tapi dalam hatinya ia menyeringai setiap kali Jinwoo masuk dalam perangkapnya. Dibanding dengan Junho, memang tidak sulit menjebak putra sulung keluarga Lee ini.

“Tepati janjimu.”

“Tentu, Presiden Lee. Lagipula selama ini saya membantu Anda untuk melakukan semuanya, bukan?” Seongjae mengangkat gelas vodka nya untuk mengajak Jinwoo cheers bersama.

Jinwoo mengangguk pelan, lalu menatap gelasnya dengan pandangan fokus. “Jika saja mereka tidak mengatakan akan menyerahkan sebagian wewenang padanya, aku tidak akan mungkin melakukan hal sejauh ini.”

Kim Seongjae sedikit mencondongkan badannya dan menatap Jinwoo penuh simpati. “Tentu saja ini langkah yang tepat, Presiden Lee. Anda tidak pernah tau kapan Komisaris Lee atau bahkan Presdir Lee menyerahkan semua wewenangnya pada Lee Junho, kan?”

Jinwoo menatap Seongjae dengan datar tapi tidak menjawab. Hal yang paling dibencinya sedari dulu adalah keberadaan Lee Junho. Ia sudah tidak peduli dengan adik tirinya itu sejak Junho tinggal di Italia. Tapi 5 tahun lalu, Komisaris Lee mengangkat Junho sebagai Direktur Regional Eropa dan memiliki wewenang penuh untuk mengelola semua sektor di perusahaan mereka. Mendengar hal itu, membuat Jinwoo merasa terancam. Apalagi ketika sang kakek terus memuji kinerja Junho di makan malam keluarga meski tidak ada Junho yang hadir disana.

Sementara di sisi lain, muncullah Kim Seongjae yang mengetahui korupsi Jinwoo. Hanya saja Seongjae menawarkan kerja sama alih-alih melaporkan perilaku Jinwoo tersebut. Ia menyediakan bantuan keuangan dan melindungi Jinwoo dalam skema korupsinya. Sebagai imbalan, Jinwoo menyerahkan sebagian kendali atau keputusan strategis kepada Seongjae. Pada saat yang sama, Seongjae menggunakan hasil dari korupsi Jinwoo untuk membeli lebih banyak saham di LS Companies secara bertahap.

Satu hal yang tidak diketahui Jinwoo selama ini, bahwa semua yang dilakukan Seongjae merupakan perintah langsung dari Changwook. Itu artinya Jinwoo secara tak langsung berada dibawah kendali Ji Changwook juga. Ini adalah tindakan yang sangat ilegal dan merugikan banyak pihak.

UNVEILED CURTAIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang