Bab 8 - UM

7 1 0
                                        

"Oke! Nanti hasilnya kita kirim langsung ke kantor ya, Kak."

Glory yang baru saja turun dari panggung itu mengangguk. Ia lepaskan mahkota yang menjadi aksesoris di kepalanya begitu Jessica mendekat. Wajahnya yang sudah tampak lelah membuat Jessica buru-buru menyodorkan air minum sebelum mengambil selimut kecil yang diberikan staff untuk menutup punggung dan tangan Glory yang terbuka.

"Lo mau balik kemana?" tanya Jessica.

"Rumah aja," jawab Glory dan masuk ke dalam ruangannya. Matanya menatap layar ponsel yang sejak tadi bergetar. Panggilan yang tidak kunjung dihentikan itu membuat Glory mendengus pelan. Ia matikan ponselnya total melihat Abraham yang kian gencar meneleponnya dan terus mengirimi pesan.

Seminggu telah berlalu sejak kejadian di mana berita itu keluar. Glory tidak tahu harus mengatakan apa, namun satu hal yang Glory sadari. Baik Dava maupun Abraham, kedua lelaki itu adalah orang yang sangat menyebalkan! Dan yang paling mengesalkan adalah keduanya memiliki keras kepala yang sama. Glory sadar jika dirinya juga keras kepala, tapi tidak pernah sekekanakkan kedua manusia itu.

Ah, mengingat hal itu membuat Glory merasakan darahnya kian mendidih di atas kepala.

"Abraham lagi?" tanya Jessica begitu sadar ponsel Glory dimatikan total. Glory mengangguk pelan.

"Iya. Kalau dia telepon lo, matiin aja. Gue lagi males debat sama dia," kata Glory yang langsung mengganti pakaiannya dengan kaos kebesaran dan celana bahan yang diberikan Jessica.

Selama Glory berada di ruang ganti, Jessica terus menolak panggilan Abraham yang memang langsung meneleponnya. Jessica yang jengah dan kesal akhirnya memblokir nomor lelaki itu saat sadar jika Glory sudah selesai.

"Lo nggak akan cerita malam itu gimana?" tanya Jessica hati-hati.

Ah, mengenai dirinya yang mabuk, itu benar-benar membuat Jessica malu dan ingin sekali pergi dari hadapan Glory. Alih-alih menenangkan Glory yang langsung mendapat teror dari para penggemarnya, dirinya justru terkapar di sofa. Dan saat ia bangun, seluruh ruangan sudah rapi. Berita yang sempat menjadi trending topik di salah satu media sosial itu juga langsung menghilang bagai ditelan bumi. Glory juga bahkan sudah merapikan seluruh pakaian dan koper keduanya ke dalam kamar. Jessica yang tidak ingin membuat Glory marah juga memilih untuk tidak bertanya saat melihat Glory. Tapi, sampai saat ini perempuan itu tidak juga menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dan Jessica yakin ada sesuatu yang terjadi antara Glory, Abraham dan Dava.

"Kenapa? Lo angkat telepon Abraham?"

Jessica dengan cepat menggeleng. "Enggak, kok! Gue cuman penasaran aja. Kayanya gara-gara gue—"

"Iya! Emang gara-gara lo!" kata Glory dengan kesal. Perempuan itu meraih ponselnya seraya berjalan keluar dari ruangan. Meninggalkan Jessica yang tersentak dan langsung mengikuti Glory dari belakang setelah memeriksa semua barang mereka ia bawa.

"Glo, kasih tahu, dong!" rengek Jessica sepanjang jalan. Glory yang mendengarnya hanya berjalan lebih dulu dan semakin cepat. Meninggalkan Jessica yang tingginya lumayan berbeda jauh dengan Glory jika sang model mengenakan sepatu berhak seperti saat ini.

"Sumpah ya, gue beneran nggak tau kalau lo bisa se-ember itu," ucap Glory saat keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Maksud lo?"

"Kenapa lo kasih tahu semua jadwal gue sama Dava?!"

Jessica yang baru akan menyalakan mesin mobil langsung terdiam. Matanya menutup rapat dengan bibir bawah yang mulai ia gigit. Brengsek! Umpatnya yang akhirnya sadar dengan semua yang terjadi sedikit demi sedikit. Merutuk pada dirinya sendiri karena sudah membongkar sebuah rahasia besar yang sudah ia tutupi dengan sangat rapat. Bahkan saat Glory yang curiga dengan kedatangan Dava yang tepat waktu, ia selalu bisa mengelak dan memberikan alasan lain. Tapi, karena mabuk ia yakin semuanya mengalir dengan mudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang