BAB 1: Mimpi Buruk

166 24 11
                                    

__••__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__••__

Ej gak tahu sekarang dia ada dimana. Seingatnya dia baru aja rebahan buat tidur,tapi pas buka mata malah ada di tempat kayak gini. Gelap dan gak ada apa-apa. Cuma semacam tembok tinggi dengan sebuah pintu besi besar yang terbuka sedikit. Karena penasaran,Ej akhirnya membuka pintu itu.

Pemandangan di balik pintu,lebih membuat Ej heran lagi. Bisa-bisanya dia ada di sebuah bangunan tua bekas Mall dan dia ada di lantai entah lantai berapa,tapi Ej tahu ini lantai yang cukup tinggi. Dia masih bingung. Masih gak tahu bagaimana dia bisa ada di tempat kayak gini.

Hingga Ej melihat seorang cowok yang entah datang darimana berdiri di depannya.
Ej gak kenal siapa dia,tapi dari sorot matanya Ej tahu kalau cowok di depannya itu kenal sama dia. Cowok itu bahkan senyum ke EJ. Cowok itu kayaknya ngomong sesuatu,tapi telinga Ej sama sekali gak denger apapun yang keluar dari bibir cowok itu.

"Lo..ngomong apa? Gue gak denger? Bisa kencengin dikit?" Tanya EJ.

Cowok itu tetep aja ngomong sesuatu yang gak bisa Ej denger,tapi EJ bisa denger suara dia sendiri.

'Jangan-jangan cowok itu gak bisa ngomong kalo ya. Kalau begini gak ngerti gue dia ngomong apaan?"

Ej mencoba membaca gerakan bibir cowok itu. Hanya ada beberapa kata yang bisa EJ pahami. Seperti kata maaf, sorry,gue salah. Hanya itu yang EJ tangkap. Kata-kata itu kayaknya dia ucapkan berulang-ulang. Kepada siapa? Siapa lagi yang ada di sana selain cowok itu? Tentu saja Ej yang kelihatan bingung.

Ej gak tahu maksud cowok itu minta maaf ke dia. Dia aja baru lihat cowok ini ya sekarang ini. Gak kenal sama sekali,tapi jujur ya..pas lihat cowok itu bilang maaf,Ej ngerasa kalau dia sedih banget. Apalagi lihat senyum cowok itu ke dirinya.

Ej kaget saat dia bisa mendengar kata-kata terakhir cowok itu. Kalimat selamat tinggal,membuat Ej menyadari kalau ada sesuatu di tangan cowok itu. Sebuah pisau yang agak panjang.

"Lo..Lo mau ngapain?! Jangan macem-macem!" Seru Ej sambil berlari ke arah cowok itu,tapi ada sesuatu yang mirip penghalang yang bikin EJ gak bisa ngedeketin cowok itu.

"Gak! Jangan lakuin hal konyol deh! Buang pisaunya!" Teriak Ej. Dia berusaha maju buat deketin cowok itu,tapi tetep gak bisa.

Mata Ej terbuka sempurna saat cowok itu menggorok lehernya sendiri dengan senyuman di wajahnya. Barulah setelah cowok itu mulai ambruk, Ej berhasil mendekati cowok itu. Penghalangnya tiba-tiba hilang.

Ej gak bisa berkata-kata. Cowok itu ada di pangkuannya sekarang dengan darah yang mengalir seperti anak sungai hingga mengotori bajunya yang berwarna putih.

Badan Ej gemetar. Ej gak tahu kenapa tiba-tiba air mata keluar menetes di pipinya. Ej merasa sedih,dadanya terasa sakit. Satu nama yang keluar dari bibir Ej secara tidak sadar.

"Nicho.."

Cowok di pangkuannya tersenyum.

"Gue..sayang.. Lo."

Reset Your FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang