BAB VIII

37 6 0
                                    

Gue mengendap – endap menuju ke kelas , gue takut aja tiba- tiba haruto muncul dan ngelihat gue yang ada berabek nanti pagi yang cerah gue ini.
Tapi sepertinya tanda-tanda haruto tidak ada dilingkungan sekolah deh, syukurlah setidaknya pagi ini aku bisa bernafas lega hehe. Tapi tunggu kenapa tiba- tiba perasaanku tidak enak ya ? aku diam sesaat dan narik nafas dalam dan membuangnyapelan-pelan untuk memulai menepis perasaan tidak enak itu  dan melanjutkan jalanku menuju keles lebih santai sambil bersinandung lagu yang gue suka selama perjalanan menuju kelas.
Tapi tunggu!! Siapa itu yang bersandar didepan pintu kelas gue ?? Astaga itu si jaehyuk ? aduh ngapain si dia kyk enggak ada kerjaan aja pagi-pagi udah nonggol aja didepan kelas gue, pasti ini orang disuruh haruto buat nunggu gue ... sial bangat dah gue bye bye pagi tenang dan cerah gueee....
Pelan -pelan gue balik badan, terus gue cepat – cepat kabur untuk sembunyi dari si jeahyuk tapi dimana ya ? yang enggak mungkin si jeahyuk jumpai gue... emmm oh yaa ke toilet saja ya pura – pura buang air kecil, sampai gue ke toilet ada beberapa orang disana untuk buang air kecil atau bicara didepan westafel sambil mencuci tangan atau menunggu temannya lagi buang air kecil, gue cepat-cepat masuk kedalam salah satu bilik disana untuk bersembunyi sesaat sampai bel sekolah bunyi.
Nah, sekarang gue udah di dalam terus gue ngapain ya ? masak disini terus mana bau lagi toilet -_-, kenapa suara bising diluar kok enggak dengar lagi ya ? kenapa yang ada gue dengar suara bisik – bisik dari luar . Gue heran ada apa ya diluar sana ? kenapa perasaanku tiba- tiba enggak enak gini lagi siiii
"Jeongwoo?" mendadak gue dengar suara haruto . Loh loh, kok suaranya kayak ada dibalik pintu sih ? apa dia ada didalam toilet ? " Keluar lo, gue tau lo ada didalam"
Sial, ternyata gue tetap tidak aman sembunyi disini. Pantas aja perasaan gue tidak enak rupanya gue didatangi tu, kenapa situ orang segitunya kali nyari gue -_-
"Keluar sekarang juga atau gue dobrak pintu ini?" Ancam Haruto. Gue mendesah dengan pasrah. Akhirnya gue buka pintu. Tubuh Haruto terlihat menjulang tinggi didepan gue. Dia menatap gue sambil menyeringai.
"Berusah sembunyi dari gue, heh?"
"Nnggak kok" bohong gue. "Saya Cuma mau buang air kecil"
"Jadi, diam-diam lo pacarana sama Junghwan?
Itu pertanyaan atau pernyataan -_-
Gue diam. Memang tidak seharusnya gue membantah.
"Dasar pengkhianat," desis Haruto. "Berani- beraninya lo pacarana sama musuh"
Gue tetap diam, meskipun mulutku sudah gatal kali untuk membalas ucapannya.
"Telpon dia," perintahnya. "Bilang lo mau dia nemuin lo di kafe langit jam 5 nanti.
Barulah gue bersuara. "Untuk apa saya lakukan itu ya kak ?
"Lakukan saja " kata haruto dengan tidak sabarnya.
"Nggak mau" geleng gue dengan cepat. "Pasti kak haruto mau mukulin junghwan, jadi saya enggak mau"
"Gue enggak bakal mukul dia" kata Haruto. "Kapan-kapan gue bakal lakuin itu tapi yang jelas nggak sekarang" katanya " saya enggak bawa HP kak " kata gue beralasan. Tentu saja gue berbohonng, gue hanya ingin menjebak kak haruto .

Mendadak kak haruto mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya lalu menekan beberapa tombol, lalu diam sambil menatap gue. Awalnya gue masa bodoh aja, tapi lama kemudian, terdengar suara idola k-pop gue yang bernyanyi keras didalam sakuku.
Ahhh sial itu suara ponsel gue! Yang suaranya lupa gue ganti kemode silent. Jadi dia nelfon gue? Tau dari mana no HP gue ?
"Jelas-jelas lo bawak Hp" kata Haruto dengan senyum penuh kemenangan
Kenapa ni oppa gue berkhianat gue seperti ini sihhhh? Dengan berat hati gue ambil ponsel gue dan menelpon kak Junghwan.
"Loudspeaker!!" perintah Haruto
Dengan berat hati gue mengikuti perintahnya. Terdengar bunyi nada berdering. Jangan diangkat kak Junghwan, please jangan diangkat!! Teriak gue didalam hati.
"Halo?" sial kenapa diangkat sihhh
"Halo, kak " sapa gue
"Mmmm kamu nanti enggak osah jumput aku ya kak " ucap gue dengan aku-kamua karena ada haruto yang ada nanti dia curiga pula.
"Kenapa?" Tang kak Junghwan heran
"Kamu jemput aku nanti di kafe langit aja ya " kata gue. "Ada yang mau aku bicarakan sama kamu, kita jumpa disana jam 5 nanti ya kak", please tolak kak tolak bilang aja lo enggak bisa kak teriak gue didalam hati
"Oke" kata kak Junghwan.
Sialll gue mengeluh didalam hati, Gue benar-benar enggak enak dengan kak Junghwan. Gue matikan telpon dan diam seperti orang yang baru kalah perang.
Mendadak kak Haruto ambil HP gue"Hei!" Protes gue. "Kenapa kak Haruto ambil HP saya ?
"Gue enggak mau ambil resiko. Lo kemungkinan akan nelpon dia lagi kalau enggak gue ambil HP lo"
"Pulang sekolah nanti lo ikut gue ke kafe langit" kata Haruto.
"Jangan melarikan diri atau pacar lo yang akan kena batunya. Ngerti lo!!
Gue hanya mengggung dengan pasrah aja...
Kak Haruto tersenyum dengan puas, lalu berlalu dari toilet, Ya Tuhan...Apa yang sudah gue lakukan pada kak Junghwan ?" lo kemana aja, woo?" Bisik suki Ketika gue baru duduk di sebelahnya, gara-gara haruto gue jadi terlambat masuk kelas.
"Gue di tahan kak Haruto tadi di Toilet" sahut gue
Suki melongo "kok bisa?" "Tadi gue lagi sembunyi di toilet" jelas gue" habisnya tadi gue lihat kak jaehyuk lagi berdiri didepan kelas kita. Lo lihat dia juga enggak tadi ?" suki pun mengngguk untuk jawab pertanyaan gue. "kak jaehyuk bahkan tadi sempat masuk ke kelas"katanya. "Dia nyamperin gue dan nanyain nomor HP lo ke gue kata suki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang