BAB III

101 9 0
                                    

Selama perjalanan menuju kesekolah gue cuma diam aja begitu juga dengan junghwan sampai akhirnya kita tiba disekolah gue .

Gue pun buka helm dan menyerahkan nya kembali ke pada junghwan dan sekalian mengucapkan terimakasih kepadanya sebelum dia pergi kami ngobrol-ngobrol sedikit sekalian modus dengannya hehe..

"Hmmm junghwan" panggil gue

" Junghwan tau gak urusan si kingkong tu "?

"Kingkong?"ulangnya . Ahhh iya gue lupa kalau junghwan gak tau nama lain si Jihoon yang gue buat hehehe. "Maksudnya Gue kak jihoon" kataku.

"Ohhh...tentu"jawab junghwan " ada anggota geng kami yang dipukuli dan dia nggak pulang semalaman karena takut dimarahi nyokap-bokapnya , jadi jihoon bantu untuk mengurusnya".

Aku pun mengerutkan kening. Sejak kapan tu si kingkong punya hati ? "Emang kak jihoon bantuinnya dengan cara apa ?" Ucap gue

" Jihoon berbohong kalau anggota geng kami itu menginap dirumahnya semalam"kata junghwan.

"Dia juga mengurus pengobatan dan mencari pelaku yang memukul teman geng kami, sebagai ketua geng itu sudah menjadi tugas si Jihoon untuk mecarinya

Pantas aja uang saku jihoon selalu cepat habis, ternyata dia juga menggunakannya untuk membantu anggota gengnya.

Dasar jihoon.. punya hobi kok aneh , dia selalu saja membanggakan statusnya sebagai ketua geng yang gak ada manfaatnya menurut gue, tapi junghwan juga anggota geng sih, lebih tepatnya dia yang jadi wakilnya sih kangkong ehhh salah maksudnya si Jihoon.

Setelah berbincang-bincang gue lalu pamit dan segara berjalan ke arah pintu gerbang , entah kenapa kok tiba-tiba bulu kuduk gue mendadak merinding?? Gue ngerasa kyk ada yang mengawasi gue, ahhhh ada-ada aja mungkin cuma firasat gue aja.

"jeongwooo!" duh siapa si manggil gue.. sambil celingka clinguk melihat sekitar sekolah jangan-jangan ahhhh tidak tidak mungkin hantu kan ? ini masih pagi lo yakali ada pagi-pagi...

Gue tetap jalan kali ini dan setengah berlari

"Woo. lo kok enggak nengok dan berhenti sih pas gue panggil.."kesalnya hufffttt ternyata sahabat gue dia suki .

"Ehh,pagi suk"sapa gue "Pagi" balas suki sambil merapikan seragamnya yang berantakan akibat mengajar gue tadi. "kak Jihoon udah pergi ya ? ahhh gue telat dong"

Gue langsung memasang wajah bete, baru aja ketemu udah bahas si Jihoon aja kesal gue didalam hati. yaahhh teman gue si suki adalah salah satu yang menyukai si kangkong itu, gue dan suki udah lama berteman lebih dari 2 tahun , itu berarti sudah selama itu dia menyimpan perasaan kepada Jihoon.

"Bukan Jihoon yang ngatar gue tadi" kata gue. Mata suki langsung membesar "kenapa??? apa dia sakit?" tanyanya khawatir

"Bukan"jawabku. "Dia cuma mau mengurus masalah geng nya aja"

Kekhawatiran si suki langsung lenyap digantikan dengan rasa kagumnya. "Ohhh... keren bangat ya"pujinya "Suki, gue lagi gak mau dengar lo memuji dia" protes gue.

Kami pun memasuki sekekolah yang bergedung tiga lantai , SMA Pelita, termasuk sekolah terbaik di Jakarta, Aku beruntung bisa bersekolah disini meskipun otakku yang tidak cukup pintar.

Awalnya orang tua gue ingin mendaftarkan gue ke sekolah yang sama dengan jihoon yaitu Sekolah Kartika tapi aku menolak, aku ingin bersekolah bareng dengan suki

Kak Jihoon awalnya marah sekali dengan keputusan gue untuk sekolah di SMA pelita, wajar aja sih sebab SMA Pelita adalah musuk bebuyutan dengan sekolahnya.

Itu sebabnya kak Jihoon dan junghwan tidak bisa menurunkan dan menjemput gue didepan pintu gerbang, bisa habis kalau sampai ada yang ngelihat gue di antar dan dijemput sama ketua dan wakil ketua geng Kartika, gue bisa dianggap sebagai mata-mata mereka.

Tragis memang, karena adik dari ketua geng SMA Kartika justru sekolah di SMA Pelita..

Pada jam istirahat jeongwoo dikejutkan oleh kehadiran wakil ketua geng sekolahnya di kantin, sebelumnya jeongwoo merasa tidak perna berbicara dengannya sebelumnya.

Jeongwoo hanya mengenal Namanya saja yaitu Jeahyuk. Dia cowok berbibir tipis yang hobinya hanya cengengesan dan mengombal, tapi saat ini dia sedang bersikap serius menatap jeongwoo.

"Bos pengen bicara sama lo" katanya. "Ayo ikut gue".

Jangan lupa vote yaa

Makasih yang sudah membaca cerita abal" ini hehehehe..

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang