BAB VI

68 9 0
                                    

Haruto memamerkan senyum sinis. "Jadi lo benar-benar nggak kenal dengan junghwan, jeongwoo?..

Gue menelan ludah dengan susah pahaya. Untungnya junghwan cepat-cepat bersuara.
Perkenalkan gue junghwan, kata jughwan memperkenalkan diri. "Haruto" katanya dingin.
Gue sebelumnya gak pernah mendengarkan junghwan berbicara dengan suara sedingin itu. Sama sekali tidak ada senyuman di wajahnya tidak seperti biasanya. Dia hanya menatap haruto dengan tatapan kebencian yang tampak begitu jelas gue lihat.
Haruto balik menatap junghwan dengan tatapan tidak kalah tajam dari tatapan junghwan, Atmosfer di sekitar kami tiba- tiba mendadak mencekam, gue yang berdiri dengan bodohnya di antara mereka, sementara mereka tampak sedang berencana untuk saling membunuh.
Entah udah berapa lama junghwan dan haruto akan saling tatapan tajam seperti itu, sedangkan gue masih berada ditengah-tengah mereka dengan tatapan bodoh melihat mereka, pasti orang-orang melihat akan mengira gue lagi diperebutkan oleh kedua cowok ini padahal kenyataannya terbalik banget -_- , Gue takut mereka akan saling menyerang sementara aku terjebak diantara mereka dua enggak lucu banget yakan.
" Jeongwoo" kata junghwan. Akhirnya... ada yang buka suara jugaa. "Cepat naik ke motor!" perintahnya.
Gue langsung menurutinya. Gue berusaha tidak menatap haruto Ketika duduk di atas motor.
"Bagus!" komentar haruto sinis. "Cepat lo lindungi pacar lo itu, gue nggak bisa menjamin keselamatannya kalau dia ada di dekat gue"
Apa?? Pacar?? Yakali gue pacaran sama si junghwan dasar sok tau, tapi si enggak papa juga gue pacaran dengan junghwan ganteng soalnya hehehe. Seenaknya saja dia ngatain gue pacar si junghwan. Tapi karena junghwan diam saja, gue tidak berani buka mulut.
"karena ada jeongwoo, untuk kali ini gue mengalah," kata junghwan "Tapi gue akan menghadapi lo lain kali" "Silahkan saja gue tunggu" kata haruto songongnya, lalu berbalik. Sebelum masuk ke mobil, dia memberi kami satu tatapan merendahkan. "salah satu anggota geng haruto ngelihat lo pas antar gue tadi pagi" jelasku dari belakang junghwan. "Tadi gue ingin ngabarin lo tapi gue enggak punya nomor junghwan".
"Nggak apa-apa" kata junghwan. "Pegangan yang erat jeongwoo , gue mau bawak lo ke jihoon"
Sekitar 15 menit, dia menghentikan motor didepan sebuah tempat bermain beliar.
Gue turun dari motor dan mengikuti aldi masuk. Asap rokok Dimana-mana yang dimana menyesakkan langsung menyambut gue, membuat gue batuk.
Gue benci asap rokok!
Junghwan mengarahkan gue ke meja beliar paling ujung. Gue lihat di situ ada jihoon dengan beberapa anggota geng nya. Gue mencibir. Jadi itu yang dimaksudnya dengan sibuk? Yang ada dia malah asik bermain beliar -_-. Pas gue udah sampai ke meja paling ujung yang dimana jihoon dan gengnya disitu, para anggota geng jihoon langsung memberikan tatapan penuh kagum begitu melihat gue. Bukannya sombong tapi Sebagian besar dari mereka memang banyak yang tertarik dengan gue biarpun gue tidak tertarik dengan mereka.
Mereka juga gak ada yang berani mendekati gue karena gue adiknya bos mereka. Sedikit saja mereka berusaha menggoda gue, bisa dipastikan bogeman mentah jihoon melayang ke masing-masing kewajah mereka . Gue melihat ada mumi duduk disalah satu bangku, tidak jauh dari meja beliar tapi setelah gue perhatiin baik-baik ternyata itu bukan mumi tetapi anggota geng jihoon yang tubuhnya dililit perban. Sepertinya dia yang tadi pagi di urus sama jihoon. Bisa-bisanya sekarang dia nongkrong disini padahal keadaanya sudah memperhatinkan gitu dan parahnya lagi setelah dia ngelihat gue malah nyegir lagi memperhatikan gigi ompongnya tu yang menurut gue serem. Tuhan.... Semoga saja dia tidak benar-benar menginap dirumah.
"Ngapain lo kesini?" tanya jihoon " lo bilang lo lagi sibuk," kata gue tanpa menjawab pertanyaannya yang tadi. "Kenapa malah main beliar disini ?"
"Urusan gue udah selesai" jawab jihoon "Lo bolos sekolah ya tadi ? selidik jeongwoo. Jihoon hanya mengangkat bahunya. "Gue bilang mama lo bolos tau rasa" kata gue. "Jangan lah gak asik lo" jawab jihoon kesal. Dia lalu menoleh ke arah junghwan "Kenapa lo bawa anak ni kesini?". " tadi haruto ngelihat gue bareng jeongwoo," lapor junghwan. Seketika ekspresi jihoon berubah. Otot-otot di wajahnya menjadi kaku. "Haruto?" ulang jihoon.
"Watanabe Haruto?"
" Ya" jawab junghwan
Jihoon langsung membanting stik biliar yang sedang di pegangnya. "Bego lo" umpat jihoo dengan emosi. "Kenapa lo sampai lengah begitu" tanya jihoon "Gue minta maaf" sesal junghwan.
"Junghwan nggak salah kok" bela jeongwoo . jihoon mengabaikan jeongwoo. "Terus, Haruto bilang apa ?" tanya jihoon pada junghwan. "Dia nyangka gue pacarnya si jeongwoo" kata junghwan jujur. Jihoon tampak berpikir keras . Dia mulai mondar-mandir dengan berpikir keras. Tiba -tiba jihoon berhenti lalu menatap junghwan dan jeongwoo secara bergantian.
" Itu bagus. Mulai sekarang kalian pacarana aja.". "APAAA??? Seru junghwan dan gue bersamaan. Bukan hanya junghwan dan jeongwoo tapi anggota geng jihoon yang lain juga berseru kaget dengan jawaban si jihoon.

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang