BAB II

138 12 0
                                    

Banyak cewek maupun cowok yang suka dengan jihoon. yah tapi di sayangkan kalau dia seorang playboy cap kapak. Entah sudah berapa banyak cewek dan cowok yang sudah dipacari kemudian dia campakan begitu saja Ketika dia sudah bosan.

Gue akui kalau kak jihoon emang ganteng, selain ganteng kak jihoon juga memiliki tubuh tinggi dan kokoh dengan potongan rambut cepak, tidak heran si kalau cewek- cewek maupun cowok pada kelepek-kelepek dengan dia.

Begitu gue selesai sarapan, jihoon langsung menyeretku seolah gua tersangka pembunuhan yang di tangkap Ketika melarikan diri.

"Ihh jihoon, bisa lebih sadis lagi gak dari pada ini?" sindirku

" Udah diam,gue udah telat ni!"

Aku dan jihoon segera masuk ke dalam mobil. Mobil itu diberikan papa pada jihoon dengan satu syarat dia harus mau mengantar- jemput ku ke sekolah. Kalau sampai menolak, papa akan mengambilnya Kembali.

Setengah perjalanan, jihoon tiba-tiba menepikan mobilnya, dia berhenti di dekat sebuah Kawasaki ninja hitam yang familiar itu. Jihoon membuka kaca mobil saat pengemudi motor itu berjalan mendekat.

"Jihoon" sapanya pada jihoon yang hanya dibalas dengan anggukan kepala. Pengemudi motor itu adalah junghwan salah satu temannya jihoon pantas saja motornya itu sangat gue kenal.

"Turun dari mobil"printah jihoon

Apa??Maksud dia apa coba nurunin adiknya yang ganteng ini ditengah jalan??

"Hah?Kenapa?" tanya gue bingung "Udah turun aja, junghwan yang bakal antar lo kesekolah"

"Emang lo mau kemana ? Enak bangat ya lo ngomong. Gue laporin ke papa tau rasa biar entar mobil ini di ambil papa" acam gue.

"Lo gak usah ngancam kenapa!, udah turun junghwan udah nunggu lo lama yuh".

Karena gue masih punya hati dan kasihan melihat junghwan akhirnya gue nurutin perintah si kangkong itu nama panggilan gue untuk dia kalau lagi kesal - nyebalin itu, segera jihoon memacu mobilnya dengan buru-buru.

Gue lalu mengalihkan tatapan gue ke arah junghwan gue emang menyukainya meskipun gue gak tau itu perasaan suka sebagai teman atau lebih dari itu.

Junghwan menyerahkan helm kepadaku " Ayo berangkat sekarang!" ajaknya tersenyum padauk.

Ahhh senyumnya itu membuat hati gue jadai damai, dia memang memiliki senyum yang menawan, gue lalu membalas senyum junghwan dan menerima helm itu, lalu naik ke motor.

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang