Bab V

71 9 0
                                    

Terus kenapa lo berteman dengan musuh ? " tuntut haruto.

"saya enggak berteman dengannya" dust ague "saya nggak kenal dia kok benaran"

Horuto mulai berjalan ke arah gue tanpa melepaskan tatapan mengerikannya itu dari
gue, gue jadi ngeri – ngeri sedap lihatnya.

"lo lihat aja, jeongwoo" desisnya tajam. "mulai saat ini, gue yang akan awasin lo!"

Gue langsung gemetaran, apakah dia serius? Gak ada kerjaan amat tu orang ngawasin gue, desis gue dalam hati.

" sekarang keluar" perintahnya

Tanpa piker dua kali, gue langsung buru-buru ngacir dari ruangan.

Di luar, gue hamper nabrak wony. Dia sedang berdiri di depan pintu kelas. Huftt... pasti dia nguping nih... dasar biang gossip...

Wony adalah teman sekelas haruto, dia emang cantik tapi sifat dia sangat buruk, sudah bukan rahasia umum lagi kalua dia jatuh cinta sama si haruto.

Wony mengibaskan rambutnya. " apa yang lo bicarakan dengan yang bebeb gue?" tanya wony dengan nada cuek dan ketus, padahal gue tau kalua dia sangat penasaran.

"Bukan urusan lo" jawab gue ketus. Meskipun dia kakak kelas, gue sama sekali enggak perna sopan dengan dia.

Wony menyipitkan matanya "pasti lo sedang berusaha mendekati bebeb haruto gue kan ?!"tuduhnya

"Lo sengaja ngajak ketemuan di ruang kelas yang sepi untuk ngegoda ayang beb gue kan ?"

" Jangan asal nuduh !!" Bentak gue. "Dia yang ngajak gue ketemuan"

Wony langsung tertawa. "Haruto ngajak lo duluan ketemuan? Mimpi lo!"

"Terserah kalua enggak percaya" kata gue gak peduli juga gue

Tepat pada saat itu haruto keluar dari kelas. Dia berhenti saat melihat gue dan wony.

"Haruto..."seru wony dengan suara manja.

Gue natap wony tidak percaya. Dasar cewek bermuka dua! Bisa-bisanya dia mengubah nada suara dalam waktu sesingkat itu.

"Jangan sentuh gue!!" haruto memperingatkan Ketika wony akan meletakkan tangannya di lengan haruto. Gerakan wony langsung berhenti, dia terbengong-bengong karena bentakkan dari haruto. Nyaris saja gue ketawa keras...

Haruto melirik gue sekilas, lalu berjalan melewati gue dan wony langsung ngecer mengikutinya dengan buru-buru. Hhhhh gue lega dengan perginya dua orang yang menyebalkan itu. Tapi rasa lega gue hanya bertahan sebentar, gue teringat acaman haruto tadi, apakah dia benar-benar ngawasi gue ?.

Haruto melirik gue sekilas, lalu berjalan melewati gue dan wony langsung ngecer mengikutinya dengan buru-buru. Hhhhh gue lega dengan perginya dua orang yang menyebalkan itu. Tapi rasa lega gue hanya bertahan sebentar, gue teringat acaman haruto tadi, apakah dia benar-benar ngawasi gue ?

Jika memang haruto mengawasi gue, jihoon tidak boleh menjemput gue nanti. Gue langsung menelepon jihoon.

"Ya?" jawab jihoon

"Kingkong!" seruku. "Lo jemput gue nanti?"

" Enggak, malika" jawab jihoon " Nama gue jeongwoo woyy bukan malika!" jawab gue gak suka. "Terserah lo dah" . Tapi seketika gue lega. Gue gak perlu khawatir meskipun haruto mengawasi gue nanti.

"Junghwan yang jemput lo nanti" lanjut jihoon. "Apa?! Seru gue kaget. "Nggak!! Mending batalin deh! Jangan sampai dia-". "Jangan bicara lagi, gue sibuk" potong jihoon " udah ya" dan tanpa menunggu jawaban gue dia langsung menutup telepon.

Huaaaa...kenapa ditutup?? Dengan panik gue menelpon jihoon lagi, tapi gak nyambung . Dasar Kingkong!!! Kenapa di saat penting ini dia justru mematikan ponselnya

Aduh, bagaimana ini? Gue gak tau lagi nomor junghwan atau teman jihoon yang lainnya.

Gue sama sekali gak konsen sepanjang Pelajaran berlangsung, saat tiba jam waktu pulang, gue menunggu di tempat biasa di jemput dengan perasaan gelisah luar biasa, gue mengedarkan pandangan ke sekeliling, gue melihat apa ada haruto atau salah satu anggota gengnya, sejauh ini tidak ada siapa-siapa . Mungkin tadi dia hanya menggertak gue aja.

Ketika junghwan datang, gue langsung terburu-buru memakai helm, sebelum motor junghwan jalan tiba- tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di dekat gue dan junghwan. Ketika kaca mobil dibuka disitu gue terkejut. Apaaaa!! Pemilik mobil itu haruto? Mendadak tubuh gue terasa kaku. Gue gak bisa bergerak meski saat ini gue pengen melompat ke motor dan berteriak menyuruh junghwan segera memacu kencang motornya. Namun junghwan juga tampaknya terkejut dengan kehadiran haruto disana. Dia pasti tidak menyangka kami akan ketahuan dengannya.

Ini benar-benar gawat! Bukan hanya haruto mengetahui gue bohong tapi dia memergoki sendiri. Ternyata dia tidak main-main dengan ucapannya.

Haruto memamerkan senyum sinis. "Jadi lo benar-benar nggak kenal dengan junghwan, jeongwoo?...


Bersambung...

hai hai maaf baru muncul lagiii soalnya lagi sibuk mempersiapkan ujian niii. Mohon do'anya ya semoga ane lulus heheheh......

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang