Jangan lupa tekan vote (⭐) dan komennya teman-teman.. Follow dulu yukkk🤗😘
-Happy Reading-
Arm dan ibunya masih setia menunggu di depan ruangan New yang sedang diperiksa oleh dokter. Ibunya sangat takut ketika tadi arm menceritakan bahwa new muntah darah. Beliau tidak mau jika sampai anak bungsunya itu kenapa-napa.
Melihat ibunya yang sedang gelisah, arm mencoba menenangkan sang ibu dengan menggenggam tangannya.
"Mae.. Kita berdoa ya, semoga new tidak kenapa-napa. Arm tahu mae, New adalah anak yang kuat jadi kita harus tetap tenang menunggu sampai khunmo selesai memeriksa new." Ucap arm untuk memenangkan sang ibu yang terlihat begitu cemas sambil meremat jemarinya.
"Tapi mae khawatir arm. Tidak biasanya nong kamu seperti ini. Biasanya new hanya sakit demam biasa dan nggak sampai seperti pada saat ini. Apa mae harus kabarin Pho ya arm?" Keputusan ibunya tak disetujui oleh arm.
"Jangan dulu mae. Kita tunggu sampai besok saja. Soalnya ini sudah malam kita takut mengganggu pho yang sedang beristirahat di luar kota."
Pemeriksaan sudah hampir 30 menit namun dokter masih belum keluar dari ruangan new. Arm sebenarnya tak kalah takut dengan ibunya tapi ia harus bisa berusaha tegar supaya ibunya juga tidak ikut gelisah seperti dirinya.
Setelah beberapa saat, akhirnya dokter keluar dari ruangan new dan membuat arm dan ibunya berdiri untuk menghampiri sang dokter.
"Khunmo bagaimana keadaan anak saya khunmo?" Tanya sang ibu dengan cemasnya sambil ditenangkan oleh arm.
"Pasien sudah stabil. Trombositnya sangat rendah sekali. Baru saja kami mengambil sample darahnya untuk kami uji di lab mengenai sakit yang diderita pasien" Jelas dokter yang baru saja ke luar setelah mengecek kondisi new didalam.
"Terus kira-kira kapan kami bisa mengetahui hasilnya khunmo. Saya phinya. Apakah nong saya sudah sadar dan bisa dijenguk ?" Giliran arm yang kini bertanya dengan tenangnya supaya ibunya tak tambah ketakutan.
"Boleh, silahkan. Pasien sudah sadar. Untuk hasil labnya paling cepat besok siang. Kalau begitu saya permisi"
"Iya khunmo. Terimakasih" Ucap arm dan mempersilahkan dokter tersebut untuk meninggalkan ruangan new.
Arm dan ibunya memasuki ruangan new. Dapat mereka lihat bahwa saat ini new terjaga namun dengan nasal kanula yang bertengger di hidung mancungnya. Tubuh new nyeri sekali rasanya, bahkan dia sangat kesulitan bernafas dan mengharuskannya untuk memakai alat bantu pernafasan.
New masih tersenyum manis kearah ibu dan kakaknya. Senyuman yang malah membuat hati ibunya sakit ketika bibir yang biasanya pink merona menjadi putih karena pucat.
"New anak mae... " Ucap sang ibu mendekat, new tersenyum kembali ke arah beliau.
"Hai mae... Phi" Jawab new dengan suara yang berat karena masalah pernafasannya yang sesak.
"Kamu makan apa sampai sakit seperti ini new.. Mae khawatir sama kamu. Gak biasanya kamu sakit sampai pingsan berkali-kali seperti ini new. Mae takut kamu kenapa-kenapa" Ibunya benar-benar ingin menangis rasanya ketika mengkhawatirkan putra bungsunya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Senior [TayNew]✔️
De TodoApa jadinya jika seorang Presiden Mahasiswa fakultas Teknik yang tegas dan dingin seperti Tay Tawan harus dipertemukan dengan Mahasiswa baru yang tengil dan manipulatif seperti New. New dengan kesabaran setipis tisu sedangkan Tay dengan kesabaran s...