MBS. 15

281 23 6
                                    

Jangan lupa tekan vote (⭐) dan komennya teman-teman.. Follow dulu yukkk🤗😘

-Happy Reading-

"Hin" Panggil Tay sambil berdiri didepan kelas kekasihnya.

Jam mata kuliah New sudah selesai, jadi sekarang ia sedang mengemas barang-barangnya karena ingin segera pulang ke rumahnya untuk makan dan rebahan. 

"Yuk pulang tee" Ajak New sambil menghampiri kekasihnya yang berdiri didepan pintu kelasnya.

"Sorry hin. Aku ada rapat BEM ternyata. Kalau kamu mau pulang, aku anterin kamu dulu. Nanti aku balik lagi ke Kampus." Ucap Tay dan membuat New berpikir sejenak.

New menempelkan tangan di dagunya seolah-olah ia sedang berpikir. Memikirkan apakah ia harus tinggal atau pulang saja. Namun jika dirinya diantar pulang oleh Tay maka Tay akan dicap tidak disiplin memimpin rapat sebagai Presma BEM karena pasti dia akan datang terlambat.

"Hmm jangan tee. Nanti kamu terlambat mimpin rapatnya" Tolak new dengan menggerakkan kedua tangannya seolah berkata tidak.

"Mau aku pesenin taksi online" Tawar Tay lagi.

"No.. Aku tungguin kamu saja sampai selesai rapatnya. Aku gak bakal ganggu kok, janji. Aku akan duduk manis dan gak bikin onar. Memangnya acara rapat apa tee?"

"Rapat seleksi pemilihan anggota BEM baru. Kamu mau ikut jadi BEM gak?"  Tanya Tay yang membuat New segera menggelengkan kepalanya dan bergidik ngeri dengan tawaran kekasihnya.

"Ih gak ih, ngeri tee"

"Kenapa?"

"Kamu tau kan tee kalau aku itu benci sama peraturan senioritas yang kadang diluar nalar. Aku benci itu semua tee. Aku sebel lihat muka songong para senior BEM ketika mereka menjadi panitia OSPEK /OSJUR dan lain sebagainya. Kamu bayangin, kenapa sih aku selalu saja kena hukum. Kan no like, SMP kena SMA kena kuliah pun kena. Aku musuhan banget tau sama yang hukum aku itu tee" Ujar New dengan mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Sama yang hukum kamu di SMA masih benci gak?" Tanya Tay dengan tersenyum jahil ke arah kekasihnya.

"Iya benci aku, benci banget. Bisa-bisanya dia nyalahin aku gegara aku salah pakai kalung" Jawab New sambil cemberut ke arah orang yang dulu pernah menghukumnya di SMA.

"Ya emang salah kamunya"

"Gatau aja, masih benci aku kalau ingat wajah mereka yang menghukum aku"

Cup..

New membulatkan matanya ketika Tay dengan berani membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman. Bahkan Tay sedikit melumatnya. Tolong ingatkan mereka, bahwa ini masih dilingkungan Kampus meskipun sekitar kampus sudah sepi dan mereka berada didalam kelas New. Tangan Tay saat ini sudah berani memeluk pinggang New dan tanpa melepas ciuman mereka. Saat New merasa tangan Tay mulai nakal masuk kedalam kemejanya dan mengelus kulit punggungnya, New segera menyudahi ciuman mereka.

My Beloved Senior [TayNew]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang