17. Vote

1.8K 372 67
                                    

Vote dulu sebelum baca 🌟

Tandai typo jikalau ada :)

Happy Reading.

•••

Saat ini Leona dan Casey berada di kantin, keduanya menyantap makanan di meja paling pojok. Walaupun begitu, perhatian murid-murid Tirtajaya mengarah ke Leona.

"Memangnya gadis culun kayak dia pantas jadi pasangan Allard?"

"Lebih cocok Anna gak sih?"

Leona memegang erat sendoknya, menggeram kesal. "Gue dengar ya anjir," gumam Leona.

"Apa sih mereka? Muka mirip beruk sok-sokan bandingin mukanya sama lo, Na. Padahal masih cantikan lo, kurang dipoles dikit doang!" cetus Casey tak terima temannya dihina.

"Gue setuju."

Leona dan Casey sontak memandang ke asal suara, terlihat Gladys yang duduk di samping Leona.

"Lo cantik, cuman kurang dipoles dengan make-up," ucap Gladys menelisik wajah Leona.

"Gue nggak pakai begituan, Kak. Takutnya nggak cocok," jawab Leona tersenyum tipis.

"Serius?" Gladys lebih memperhatikan wajah Leona, agak iri karena gadis itu tanpa make-up saja sudah cantik. "Santai aja, gue bisa dandanin lo. Nggak menor dan kelihatan natural, barang make-up nya dijamin dari barang mahal dan terkenal."

"Eh? Gak usah, Kak--"

"Ide bagus, Kak Gladys. Leona pasti bakalan jadi bintang di festival nanti," sela Casey membuat Leona menatapnya protes.

"Lo mau 'kan, Na?" tanya Casey penuh harap. Leona tak bisa menolak kalau melihat binar di mata Casey, ia menghela napas dan mengangguk.

Keduanya terlihat senang akan respon Leona, terlebih Casey yang langsung bersorak. "YEYY!"

"Kenapa malah mereka yang senang?" batin Leona tak habis pikir.

***

Selesai makan tadi, Leona memutuskan kembali ke kelas, sedangkan Casey berkata akan menyusul.

Di koridor, Leona mengabaikan tatapan murid-murid Tirtajaya yang lagi-lagi memusatkan perhatian mereka kepadanya. Ingin secepatnya pergi dari sini, namun langkah kaki Leona terhenti begitu mendengar ucapan seseorang.

"Hai, Leona, tenang aja gue vote lo sama Allard!"

"Apa? Lo vote gue sama Allard?" tanya Leona dengan ekspresi aneh, gadis yang ditanya menganggukkan kepala. "Kenapa lo vote gue sama Allard?"

"Karena kalian cocok," jawab murid lain.

Leona memijit dahinya, merasa pusing. "Dengar, gue sama dia nggak ada hubungan apa-apa."

"Kalau sekarang memang belum, siapa tau nanti---"

"Sstttt..! Jagalah cocotmu."
Leona menempelkan jari telunjuknya ke bibir gadis itu, ia merangkul sang gadis dengan senyuman lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm The ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang