13. Auditorium

3.1K 418 123
                                    

Vote dulu sebelum baca 🌟

Tandai typo jikalau ada :)

Happy Reading.

* * *

"Dari mana aja lo?" tanya Kennard ketika melihat Theo memasuki ruangan club musik.

"Kantin." Theo menjawab dengan nada datar seperti biasanya.

"Almet lo juga ke mana?" tanya Kennard lagi.

"Sama Leona."

Mendengar nama yang tak asing baginya, Kennard dengan cepat mendekati Theo yang duduk di kursi.

"Leona siapa?"

"Leona 10 A."

"Kenapa almet lo bisa sama dia?"

"Gue pinjamkan, seragamnya basah."

Kennard menyerngit bingung. "Basah? Dia main air apa gimana?"

Theo mengedikkan bahu tidak tahu. Tangannya meraih sebuah gitar, ia mengambil posisi duduk di samping Kennard.

"Belum ada informasi dari OSIS?" tanya Theo sambil memetik gitarnya.

"Belum sih, kalau ada paling kita disuruh rapat," jawab Kennard.

"Mungkin festivalnya bakalan sama kayak tahun lalu."

"Mungkin? Tapi gue paling malas kalau satu tim sama bocah tengik itu lagi," ujar Kennard membayangkan kejadian tahun lalu. Yang di mana, ia satu tim dengan Gama, keduanya sering berdebat setiap ada latihan musik.

***

"Pengumuman, untuk semua siswa diharapkan datang ke aula."

"Kenapa kita disuruh ngumpul gini?" tanya Leona bingung. Ia, Casey, dan seluruh siswa berbondong-bondong datang ke aula.

Leona mengambil posisi paling depan bersama Casey, matanya memandang panggung aula. Ada kepala sekolah, guru-guru, dan juga para OSIS. Oh, jangan lupakan Gray yang merangkul seorang perempuan cantik.

Gray yang merasa dipandang intens, mengedarkan pandangannya, mencari sang pelaku. Matanya terpaku kepada siswi yang belum lama ini ia dekati, siswi tercantik menurutnya, Leona.

Laki-laki itu tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat Leona bergidik ngeri. Leona memalingkan tatapannya, menatap Theo yang dari tadi menatapnya.

Theo tersenyum tipis, mendapati almamater dirinya masih dipakai oleh Leona. Menurut Theo, Leona pas sekali memakai almameter itu.

Sedangkan Kennard, pria itu menyenggol bahu Theo. "Gue cemburu nih," bisik Kennard seraya tersenyum lebar.

"Siapa yang peduli?"

"Jahat lo, awas aja gebetan gue lo ambil," ledek Kennard. Theo diam saja, malas meladeni sahabat karibnya.

"Kak Theo, kenapa enggak pakai almamater?" tanya perempuan yang dirangkul Gray. OSIS yang bertanggung jawab sebagai sekretaris, perempuan ini juga yang meneriaki Casey waktu MPLS.

Annabelle Laurent, antagonis wanita. Ia yang digadang-gadang siswi tercantik, bahkan Lilian dan Gladys berada di urutan bawah.

Theo melirik sekilas perempuan menor tersebut, tidak berniat menjawab.

"Cewek yang di sana pakai almamater Kak Theo, ya?" tunjuk Anna ke arah Leona. Anna tersenyum miring, melihat bagaimana reaksi Theo yang langsung menatap dirinya tajam.

I'm The ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang