Bab 10: Pertempuran untuk Lembah Cahaya Bulan

7 0 0
                                    

Malam itu terasa berbeda di Lembah Cahaya Bulan. Angin yang biasanya sejuk terasa dingin dan menusuk, membawa firasat buruk bagi Tang Long, Ah Rou, dan Ah Yin. Meski lembah tampak damai seperti biasa, Tang Long tahu bahaya sedang mendekat.

Di kejauhan, di balik pohon-pohon besar di tepi lembah, para pemburu bersiap melancarkan serangan. Dipimpin oleh pemimpin mereka, seorang pria besar dengan bekas luka panjang di wajahnya, mereka membawa senjata yang lebih canggih dan rencana yang matang.

"Pastikan tidak ada yang lolos," kata pemimpin mereka dengan nada dingin. "Lembah ini memiliki sesuatu yang kita butuhkan, dan anak itu sudah cukup membuat kita malu. Kali ini, kita pastikan dia tidak akan pergi hidup-hidup."

Awal Pertempuran

Tang Long berdiri di tengah lembah, menatap bulan yang bersinar terang. Ia memejamkan matanya, mencoba merasakan aliran energi di sekitar. Dengan cincin jiwa barunya yang telah diperkuat, ia merasa lebih siap untuk menghadapi ancaman apa pun.

Namun, rasa waspada itu segera berubah menjadi kenyataan ketika suara langkah kaki berat terdengar dari arah hutan. Tang Long membuka matanya dan mengangkat pedangnya, tubuhnya tegang.

"Mereka datang," katanya dengan suara rendah.

Ah Rou melompat ke depan, matanya menyala penuh semangat. "Akhirnya! Aku sudah menunggu ini."

Ah Yin berdiri di samping Tang Long, wajahnya serius. "Kita harus bekerja sama. Mereka tidak akan menyerang tanpa persiapan."

Tidak lama kemudian, para pemburu muncul dari balik bayangan pepohonan. Mereka membawa senjata yang memancarkan cahaya aneh, senjata yang jelas dirancang untuk melawan binatang roh atau manusia dengan energi roh yang kuat.

Pemimpin mereka maju, menatap Tang Long dengan senyum licik. "Kita bertemu lagi, Nak. Kali ini, kau tidak akan lolos."

Tang Long memegang pedangnya lebih erat. "Kau tidak seharusnya kembali ke sini. Tempat ini bukan milikmu."

Pemimpin itu tertawa. "Tempat ini bukan milik siapa pun. Tapi setelah malam ini, tempat ini akan menjadi milik kami."

Jebakan di Sekitar Lembah

Ketika para pemburu maju, jebakan yang dipasang oleh Tang Long, Ah Rou, dan Ah Yin mulai aktif. Akar-akar besar muncul dari tanah, melilit kaki para pemburu dan menghentikan gerakan mereka. Ah Yin berdiri di belakang, memanipulasi akar-akar itu dengan kekuatan binatang rohnya.

"Jangan biarkan mereka maju lebih jauh!" seru Ah Yin.

Ah Rou melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa, menyerang pemburu yang berhasil lolos dari jebakan. Cakar tajamnya menghantam mereka dengan presisi, menjatuhkan mereka satu per satu.

Namun, para pemburu tidak mundur begitu saja. Mereka menggunakan senjata mereka untuk memotong akar-akar yang menghalangi jalan, dan beberapa dari mereka mulai menembakkan proyektil energi ke arah Ah Rou dan Ah Yin.

"Ah Rou, mundur!" seru Tang Long, mengayunkan pedangnya untuk menangkis proyektil yang melesat ke arah mereka.

Pemimpin Pemburu Melawan

Di tengah kekacauan, pemimpin pemburu itu maju dengan langkah percaya diri. Ia mengeluarkan sebuah senjata besar yang memancarkan energi gelap. "Kau mungkin berhasil mengalahkan kami sebelumnya, tapi kali ini, kau akan kalah!"

Tang Long tahu bahwa pria ini adalah ancaman terbesar di antara mereka. Dengan pedangnya, ia melangkah maju, menantang pemimpin itu langsung.

"Aku tidak akan membiarkanmu mengambil tempat ini," kata Tang Long dengan suara tegas.

Pemimpin itu tersenyum dingin. "Kita lihat siapa yang lebih kuat."

Pertarungan mereka dimulai dengan cepat. Pedang Tang Long bertemu dengan senjata energi pemimpin itu, menciptakan percikan cahaya di udara. Tang Long menggunakan teknik Serangan Pedang Cahaya, mengirimkan gelombang energi ke arah lawannya. Namun, pemimpin itu berhasil menangkisnya dengan senjata energi gelapnya.

"Aku telah mempersiapkan ini, Nak!" serunya. "Senjata ini dirancang untuk melawan roh jiwa seperti milikmu!"

Kekuatan Baru Tang Long

Meskipun ditekan, Tang Long tidak menyerah. Dengan cincin jiwa ungunya yang baru, ia memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Ia memusatkan energinya ke dalam pedangnya, menciptakan aura pedang yang bersinar terang.

"Serangan Pedang Lunar!"

Dengan seruan itu, ia mengayunkan pedangnya, mengirimkan gelombang energi yang jauh lebih kuat ke arah pemimpin pemburu. Serangan itu menghantam pria itu dengan keras, membuatnya terlempar beberapa meter ke belakang.

Namun, pemimpin itu bangkit lagi, meskipun terlihat terluka. "Kau kuat, tapi aku belum selesai!"

Sementara itu, Ah Rou dan Ah Yin terus melawan para pemburu lainnya. Ah Yin menggunakan kekuatannya untuk menciptakan penghalang akar di sekitar lembah, sementara Ah Rou dengan lincah menyerang musuh yang mencoba mendekat.

"Cepat selesaikan dia, Tang Long!" seru Ah Rou.

Pertarungan Penentuan

Tang Long tahu bahwa ia harus mengakhiri ini dengan cepat. Ia mengambil risiko besar, menggunakan energi terakhir dari Inti Lunar untuk meningkatkan kekuatannya. Tubuhnya bergetar karena tekanan energi, tetapi ia tidak peduli.

"Aku akan melindungi tempat ini," pikir Tang Long. "Aku tidak akan membiarkan siapa pun mengambilnya."

Ia melompat ke udara, pedangnya bersinar lebih terang daripada sebelumnya. Dengan seluruh kekuatannya, ia mengayunkan pedangnya ke arah pemimpin pemburu.

"Serangan Pedang Lunar: Pemurnian Bulan!"

Gelombang energi besar meluncur ke arah pemimpin itu, menghancurkan senjata energinya dan menjatuhkannya dengan keras. Kali ini, pria itu tidak bisa bangkit lagi. Para pemburu yang tersisa, melihat pemimpin mereka kalah, segera melarikan diri dari lembah.

Kemenangan yang Berharga

Tang Long jatuh berlutut, kelelahan setelah mengeluarkan seluruh energinya. Ah Rou dan Ah Yin segera mendekatinya, membantu menahannya agar tidak terjatuh.

"Kau melakukannya, Tang Long," kata Ah Yin dengan senyum lembut.

"Kau luar biasa!" tambah Ah Rou dengan penuh semangat. "Mereka bahkan tidak punya kesempatan melawanmu!"

Tang Long tersenyum lemah. "Ini bukan hanya karena aku. Kita melakukannya bersama."

Di bawah cahaya bulan yang terang, mereka bertiga berdiri bersama, menyadari bahwa mereka telah melindungi lembah dan diri mereka sendiri dari ancaman besar. Namun, Tang Long tahu bahwa ini hanyalah salah satu dari banyak pertempuran yang akan mereka hadapi di masa depan.

"Kita harus terus menjadi lebih kuat," kata Tang Long. "Karena dunia di luar sana tidak akan memberi kita kesempatan untuk beristirahat."

Ah Rou dan Ah Yin mengangguk dengan penuh semangat. Dengan kekuatan yang mereka miliki, mereka yakin bisa menghadapi apa pun yang akan datang.

Doulou:  Tang Long Sang Pencipta TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang