eps 24

237 42 66
                                    

Beberapa bulan kemudian,
Kini usia kandungan jennie audah memasuki 7 bulan, dan selama 7 bulan ini rosie semakin merasa diabaykan oleh jennie, menurut rosie jennie jadi tidak punya waktu banyak dengannya, rosie juga sudah tidak bermanja lagi sama jennie, apa-apa rosie lakukan sendiri, kalau pun rosie meminta sesuatu sama jennie, rosie selalu ditegur oleh jennie atau pun chaeyoung, membuat rosie sedih dan banyak diam,
Malah rosie kini semakin dekat dengan irene, karena bagi rosie sosok irene adalah orang yang selalu ada buatnya, irene yang selalu memanjakannya, memberi perhatian lebih kepadanya, tidak membeda-bedakan antara dirinya dengan yerim, walaupun rosie bukan anak kandungnya, membuat rosie semakin nyaman dan sayang kepada irene,

Seperti sekarang jennie dan chaeyoung baru pulang dari rumah sakit, mereka habis melakukan cek kandungan..
Kini chaennie pun sedang duduk diruang tamu, dan tak lama datang lah rosie menghampiri mereka

"Mom, aku mau cerita sama mommy"ujar rosie yang kini duduk disebelah jennie

"Nanti aja ya ceritanya, mommy cape mau istirahat"jawab jennie sambil mengelus perutnya yang semakin besar..
Rosie yang mendengar itu hanya menghela napas, padahal rosie pengen banget cerita kepada mommy nya,

"Oh iya by tadi pas pemeriksaan aku senang banget tadi melihat baby kita di layar,dia banyak gerak ya.

"Iya wifey, aku jadi gak sabar menunggu dia lahir, anak kita pasti lucu dan menggemaskan

Rosie yang mendengar itu hanya tersenyum tipis, dan beranjak berdiri untuk pergi dari ruang tamu tanpa bicara

"Rosie kamu mau kemana" tanya chae

"Aku mau ke rumah mama irene

"Mau ngapain kamu kesana, daddy perhatiin kamu jadi sering kerumah nyonya irene

"Kenapa, memangnya tidak boleh ya,seengganya mama irene perduli sama aku, setiap aku mau cerita mama irene pasti mau dengar gak seperti mommy yang hanya peduli sama kandungannya"jawab rosie kesal

"Rosie kenapa kamu bicara seperti itu, kamu harus ngertiin kondisi mommy kamu dong

"Tapi kalian juga harus ngertiin perasaan aku, aku juga butuh kalian, aku butuh perhatian dari kalian,

"Apa perhatian kami selama ini kurang bagimu, kami selalu memberikan apa yang kamu mau, daddy juga kerja keras buat kamu dan mommy kamu

"Itu bukan soal uang dadd, aku butuh perhatian dan waktu kalian, tapi kalian malah sibuk dengan bayi yang belum lahir itu"tunjuk rosie kepada perut jennie

'Rosie jaga bicaramu, siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu hah,,  sebenarnya kamu kenapa,
Semenjak kamu sering ketemu sama nyonya irene kenapa kamu jadi seperti ini
Mommy ga suka ya dengan sikap kamu yang sekarang, sebenarnya apa yang sudah nyonya irene lakukan terhadapmu

"Kenapa mommy jadi bawa-bawa mama irene, justru mama irene itu baik dia sering merhatiin dan manjain aku tidak seperti mommy, yang hanya perduli sama kandungan mommy, mommy udah gak pernah perhatiin dan manjain aku lagi, bahkan untuk mendengarkan cerita aku saja mommy tidak mau, mommy hanya sibuk dengan kehamilan mommy saja gak pernah mommy perhatiin aku,sebenarnya aku ini anak kalian bukan sih kenapa aku sering diabaykan hiks.." Ujar rosie dengan nada tinggi dan mulai menangis..

"Rosie jangan pernah bicara dengan nada seperti jaga sikapmu"

"Apa aku salah bicara seperti itu, aku hanya mengutarakan isi hatiku,selama ini mama irene yang perduli kepadaku, sementara kalian hanya sibuk dengan anak yang belum lahir itu"tunjuk rosie emosi

"Jadi ini yang diajarkan oleh mamamu yang sering kamu banggakan itu, kamu jadi berani kepada orang tuamu, kenapa kamu seperti tidak suka kepada kehamilan mommy, mommy lagi mengandung adikmu rosie" ujar jennie yang sama tersulut emosi

"Aku tidak mempermasalahkan atas kehamilan mommy tapi aku mempermasalahkan perhatian kalian, aku seperti tidak berwujud di rumah ini kalian hanya perduli dan perduli sama anak itu, aku tidak suka dan aku tidak menginginkan dia"tunjuk rosie kepada perut jennie



























Plakk....



Seketika pipi rosie berbalik ke arah samping kala tangan jennie menamparnya cukup keras membuat pipi rosie memerah dengan darah yang sedikit keluar dari sudut bibirnya..

"Jaga bicaramu rosie, apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan, aku tidak pernah mengajarimu seperti ini, apa ini ajaran mamamu itu hah" kata jennie emosi

Rosie sudah tidak bisa menahan air matanya lagi ia mulai menangis dengan tangan yang memegang pipinya itu

"Cukup mom jangan pernah mommy menyalahkan mama irene, mama irene tidak pernah mengajariku seperti ini, tapi justru kalianlah yang sudah membuat aku jadi seperti ini..
Dan sekarang mommy berani nampar aku, itu semakin membuktikan kalau mommy tidak menyayangiku, kenapa mommy mengambilku dari mama irene jika mommy hanya ingin menyakitiku mom.. Hiks..

"Jadi kamu menyesal mengingat lagi semuanya dan kembali bersama mommy dan daddy hah, baiklah kalau begitu pergi saja dari sini dan kembalilah kepada mamamu itu" teriak jennie mengusir rosie dengan emosi

Deg..

Rosie dan chaeyoung sama-sama terkejut mendengar itu, semenjak hamil emosi jennie jadi tidak terkendali dan mungkin saja emosi jennie sekarang  karena bawaan hamil dan mungkin juga jennie tidak sadar mengucapkan itu..

"Wifey sabar sayang tahan emosi mu, kamu sedang mengandung, ini akan mempengaruhi kepada kehamilan mu"ujar chaeyoung menenangkan jennie..

Dan rosie yang mendengar itu merasa sakit dan sedih ketika jennie berbicara itu mengusirnya dari rumah, rosie tidak menjawab dia langsung saja pergi dari sana menuju kamarnya dengan air mata yang bercucuran..

Dikamar rosie sedang memberesken semua pakaiannya, dia sudah tidak mau tinggal bersama mommy dan daddy nya, apalagi sekarang jennie mengusirnya , berpikir mommy nya itu tidak menginginkannya lagi..

"Wifey aku tau kamu sedang emosi tapi tidak dengan menyuruh rosie pergi dari sini juga,astaga kenapa jadi seperti ini..
Ujar chaeyoung frustasi

Seketika jennie tersadar dari emosinya, ia merenungi apa yang baru saja dia lakukan terhadap rosie, matanya sudah berkaca-kaca dan tangannya pun bergetar menyesali karena telah menampar pipi anak kesayangannya itu..

"R-rosie hiks "ucap jennie meneteskan air matanya

Dan tidak lama kemudian rosie pun menuruni anak tangga ia membawa tas ransel berisi pakaiannya dengan mata yang sembab dan pipi yang bengkak akibat ulah jennie

Chaeyoung yang melihat itu langsung saja menghampiri rosie..

'Rosie kamu mau kemana sayang, kenapa membawa tas

"Apa daddy tadi tidak mendengar, mommy sudah menyuruhku untuk pergi dad jadi buat apa aku masih disini, jika mommy sudah tidak menginginkanku lagi..

"Engga sayang kamu jangan pergi..tadi mommy mu hanya tersulut emosi, dia tidak benar-benar menyuruhmu untuk pergi..

Rosie menggeleng dia sudah terlanjur sakit hati kepada mommy nya itu.

"Rosie maafkan mommy sayang, tadi mommy khilap mommy tersulut emosi mommy tidak bersungguh-sungguh menyuruhmu pergi" ujar jennie menangis

"Mommy tidak salah aku yang salah, karena aku berharap lebih menginginkan perhatian dari kalian,terima kasih atas kasih sayang yang sudah kalian berikan kepadaku, maaf jika aku membantah ucapan mommy, sekarang jaga diri mommy baik-baik ya, jaga kesehatan mommy dan bayinya, aku pamit mom" ucap rosie mulai melangkah meninggalkan rumah,

jennie menggeleng keras dan terus mencegah rosie untuk tidak pergi,ia menangis menyesali semuanya, bukan seperti ini yang jennie mau, dia hanya khilap dan terusut emosi saja..
Chaeyoung juga sudah membujuk rosie untuk tidak pergi, tapi rosie yang sudah terlanjur sakit hati ia tidak mau mendengar ucapan chaennie, dan langsung bergegas pergi dari sana..

jennie pun luruh kelantai menangis histeris menyesali semuanya, karena ulah dia sendiri membuat rosie pergi meninggalkannya

I'm your motherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang