Embun dipagi hari menerpa jendela kamar, sehingga terlihatlah titik-titik air yang bermunculan.
"Hmm... What time is it?" melihat jam weker.
"Sudah saatnya ia bangun dari Siksaan ku kemarin." Menatap tubuh Pavel yang tertidur lelap.
Tin pun berjalan ke arah kasur. Ia sudah rapi. Tin sudah berpakaian rapi, rambutnya pun ia naikkan. Ia sedang memakai jam di pergelangan lengan kirinya, sambil menatap Pavel yang masih tertidur.
"Woi bangun, udah Pagi belum bangun." Membangunkan Pavel dengan Kakinya.
"Woii bangun woi!" Menyenggol tubuhnya dengan kaki, niat membangunkan.
"Hmm... Kalau begitu akan ku coba bangunkan dengan cara lain." Menyeringai licik.
"Hmm... Kayaknya kalau pake cambuk itu akan menjadi hal terindah bukan di pagi hari? terlebih lagi saat ia melihat wajahku." Mulai berjalan ke Tempat tidur sambil membawa cambuk di tangannya.
Tun bersiap, memegang cambuk itu erat. Mengarahkan cambuk nya ke dada montok milik Pavel.
PLAK!!
Satu tamparan berhasil membuat Pavel Melotot kesakitan.
"Akhh~ matanya membelalak. Saat ia bangun, wajah Tin lah yang ia lihat.
"Bangun juga akhirnya." Seringai licik tercetak di sudut bibirnya.
"Mau gue mandiin atau lu mandi sendiri?" Melempar cambuknya, cambuk itu terlepas dari tangannya.
"Gua mandiin aja... Lumayan kan dapet morning Sex." Menatap Pavel dengan tatapan Liar nya.
"Tidak! Biarkan aku mandi sendiri." Pavel menolak dengan tangannya.
"Baiklah, Cepat atau Ku Entod kamu!" Mulai memasang Jas nya dengan menawan.
Pavel mengangguk cepat, ia segera berlari ke kamar mandi. Sempat jatuh berkali-kali karena Bokongnya sakit, namun ia masih bisa berdiri. Tin yang melihat itu menyeringai sambil mengatakan di dalam batinnya "Menarik"
"Rupanya kau masih bisa berjalan, akan ku hukum kau sampai kau tidak akan bisa berjalan." Melihat penampilan di Cermin.
Pavel sudah keluar dari kamar mandi.
"Sebentar.. " mengitari tubuh berotot itu yang ada bekas Cambukan di area Dadanya.
Tin membuka handuk itu dan memperlihatkan Bokong kenyal itu, ia pun menampar nya karena Gemas.
Plak!!
"Ahh~ satu desahan lolos keluar dari mulut Pavel.
"Menungging!" Menyuruh Pavel.
"Tidak apa, aku bisa mengobatinya sendiri." Mengangguk sambil melihat ke arah belakang, Tin.
"Siapa yang bilang aku mau mengobatimu? Aku hanya ingin menambahkan kesengsaraan saja." Senyuman licik yang ia tampilkan membuat Maret Merinding.
Tin pun mengambil Sebuah Tali Dan Vibrator.
Ia memasang Tali Itu untuk menghiasi Tubuh Pavel dan Memasukkan Vibrator Ke dalam lubangnya. Masih bengkak ia tetap memasukkan Vibrator.
"Ahh~ desahan lolos keluar saat benda asing itu memasuki lubangnya.
"Kita berangkat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴜᴍɴᴜᴍ? 🔞⚠️
RandomPoohPavel Only And Forever Pooh Krittin yang Mempunyai Little Space Atau Biasa Juga Disebut Age Regression. Dijodohkan dengan Pavel Naret Promphaopun Yang Merupakan Musuh/Saingan Di Dunia Perbisnisannya. Bagaimana Kisahnya? Ikuti Kelanjutannya :) ...