Feel

2.3K 132 7
                                    

Di pagi Hari yang Cerah terlihat Dua orang lelaki Saling Berpelukan. Yang lebih muda Memeluk Pinggang yang lebih Tua dan kepalanya berada di dadanya, sedangkan yang lebih tua Menerima Beban yang lebih muda.

"Eughh Huaaaaa." Kaget Langsung Berdiri dari Kasur Menjauhi Naret.

"Hey hey Masih pagi udh ribut aja." Naret mengumpulkan Nyawanya.

"Mengapa Kau Memelukku?"

"Hey Hey, Darimana aku Yang memelukmu. Kau yang memelukku dan tidak ingin lepas Dariku." Pavel Membenarkan.

"Nggak Mungkin Kali." Tin Mengelak.

"Ih Ajir nggak percaya, emang lu ga inget?"

"Inget apaan?" Kebingungan

"Kejadian Semalem? Lu ga Inget?" Naret sesekali Memelototkan Matanya.

"Apaan Dah Ga tau Gua, udah gua mau mandi."

"Euuh abis lu Mandi Gua yah." Naret Menyender di Kepala Kasur.

"Euh." Mengambil Handuk dan menuju kamar Mandi.

^^ Kamar Mandi ^^

"Ihhh Aku meluk Naret. Aku bisa Meluk Seorang Pavel Naret Promphaopun." Berjingkat-jingkat Salting ga Kepuguhan.

"Haah Makasih Ya Tuhan." Mengakhiri sesi Gila nya itu dan memutuskan membersihkan Dirinya.

^^ Di Kasur ^^

"Kok Dia ga Inget... Ilang ingatan dia? Masa Iyah Njir. Wah ga Beres nih, ntar ku coba Ingetin. Betapa Enaknya dia ngenyot tete Gua Ampe Merah Begini. Kayak Gaada Dosa Nuduh gua yang meluk lagi." Tidak Terima.

"Nih bro, Sana Mandi." Melempar Handuk Ke depan Muka Naret.

"Ga Usah Di Muka Gua Juga Njing." Mengambil Handuk Yang menutupi Wajahnya.

"Sengaja." Menjulurkan Lidahnya Meledek.

"Awas Lu ya." Ingin membalas Namun Tin sudah Pergi Dari Sana.

"Ih Gua Kenapa yah, Biasa Gua Ga gini." Naret.

"Udahlah Gua Mending Mandi, Ntar telat Lagi Ke kantornya."

Naret Pun Segera Menuju kamar Mandi Membersihkan Tubuhnya yang Lengket Itu, Mungkin karena Air Liur Pupu yang Menempel Di dadanya? Taulah yah :)

^^ Di Meja Makan ^^

"Tin, Tolong Buatin aku-Belum Menyelesaikan Bicaranya sudah dipotong oleh Tin.

"Ice Americano Dengan Expresso Two Shot." Memberikan Gelasnya Ke depan Wajah Naret.

"Kok Kamu Tau Minuman kesukaanku."

"Yah Tau Aja, kan Mama Mertua Kalo Ngomong Suka Bablas."

"Emang Mama Ku tuh Begitu." Menggelengkan Kepalanya Sambil Tersenyum.

"Hmm, Kau Lebih banyak Tersenyum yah sekarang P'Naret."

"Nggak Biasa aja, Tadi Ini Mulut Tetiba Geser." Mendatarkan Ekspresinya.

"Jangan Boong, gua Do'ain lu Sumbing Beneran." Tin Dengan Omongan Sesadnya.

"Heh Omongan Dijaga, Ntar Beneran Sumbing Gimana?" Naret Sedikit Menaikkan Nada suaranya.

"Yah Abisnya Lu Begitu."

"Udah Udah, mending kita berangkat Kerja. Udah telat nih." Sambil Melihat Jam Tangannya Menunjukkan Pukul 08.00.

"Eh Iyah jir, Keasikan Ngobrol sih." Berlari Menuju Depan Setelah Mengambil Jas Di belakang Kursi Makannya.

"Hahaha Ada ada aja Tingkahnya." Naret.

"Kok Gua Lebih Sering Ketawa yah. Kok gua gini? Kenapa setiap Melihat Tingkah Bocah itu Gua Bahagia dan Tersenyum yah, Biasa Gua Bisa mendatarkan Ekspresi tapi kalo sama dia Kok Ga bisa?" Naret Kebingungan.

"Phi, Apa kamu Tidak ingin Berangkat?" Tin Dari Kejauhan.

"Iyah Sebentar Na." Pavel Melembutkan Suaranya sambil Tersenyum.

Thanks by Niū Niū :)

ɴᴜᴍɴᴜᴍ? 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang