Ervino belum boleh di jenguk oleh siapapun. Karena benturan yang keras dan berulang, Ervino mengalami cedera kepala dan langsung dilakukan operasi tadi pagi.
Sekarang ia sedang dalam ruangan observasi dan belum bisa dipindahkan ke ruang rawat.
Bima masih menunggu di ruang tunggu. Menunduk dalam dengan tangan terkepal. Sedangkan Risa harus pergi mengurus beberapa prosedural perawatan Elvano.
Ia memang keras dalam mendidik anak anak nya. Tapi, hati mana yang tidak tertusuk melihat dua anaknya yang ia rawat sejak kecil harus dirawat dirumah sakit.
Bima lebih banyak mengurus kedua anak nya dibandingkan Risa. Sebenarnya, Risa sudah lama dan sering meminta cerai pada Bima sejak dulu. Tapi Bima berusaha terus mempertahankan rumah tangga nya demi rumah kecil yang nyaman untuk kedua anaknya.
Tapi ternyata itu hanya menjadi sebuah luka yang terus membusuk. Menggerogoti kehangatan di dalam rumah mereka. Dan membuat Bima terus dalam lautan emosi.
★★★★★★★
Elvano akhirnya selesai menjalani rangkaian terapi yang begitu panjang. Hari ini Elvano sudah diperbolehkan untuk pulang.
Setelah 2 minggu yang panjang, Elvano hanya pasrah ikut tinggal bersama Risa.
Ia bahkan tidak tau bagaimana kondisi Ervino sekarang.
Mereka pun sampai di parkiran mobil apartemen milik Risa.
"Mulai sekarang, ini rumah Elvano yaa.. Ayo kita naik" Ucap Risa lalu keluar dari mobil.
Sedangkan Elvano masih terdiam di kursi mobil.
"Elvano?" Panggil mamahnya karena melihat Elvano tidak keluar dari mobil.
Mendengar namanya dipanggil, ia pun keluar.
"Mah.. Elvano mau ketemu Ervin"
Risa terdiam. Ia memalingkan wajahnya.
"Naik dulu ya, Elvano istirahat dulu"
"Mama janji kemaren kalo Elvano udah selesai terapi dan boleh pulang, katanya boleh ketemu Ervin" Paksa Elvano.
"Apalagi waktu Ervin sakit, Elvano ga sempet ketemu." Lanjut Elvano.
Risa menghela nafas berat. Ia tidak mau Elvano tau tentang Ervino. Risa sengaja menyembunyikan kecelakaan Ervino. Bahkan ia selalu berusaha menghindari topik ini. Tapi Elvano terus ingin bertemu Ervino.
"Mama anter ya"
"Gausah mah, lagian Elvano mau sekalian ngambil beberapa barang dirumah papah.."
Risa pun menyerah.
★★★★★★★
Ervino duduk di tepi kasur kamarnya. Baru 2 hari ia dirumah, tapi rasanya lebih sepi dari di rumah sakit. Bahkan dia tidak bisa lagi melihat diam diam ke kamar inap Elvano.
Seperti ada yang hilang.
Ervino menatap kakinya. Menggerakkan gerak kan pergelangan kakinya memutar.
Kedua tangan nya bertumpu pada kasur lalu perlahan berusaha berdiri.
Berhasil.
Ervino berhasil berdiri. Ia menghela nafas lega menatap nanar ke lantai.
Kini mencoba mengangkat kaki kanannya maju kedepan. Dan berjalan.
Satu langkah.
Dua langkah.
Tiga langkah.
Empat..
Brukk
Ia terjatuh begitu saja ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Gelap
RandomElvano, kakak yang lembut, sopan dan ramah tapi memiliki lemah jantung sejak lahir. Sedangkan Ervino adik kembarnya yang kasar dan pemarah. Inilah cerita tentang mereka yang sangat bertentangan. Semoga kalian suka🖤