3: Bergabung Dengan Dunia Gelap

8 4 0
                                    

⚠️Ini adalah cerita pendek! Jadi kemungkinan saya hanya akan up 10-15 bab⚠️

---

Happy Reading!

---

Robert membawa Aretha yang baru menginjak delapan belas tahun ke markas besar Port Mafia, sebuah organisasi kriminal yang dipimpin oleh Marcus Colchester. Dengan tatapan tajam dan senyum tipis yang menyeramkan, Marcus menatap Aretha dari balik mejanya.

"Jadi, ini anak yang kau maksud itu, Robert?" tanya Marcus, suaranya dalam dan mengintimidasi.

"Dia lebih dari siap, Tuan," jawab Robert dengan percaya diri. "Aretha adalah aset berharga untuk kelompok kita."

Aretha tetap diam, berdiri tegap dengan tatapan dingin kearah Marcus. Dia sudah belajar sejak lama untuk tidak menunjukkan rasa takut atau emosi.

Marcus mengangguk perlahan. "Bagus. Tapi aku tidak menerima anggota yang lemah. Kau harus membuktikan dirimu."

Dia memanggil dua orang masuk kedalam ruangan. "Dareen, Cyrus, dia akan menjadi bagian dari kalian. Pastikan dia tahu apa yang harus dia lakukan dan kerjakan."

Dareen, pria berambut hitam dengan mata kuning kecoklatan, hanya mengangguk tanpa bicara. Cyrus, disisi lain, menyeringai. "Selamat datang di neraka, gadis kecil," katanya, nada bercandanya tak menyembunyikan ancaman.

Marcus mengarahkan mereka ke ruang latihan bawah tanah yang kedap suara. "Mulai hari ini, kau akan menjalani pelatihan intensif bersama mereka. Jika kau gagal, kau tahu apa akibatnya."

---

Aretha mengarahkan pistol ke arah target yang berjarak sepuluh meter. Dalam satu tembakan, peluru melesat tepat ke tengah lingkaran.

Cyrus, yang sedang duduk di salah satu sudut, bersiul. "Bagus sekali, Aretha. Aku mulai suka padamu."

Dareen melirik Cyrus dengan tajam. "Diam." Lalu dia menoleh kembali me Aretha. "Tapi tembakan cepat tidak cukup. Kau harus bisa bertahan juga."

Sebelum Aretha sempat beraksi, Dareen maju dengan cepat dan melayangkan pukulan ke arah kepalanya. Aretha berhasil menghindar dengan cepat, tetapi pukulan kedua datang lebih cepat, menghantam bahunya.

"Jangan hanya bertahan, serang balik," kata Dareen.

Aretha mengangkat belati kecil dari saku pinggangnya dan meluncur maju, mencoba menyerang Dareen. Dia berhasil mengenai lengannya, tapi itu hanya goresan. Dareen tersenyum samar.

"Cukup untuk hari ini," katanya sambil menahan Aretha yang hendak menyerang lagi. "Kau punya potensi."

Cyrus tertawa kecil. "Sepertinya dia bisa menandingi kita, Dareen."

"Waktu akan membuktikannya," balas Dareen singkat

---

Latihan itu menjadi awal dari dinamika mereka bertiga. Aretha belajar lebih banyak dari Dareen tentang teknik bertarung, sementara Cyrus selalu menambahkan suasana ringan dengan candaan dan sikapnya yang santai. Bersama-sama, mereka membentuk tim yang tangguh, siap untuk menjalani misi dibawah perintah Marcus.

Namun, di balik hubungan profesional mereka, ikatan yang lebih dalam mulai terbentuk, terutama antara Aretha dan Dareen -sesuatu yang tak bisa mereka ungkapkan di tengah dunia penuh bahaya yang mereka jalani.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---

Hai readers! 👋🏻👋🏻

Seru nggak ceritanya?
Ada yang kurang?
Kalo ada tulis di komentar ya! n terus dukung aku <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>
Ditunggu ya bab selanjutnya!

See you, all (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Takdir Sang Pemburu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang