⚠️Ini adalah cerita pendek! Jadi kemungkinan saya hanya akan up 10-15 bab⚠️
---
Happy Reading!
---
Misi baru dari Marcus membawa Aretha, Dareen, dan Cyrus untuk mengambil berkas berharga milik Edward Snowden. Berkas itu diyakini berisi informasi sensitif yang dapat digunakan Marcus untuk memperkuat posisinya dalam jaringan kriminal.
"Berkas ini ada di brankas kantor Edward. Gedung itu dijaga ketat," jelas Marcus sambil menyalakan cerutunya. "Aku tidak peduli bagaimana caranya, tapi kalian harus memastikan tidak ada saksi yang tersisa. Hanya mereka yang melihat kalian yang boleh disingkirkan. Ini bukan misi sembarangan."
Mereka bertiga mengangguk. Misi ini berbeda—lebih sulit, lebih berisiko.
---
Malam itu, mereka menyelinap ke gedung yang menjadi markas Edward. Gedung itu modern, dikelilingi oleh kamera pengawas dan penjaga bersenjata.
"Pintu masuk utama terlalu terbuka," bisik Cyrus. "Ada ventilasi di sisi utara. Kita bisa masuk dari sana."
Aretha memimpin jalan, diikuti Dareen dan Cyrus. Mereka masuk melalui ventilasi, bergerak dengan senyap seperti bayangan. Setelah beberapa menit, mereka tiba di ruang arsip di lantai dua. Brankas itu terletak di sudut ruangan yang dijaga oleh lima pria.
"Santai aja," gumam Cyrus. "Lima orang bukan masalah besar."
"Kita harus cepat. Jangan sampai yang lain tahu kita di sini," jawab Dareen tegas.
Mereka menyusun rencana cepat. Aretha dan Dareen menyelinap dari sisi kanan, sementara Cyrus dari kiri. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menjatuhkan kelima penjaga itu dengan tembakan presisi tanpa suara.
Dareen bergerak ke brankas, menggunakan alat pembuka kunci untuk membobolnya. Setelah beberapa menit, brankas terbuka, dan di dalamnya ada sebuah map besar bertuliskan “CONFIDENTIAL.”
"Kita dapatkan apa yang kita butuhkan," bisik Dareen sambil menyerahkan map itu kepada Aretha.
Namun, saat mereka hendak keluar, suara langkah kaki terdengar mendekat.
"Cepat, sembunyi!" perintah Dareen.
Mereka bertiga bersembunyi di balik lemari arsip saat sekelompok bawahan Edward masuk ke ruangan.
"Apa yang terjadi di sini?" salah satu dari mereka bertanya, melihat penjaga yang tergeletak tak bernyawa.
Aretha menahan napas, jantungnya berdegup kencang. Jika mereka ditemukan, misi ini akan berubah menjadi pertempuran yang tak bisa mereka menangkan. Untungnya, kelompok itu segera meninggalkan ruangan, mengira ada masalah di tempat lain.
"Nyaris saja," gumam Cyrus dengan senyum kecil.
Dareen memberi isyarat untuk pergi, dan mereka berhasil keluar dari gedung tanpa terdeteksi lebih lanjut.
---
Setelah kembali ke markas, mereka menyerahkan map itu kepada Marcus. Dia membuka map tersebut, melihat isinya, lalu tersenyum puas.
"Kerja bagus," katanya singkat.
Misi itu selesai, tetapi ketegangan belum hilang dari tubuh Aretha.
"Ikut gue keatas," kata Dareen kepada Aretha saat mereka keluar dari ruangan Marcus.
"Ke atas?" tanya Aretha, bingung.
"Ikut aja," jawab Dareen sambil menarik tangannya perlahan.
Aretha hanya diam dan mengikuti langkah nya.
---
---
Haiii readers 👋🏻👋🏻
Gimana? apakah misinya seru?
Aku kurang ide :(
Gapapa, kalo ada kata' yang sulit dimengerti tulis di komentar yaw <( ̄︶ ̄)>See you, all (. ❛ ᴗ ❛.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sang Pemburu
Short StorySeorang gadis kecil yang diculik saat kebakaran terjadi dirumah nya, dan dibesarkan oleh penculik itu.