6: Di Atas Gedung Organisasi

9 3 3
                                    

⚠️Ini adalah cerita pendek! Jadi kemungkinan saya hanya akan up 10-15 bab⚠️

---

Happy Reading!

---

Udara malam menyelimuti mereka saat mereka keluar ke atap, angin dingin bertiup lembut, membawa aroma kota yang tak pernah tidur. Dari ketinggian, pemandangan gedung-gedung tinggi dan lampu-lampu kota terlihat begitu indah.

Aretha mendekat ke tepi atap, memandangi kerlip lampu kota yang memantulkan warna ke matanya yang hijau. "Jadi, kenapa kau ngajak aku kesini?" tanyanya dingin, meski sedikit penasaran.

Dareen menyandarkan tubuhnya di dinding pembatas, matanya yang berwarna kuning kecoklatan menatapnya tajam. "Bukan apa-apa. Hanya saja, aku rasa kau juga butuh waktu untuk bersantai."

Aretha terdiam. Baginya, ketenangan bukan sesuatu yang biasa dia rasakan. Hidupnya selalu dipenuhi ketegangan, dan Dareen seolah tahu cara membawanya keluar dari kebiasaan itu, walau hanya sesaat.

"Lo hebat di misi tadi," kata Dareen tiba-tiba, memecah keheningan. "Lo tahu apa yang harus dilakukan, kapan harus bergerak, dan kapan harus berhenti. Ga semua orang bisa seperti itu."

"Biasa saja," balas Aretha pelan, mengalihkan pandangannya.

Dareen tersenyum kecil, melangkah mendekat ke arahnya. Dia mengambil segenggam rambut panjang Aretha, memainkannya di tangannya sebelum mendekatkan ke wajahnya dan mencium ujungnya.

Aretha terkejut, wajahnya sedikit memerah, tetapi dia tidak menepisnya.

"Lo ga cuma tangguh, Aretha. Lo juga... berbeda dari siapa pun yang pernah gue temui," kata Dareen dengan nada rendah, hampir seperti bisikan.

Hati Aretha berdegup kencang. Perasaan asing itu kembali muncul, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Kau bertingkah aneh dari tadi," gumamnya pelan, mencoba menutupi rasa gugupnya.

Dareen terkekeh pelan, tetapi matanya tetap menatap Aretha dengan lembut. "Mungkin gue memang aneh. Tapi lo... buat gue ngerasa seperti manusia, Aretha. Itu sesuatu yang gak pernah gue rasakan sebelumnya."

Aretha tidak menjawab. Dia hanya berdiri di sana, membiarkan angin malam membelai wajahnya, sambil mencoba memahami perasaan yang kini berkecamuk di dalam dirinya.

---

Malam itu, di atas gedung organisasi mereka, tanpa kata-kata panjang, hubungan antara Dareen dan Aretha mulai berubah. Sesuatu yang lebih dalam dari sekadar rekan mulai tumbuh di antara mereka, meskipun mereka berdua belum siap mengakuinya.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Hai readers 👋🏻👋🏻

Gimana bab 6 nya? bagus nggak? tulis di komentar ya
Makasi buat yang udah follow aku
Janlup voting ya<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

See you, all (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Takdir Sang Pemburu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang