Gawin tidak menyangka Joss akan menanyakan ini. Ia dengan cepat menarik salah satu tangannya untuk bersembunyi dan menggenggamnya—menyembunyikan kegugupannya. “Ya,” jawabnya tidak lebih keras dari sebuah bisikan.Mendengar ini, Joss Wayar mengulas senyum tipis. Ia tampak lebih rileks dan melangkah mundur, sedikit menjaga jarak. Ketika ia melihat Gawin membalasnya dengan senyuman yang aneh, dia tidak peduli, dan Alpha tersebut justru menanyakan hal yang lain. “Apakah kau datang bersama managermu?”
Gawin yang masih sedikit linglung karena terlalu gugup hanya mengangguk.
“Dia di depan?”
Gawin sekali lagi menggerakkan kepalanya seperti burung mematuk makanan.
“Apakah kalian terburu-buru?”
Gawin ingin menjawab tidak, tetapi saat itu ponsel di sakunya berdering. Ia segera mengambilnya.
“Managermu?” tanya Joss.
“Iya.” Gawin mendongak. “Aku harus menghadiri undangan makan siang.”
Joss terdiam sejenak. Ia memperhatikan Omega itu, yang terlihat seperti ... merasa bersalah?
Alpha itu menarik kedua sudut bibirnya. Dia tidak mengatakan apapun, selain, “Aku akan mengantarmu ke depan.”
Gawin dengan gagap membalas, “O-oh, oke.” Mereka pun berjalan meninggalkan halaman belakang.
Boss Warot, yang sejak tadi sibuk menyalami tamu, menoleh. Ia memperhatikan adiknya berjalan bersisian dengan model Omega yang diundangnya menuju gerbang keluar. Ia tidak memperlihatkan ekspresi apapun, hanya diam memandang.
***
Malam harinya, ballroom megah keluarga Sangngern bermandikan cahaya keemasan. Lampu kristal yang menggantung di tengah ruangan terlihat berkilauan, memantulkan cahaya ke lantai dansa yang luas. Musik mengalun merdu, mengiringi tawa dan percakapan para tamu undangan. Para pria tampak gagah dalam setelan jas mereka, dan beberapa wanita mengenakan gaun-gaun elegan. Aroma makanan lezat dan minuman mewah memenuhi ruangan. Pesta ulang tahun tuan muda pertama Sangngern ini benar-benar semeriah dan semewah yang diharapkan!Di tengah keramaian itu, Boss Warot, dengan setelan jasnya yang dijahit rapi, mengamati para tamu dengan tatapan tajam namun tenang. Pandangannya sesekali mengarah kepada teman-temannya, atau kepada teman-teman adiknya yang sedang bercakap-cakap di lantai dansa, seperti Kevin, Pond, beserta pasangan mereka. Ia juga melihat ke arah Joong, Alpha yang dikalahkan timnya saat perlombaan regatta di Trieste beberapa waktu lalu.
Namun, tidak lama, guliran matanya berhenti saat melihat keberadaan adiknya, Joss Wayar, yang tampak gagah dalam balutan jas berwarna gelap, sedang duduk agak jauh dari teman-temannya berada. Kerutan di dahi tuan muda pertama itu pun akhirnya muncul dengan samar, melihat adiknya tersenyum dan asyik dengan ponselnya.
Boss Warot lalu meminta izin sebentar meninggalkan teman kolega bisnis di sisinya, untuk pergi berjalan mendekati adiknya tanpa terlihat terburu-buru.
“Joss, kau tampak bahagia sekali,” katanya, sambil mengambil duduk di seberang adiknya. Ia melihat saat itu juga, Joss tersentak halus dan dengan tenang segera membalik layar ponselnya, memasukkannya ke dalam saku jas.
“Kakak?” Joss menekan keterkejutannya dan menggantinya dengan senyuman lembut. “Iya, pesta ini sangat meriah.”
Boss melihat adiknya mengarahkan pandangannya kepada Bella yang sedang menari di tengah ruangan bersama kedua orang tuannya. Namun, ia tidak ingin mengubur niatnya mendekati meja ini hanya karena adiknya mencoba menghindari tatapannya. “Joss,” panggilnya kemudian tanpa basa-basi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Legacy of Secrets
FanficEnigma x Alpha Joss, seorang Alpha dari keluarga kaya lama, bertemu dengan Gawin, seorang Omega yang misterius dan menjaga privasinya. Meskipun Joss berusaha keras, Gawin tetap sulit didekati. Saat hubungan mereka berkembang, Gawin tiba-tiba menghil...