Mentari pagi menyelinap lembut melalui celah-celah tirai sutra, menerangi kamar tidur utama vila Alpha Joss di tepi Danau Como. Udara sejuk khas pegunungan Alpen bercampur aroma kopi yang baru diseduh oleh Chelsea—pembantu paruh waktunya, tak mampu menenangkan sedikit kekesalan yang masih bersinggah di dada Joss. Ia membalikkan badan, masih terbenam di antara seprai katun Mesir yang lembut, namun kenyamanan itu tak mampu meredam kejengkelan yang tersisa dari percakapan ringkas semalam dengan kakaknya.Joss menghela napas panjang dan membuka mata. Rambutnya yang hitam legam sedikit berantakan, matanya masih sembab. Bayangan wajah kakaknya, Boss, dan nada suaranya yang penuh perhatian hingga berhasil membuatnya melarikan diri ke vila ini, masih saja berputar-putar di kepalanya.
“Jika kau memang mulai tertarik untuk menjalin sebuah hubungan, aku bisa menyampaikannya kepada nona Atcharee.” Kata-kata ini masih bergema di telinganya.
Atcharee.
Mendengar nama itu saja sudah cukup membuatnya mengerutkan dahi.
Dia mengakui kecantikan Atcharee, sahabat kecilnya yang anggun dan dewasa. Namun, tak ada percikan ketertarikan sedikit pun di hatinya. Entah mengapa, Atcharee selalu terasa seperti lukisan yang indah, tetapi dingin dan tak terjangkau, berbeda dengan model Omega itu.
Joss tersenyum kecut di dalam hatinya. Ia tak bisa menjelaskan mengapa ia begitu tertarik kepada Gawin. Tetapi yang jelas, ia merasakan getaran di dadanya ketika mereka bertemu, getaran yang tak pernah ia rasakan terhadap siapapun, bahkan jika orang itu adalah Atcharee.
Joss bangun dari tempat tidur, langkahnya berat. Ia mengambil secangkir kopi dari meja dekat pintu kamar, lalu berjalan menuju balkon, menghirup udara segar pagi hari.
Danau Como membentang luas di hadapannya, airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Pemandangan itu seharusnya menenangkan, namun hatinya masih dipenuhi kekesalan. Boss, dengan segala niat baiknya, justru kadang membuatnya semakin frustasi seperti saat ini. Sehingga, hari ini ia ingin menikmati cuti seharinya dengan tenang, jauh dari campur tangan kakaknya dan semua urusan pekerjaan.
Joss menyesap kopi yang sudah mulai mendingin. Pikirannya tiba-tiba melayang kepada model Omega itu—Gawin Caskey. Senyumnya, gugupnya, matanya yang indah, bahkan aromanya.
Joss terdiam sejenak.
Aroma.
Joss baru sadar Gawin tidak pernah mengeluarkan aromanya selain bau parfum mahal perpaduan antara kasmir, vanila, amber, dan jahe yang agak pedas, sehingga meninggalkan kesan lembut dan hangat. Selain itu, Joss belum pernah mencium feromon aslinya.
Memikirkan ini, seketika Joss menggelengkan kepala, mencoba mengusir pemikiran brengsek tentang keinginan itu. Hari ini, dia hanya harus fokus menikmati hari liburnya!
***
Ketika Gawin bangun, seperti manusia modern pada umumnya, yang ia lihat pertama kali adalah ponselnya. Ia mendapatkan pesan dari managernya jika hari ini ia akan dijemput agak siang, karena jadwal pemotretan dilakukan sekitar jam dua sore, jadi dia bisa menikmati waktu istirahatnya.
Gawin pun menghela napas dan membalik ponselnya ke atas kasur untuk melanjutkan tidurnya. Namun, ketika ia menutup mata, tiba-tiba saja dia teringat percakapan singkatnya dengan Joss Wayar tadi malam. Ia pun kembali meraih telepon genggamnya.
Tidak ada pesan baru. Tidak ada tanda rangkap dibaca.
“Dia tidak membacanya?” gumamnya, tanpa sadar merasa kesal. Gawin mendengus dan melemparkan alat komunikasinya itu ke bawah bantal dan menindihnya dengan kepalanya.
Alpha itu terbangun kembali sekitar pukul satu dan langsung membersihkan diri untuk bekerja. Emmy sudah menunggunya di bawah, jadi ketika ia menyelesaikan tatanan sederhana rambutnya, ia segera menyambar tas punggungnya yang berada di sofa tunggal kamar itu dan keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Legacy of Secrets
FanficEnigma x Alpha Joss, seorang Alpha dari keluarga kaya lama, bertemu dengan Gawin, seorang Omega yang misterius dan menjaga privasinya. Meskipun Joss berusaha keras, Gawin tetap sulit didekati. Saat hubungan mereka berkembang, Gawin tiba-tiba menghil...