7

128 21 2
                                    

Naruto tidak menyangka bahwa akhirnya akan seperti ini. Keputusannya lepas dari Fugaku membawanya bertemu sasuke. Namun ternyata pertemuannya dengan sasuke membuatnya harus kembali pada Fugaku.

Pada mulanya hubungan mereka biasa saja. Naruto sangat menghormati Fugaku dan Naruto bisa merasakan betapa Fugaku juga menyayanginya sebagai putra dari sahabatnya.

Hanya saja, karena kesalahan satu malam semuanya menjadi berantakan. Saat itu Naruto pulang dari pesta temannya dalam keadaan mabuk. Malam itu pertama kalinya Naruto mengkonsumsi minuman keras. Naruto kira rasanya enak tapi ternyata rasanya pahit, membuat tenggorokan panas, perutnya mual dan kepalanya pusing.

"Ukhh"

Naruto berjalan sempoyongan sambil memegangi kepalanya yang berdenyut. Jika tau akan seperti ini Naruto jelas akan menolak tawaran minum-minum dari temannya.

Sambil berjalan kepayahan, Naruto berusaha memasuki kawasan apartemen Fugaku. Jika Iruka melihat keadaannya begini sudah pasti ia akan diomeli bahkan dihajar habis-habisan. Mana pernah Iruka memberikan contoh buruk padanya, sekalipun Iruka tak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol.

Ceklek

Dengan tenaganya yang tersisa Naruto memasuki apartemen Fugaku dan langsung terjerembab di depan pintu masuk. Setidaknya ia sudah selamat berada di dalam apartemen, pikirnya tenang.

Klik

Lampu ruang tengah dinyalakan. Fugaku terkejut mendengar suara sesuatu berbenturan dengan lantai. Begitu diperiksa terlihatlah Naruto dalam keadaan tak berdaya, berbaring pasrah didepan pintu masuk.

"Naruto!" Fugaku menghampiri Naruto yang tak berkutik diatas lantai.

"Hiks, paman.... Kepalaku pusing"

Melihat keadaan Naruto, Fugaku begitu khawatir. Akan tetapi selain rasa khawatir itu sendiri, Fugaku merasakan sesuatu yang lain. Entahlah, di matanya kini Naruto terlihat begitu....

..... Menggoda?

Mukanya yang merah, nafasnya yang terengah, tubuhnya yang berkeringat, serta penampilannya yang berantakan membuat hasrat Fugaku perlahan bangkit.

"Kau tidak apa-apa apa, Naruto?" taya Fugaku dengan suara berat.

Fugaku membantu Naruto duduk. Namun karena dirasa kepalanya semakin pusing, Naruto menyadarkan kepalanya di dada Fugaku. Darah Fugaku berdesir karenanya.

"Hiks sakit sekali paman" rengek Naruto manja.

Keluarlah sifat manja yang tak pernah ia perlihatkan kecuali pada Iruka. Selama ini, walaupun sudah lebih dekat dengan Fugaku akan tetapi Naruto masih merasa sungkan padanya. Bagaimanapun, Fugaku adalah orang asing. Namun karena merasa begitu tersiksa dengan apa yang sedang dirasakannya, Naruto seakan mengabaikan rasa sungkan itu. Ia me lingkaran tangannya di leher Fugaku tanpa sadar.

"Apa yang sakit hm?" tanya Fugaku pelan. Sambil membelai lembut pipi Naruto.

Naruto mengangkat kepalanya lalu menatap Fugaku. Mata mereka bertemu. Tubuh mereka sudah menempel satu sama lain. Dilihatnya tetes demi tetes air mata membasahi pipi Naruto yang semakin merah.

"Sakit sekali paman, Hiks bantu aku paman"

Glek

Fugaku menelan ludahnya kasar. Tak pernah ia sangka, seorang bocah seusia putra bungsunya itu bisa terlihat begitu cantik dan seksi. Wajah memelas Naruto seakan menggodanya, ditambah suara lemah yang keluar dari bibir itu membuat Fugaku semakin terpikat.

"Naruto..."

Fugaku mendekatkan kepalanya. Menyentuh bibir Naruto dengan bibirnya. Menyatukan bibir mereka dalam ciuman yang lembut. Naruto menyambutnya diantara kesadaran yang tipis. Ciuman itu begitu lembut, tanpa nafsu pada mulanya. Lama kelamaan lidah Fugaku mulai nakal. Memaksa memasuki mulut Naruto dan menjamahnya.

MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang