Setelah pertemuan yang begitu intens di kafe, Jaehyun semakin yakin bahwa Taeyong adalah seseorang yang tidak hanya menarik hatinya, tetapi juga tantangan terbesar dalam hidupnya. Taeyong bukan sekadar pria biasa—dia adalah teka-teki yang setiap bagiannya membuat Jaehyun semakin terobsesi. Namun, di balik obsesi itu, ada keinginan yang mendalam: Jaehyun ingin menjadi pusat dunia Taeyong, menyingkirkan semua pengaruh lain yang mengelilinginya.
......
Malam itu, Jaehyun kembali ke markas dengan pikiran yang berputar-putar. Di ruangannya, ia menatap jendela besar yang menghadap ke taman. Dalam kesunyian, dia menyusun rencana berikutnya. Jika Taeyong tidak bisa diraih dengan cara biasa, maka dia harus menciptakan situasi yang membuat Taeyong tidak punya pilihan selain bergantung padanya.
"Johnny," panggil Jaehyun, suaranya rendah namun tegas.
Johnny segera masuk ke ruangan, wajahnya menunjukkan bahwa dia siap untuk menerima instruksi baru.
“Kita harus meningkatkan tekanan pada Gong Yoo,” kata Jaehyun sambil memandang ke luar jendela.
“Buat dia terdesak, sampai dia tidak lagi bisa melindungi Taeyong.” ucap dingin jaehyun.
Johnny mengangguk, meskipun dia ragu. “Tapi, Tuan... jika Gong Yoo merasa terancam, dia bisa mengambil langkah ekstrem untuk melindungi Taeyong. Apa itu tidak berisiko untuk kerjasama kita dengan kementerian?”
Jaehyun menoleh, matanya tajam. “Risiko selalu ada, Johnny. Tapi aku tidak peduli. Taeyong akan menjadi milikku, tidak peduli apa yang harus kulakukan. Mulai dari sekarang, kita harus memastikan bahwa dia tidak punya tempat lain untuk berpaling.” senyum tipis jaehyun.
Johnny merasa aneh dengan keputusan pemimpin baru keluarga Jung.
......
Dalam minggu-minggu berikutnya, Jaehyun menggerakkan jaringan informannya untuk menggoyahkan kekuasaan Gong Yoo. Kabar tentang dugaan pengkhianatan dalam lingkaran Gong Yoo mulai menyebar, diiringi ancaman terhadap koneksi pentingnya. Beberapa pengikut Gong Yoo bahkan mulai beralih pihak karena takut akan ancaman yang tak terlihat.
Namun, Gong Yoo tidak menyerah begitu saja walaupun gong yoo belum tahu jaehyun yang menghancurkan dirinya. Dia memperketat perlindungan untuk Taeyong, mengurangi kehadiran pria itu di tempat-tempat umum. Hal ini justru membuat Jaehyun semakin terobsesi.
“Kita harus membuat Gong Yoo gagal,” ujar Jaehyun suatu malam, sambil memandangi peta besar di depannya yang menunjukkan lokasi-lokasi penting jaringan Gong Yoo.
“Kita serang titik terlemahnya, sumber keuangannya. Jika dia tidak lagi punya sumber daya untuk melindungi Taeyong, maka Taeyong akan beralih padaku.” sambung jaehyun dengan senyuman tipisnya
Johnny melaksanakan instruksi tersebut dengan penuh kehati-hatian. Serangan demi serangan terhadap bisnis Gong Yoo mulai membuat pria itu kehilangan pijakan.
......
Jaehyun memastikan dirinya tetap dekat dengan Taeyong di tengah semua kekacauan ini. Setiap pertemuan mereka diatur dengan hati-hati agar terlihat seperti kebetulan. Jaehyun selalu menunjukkan sisi lembut dan penuh perhatian, membangun kepercayaan Taeyong sedikit demi sedikit.
Namun, meski Taeyong mulai menunjukkan tanda-tanda ketertarikan, ada sesuatu yang masih membuatnya ragu.
“Kau tahu, Jaehyun,” kata Taeyong suatu hari saat mereka berbicara di kafe
“aku tidak bisa memutuskan begitu saja semua yang mengikatku dengan Gong Yoo. Aku punya hutang budi padanya.”
Jaehyun menatapnya dengan intens. “Aku tidak meminta kamu memutuskan sekarang. Tapi ingat, Taeyong, aku bisa memberimu dunia yang lebih baik. Kamu hanya perlu mempercayai aku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD
Mystery / ThrillerDi kota yang tak pernah tidur, di balik gemerlapnya kemewahan, tersembunyi dunia gelap yang dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat-para mafia. Di sini, kekuasaan adalah segalanya, dan pengkhianatan bisa datang dari mana saja. Kisah ini mengikuti pe...