How To Get Draco Malfoy as Your Husband. | DRACO MALFOY X OC

3. Aku? Menikah dengan si Ular Pirang?

Regina masih duduk di atas rumput, menatap Scorpius dengan ekspresi bingung yang hampir menjadi permanen. Malam itu bulan bersinar terang, tapi kilauan cahaya bulan tak cukup untuk mengusir awan kebingungan di kepalanya.

"Aku ingin memastikan aku tidak gila," gumam Regina sambil memijit pelipisnya. "Jadi, ulangi lagi pelan-pelan, Nak."

Scorpius—yang tampak sangat santai seolah baru saja membahas cuaca—menatap Regina dengan ekspresi bersalah, tapi juga sedikit geli. "Baiklah. Aku dari masa depan. Aku anakmu, Mum. Dan ayahku adalah Draco Malfoy."

Regina tertawa tanpa humor. "Malfoy? Draco Malfoy? Orang yang menganggap dirinya lebih istimewa daripada Dumbledore sendiri? Kau pasti bercanda."

"Aku tidak bercanda," jawab Scorpius serius. "Ayah sangat mencintaimu. Dia tidak pernah berhenti membicarakanmu."

Regina mengangkat tangan untuk menghentikannya. "Tunggu. Kau bilang Malfoy mencintaiku? Draco 'Semua-Orang-Rendah-Di-Bawahku' Malfoy? Tidak mungkin."

"Percayalah, Mum," kata Scorpius, sambil mengeluarkan sesuatu lagi dari sakunya. Kali ini, itu adalah sebuah liontin kecil. Ia menyerahkannya kepada Regina.

Regina mengambilnya dengan ragu, dan ketika ia membukanya, ia melihat foto kecil dirinya dan Draco. Dalam foto itu, Draco tampak tersenyum tipis, sementara Regina—yang lebih dewasa—memegang lengannya dengan ekspresi bahagia.

"Apa ini?" bisiknya, tidak yakin apakah ia harus menangis, tertawa, atau berlari ke danau terdekat untuk melompat.

"Liontin ini milikmu di masa depan," jawab Scorpius. "Kau selalu memakainya, bahkan saat marah dengan Ayah. Ayah bilang itu hadiah pertamanya untukmu."

Regina mendengus. "Satu-satunya hal yang bisa kubayangkan Malfoy memberiku adalah penghinaan."

"Percaya atau tidak," kata Scorpius dengan senyum tipis, "dia adalah pria yang sangat berbeda ketika bersamamu."

Regina menatap liontin itu lagi, mencoba memproses segalanya. Bagaimana mungkin? Ia dan Draco bahkan tidak akrab. Draco bahkan hampir tak pernah mengenal Regina? Terbukti dengan bagaimana Draco bertanya siapa nama Regina saat ia tak sengaja menabraknya minggu lalu. Konyol sekali!

"Ini tidak masuk akal," gumam Regina, sambil menggigit bibirnya. "Bagaimana aku bisa menikahi Malfoy? Apa aku kehilangan akal sehat di masa depan?"

Scorpius mengangkat bahu. "Aku tidak tahu detailnya. Yang aku tahu hanyalah kalian akhirnya saling jatuh cinta. Dan ya, mungkin sedikit aneh mengingat hubungan kalian sekarang."

Regina menghela napas panjang, lalu berdiri dengan langkah goyah. "Baiklah. Katakanlah aku percaya padamu—hanya karena foto dan liontin ini terlihat terlalu nyata untuk dipalsukan. Tapi kenapa kau ada di sini? Apa yang kau inginkan dariku?"

Wajah Scorpius berubah serius. "Karena kau penting, Mum. Masa depan tergantung padamu."

Regina memelototinya. "Tergantung padaku? Aku bahkan tidak bisa menyelesaikan esai ramuan tanpa tertidur di tengah-tengahnya. Apa yang membuatku begitu penting?"

"Aku tidak bisa memberitahumu semua detailnya," jawab Scorpius, menghindari tatapan Regina. "Tapi percayalah, kau harus tetap dekat dengan Ayah."

Regina menatap anak itu dengan penuh kecurigaan. "Kau bilang aku menikahi Malfoy, kan? Jadi bukankah itu berarti aku otomatis akan dekat dengannya?"

Scorpius terdiam sejenak. "Y-ya, benar juga. Tapi aku tetap di sini untuk memastikan semuanya berjalan lancar."

Regina memelototinya lagi. "Kau menyembunyikan sesuatu dariku, ya?"

"Tidak, tidak sama sekali!" jawab Scorpius buru-buru, tapi senyumnya terlalu canggung untuk dipercaya.

Regina mendesah panjang, lalu kembali duduk di rumput. Ia menatap bulan di atas, berharap bulan punya jawaban atas kekacauan ini. "Tuhan, aku hanya ingin hidupku sedikit lebih seru. Tapi bukan begini caranya!"

"Bukankah ini lebih seru?" tanya Scorpius dengan senyum nakal.

"Seru?" Regina melotot ke arahnya. "Aku baru saja diberi tahu bahwa aku akan menikah dengan musuh bebuyutanku, melahirkan seorang anak dari masa depan, dan entah bagaimana menjadi pusat masa depan dunia sihir. Ini bukan seru. Ini bencana."

Scorpius hanya terkekeh. "Percayalah, Mum. Ini baru permulaan."

Regina memejamkan mata, berharap ketika ia membukanya, semua ini hanyalah mimpi buruk. Tapi suara tawa Scorpius yang menyebalkan mengingatkannya bahwa tidak ada jalan keluar dari kekacauan ini.